Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KINERJA DISINFECTANT AGENT DAN KONSENTRASI EMULSI LILIN LEBAH TERHADAP ATRIBUT MUTU NANAS MADU (Ananas comosus (L.) Merr) Ali Maksum; sherin ramadhani; ike sitoresmi mulyo purbowati; gunawan wijonarko
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 4 No 1 (2023): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2023.4.1.8868

Abstract

Nanas madu memiliki umur simpan yang pendek yakni hanya 4-6 hari. Alternatif memperpanjang umur simpan nanas adalah dilakukan pelapisan lilin lebah didahului dengan pencucian menggunakan disinfectant agent. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh kinerja jenis disinfectant agent; 2) Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi emulsi lilin lebah; 3) Mengetahui interaksi antara jenis disinfectant agent dengan variasi konsentrasi emulsi lilin lebah; 4) Mengetahui kombinasi antara kinerja disinfectant agent dengan variasi konsentrasi emulsi lilin lebah terhadap atribut mutu nanas madu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang diteliti meliputi jenis disinfectant agent (L) terdiri dari air kran (L1), larutan klorin 1% (L2), dan larutan garam 15% (L3), serta konsentrasi emulsi lilin lebah terdiri dari 6% (S1), 9% (S2), dan 12% (S3). Variabel yang diamati yaitu variabel fisikokimia (kekerasan, susut bobot, dan kadar air. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%, serta perlakuan terbaik menggunakan uji indeks efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disinfectant agent berpengaruh nyata terhadap tekstur, susut bobot, sedangkan konsentrasi emulsi lilin lebah berpengaruh nyata terhadap susut bobot dan kadar air. Interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata
MENGGAGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL Ali Maksum
Al'Adalah Vol. 9 No. 2 (2006)
Publisher : LP2M IAIN Jember (now UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang multietnik, multi agama, dan multibudaya. Menghadapi realitas kehidupan yang serba multi tersebut, agama seringkali menjadi sumber konflik dan kekerasan sosial. Untuk mencegah terjadinya konflik yang bersumber pada agama, maka mengajarkan agama secara inklusif, terbuka, dan kontekstual menjadi penting. Materi-materi agama Islam yang diajarkan di sekolah mempunyai pengaruh signifikan dalam membentuk pemahaman keislaman seorang Muslim. Tulisan ini berusaha untuk menelaah konstruksi teori pendidikan agama berbasis multikultural. Dari serangkaian analisis teoritis, diperoleh hasil bahwa teori pendidikan agama Islam berbasis multikultural mendasarkan konsepsinya pada pendidikan agama Islam yang berorientasi perdamaian, inklusivisme, kearifan (wisdom), pluralisme dan toleransi, serta multikulturalisme.
LANGUAGE SKILLS AND SUCCESSFUL MISSION OF UN PEACEKEEPERS: A CASE STUDY OF ACEHNESE POLICEWOMEN Mamadou Pouye; Ali Maksum
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2024): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v19i1.26337

Abstract

UN peacekeeping operations rely on international cooperation to constitute competitive female peacekeepers. Meanwhile, Indonesia is an active contributor to global peace, yet its women peacekeepers dealt with linguistic challenges to participate in peacekeeping missions in French-speaking countries. This article investigates the exhaustive intellectual and physical performances of a policewoman from Banda Aceh to take part in the MINUSCA ( United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic) 2020-2021. This paper aims to illustrate the theory of feminism by using a descriptive qualitative analysis. In UN peacekeeping missions, having female peacekeepers is crucial for ensuring gender-balanced representation. This study describes how the determinism of the female gender through personal commitment, self-engagement, and motivation is as valuable as the male gender. The data are collected via recorded Zoom meetings. The findings revealed the components of French language proficiency for MINUSCA, learning activities, the Indonesian policewoman’s experiences in learning French, and French language teaching andlearning issues that needed to be addressed in Banda Aceh. In addition, this article underlines factual issues on the absence of an official French language academy in Banda Aceh. Addressing those issues will contribute to maximizing Indonesian human resources for global peace.