Pencahayaan alami adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam memenuhi penerangan pada bangunan, khususnya di sekolah. Sekolah sebagai sarana pada kegiatan belajar dan mengajar sangat membutuhkan pencahayaan alami, Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh desain bukaan terhadap pencahayaan alami dan intensitasnya terhadap ruang berdasarkan SNI-2001. Ruang belajar di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar, Sumatera Utara memiliki beberapa bukaan dengan ukuran dan orientasi berbeda. Perbedaan tersebut sangat signifikan baik dari segi ukuran, bentuk, posisi dan orientasi di setiap ruang. Hal inilah yang menjadi latar belakang untuk meneliti terkait pengaruh bukaan terhadap pencahayaan alami pada ruang belajar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian dalam pengukuran intensitas cahaya dan luas bukaan dilakukan saat kondisi langit cerah dan mendung mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Populasi pada penelitian ini, berjumlah 32 ruang belajar di SMA Negeri 1 Dolok Batu Naggar. Sampel penelitian berjumlah 9 ruang belajar. Pengaruh bukaan terlihat dari intensitas pencahayaan alami dan WWR. WWR memenuhi standarisasi pencahayaan ruang belajar sebesar 20% di kondisi langit cerah; WWR 14%-18% memenuhi standar pencahayaan pada pukul 11.00-15.00 WIB dan WWR dibawah 14% tidak memenuhi standar pencahayaan mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Intensitas pencahayaan alami di kondisi langit mendung tidak memenuhi standar pada seluruh sampel. Penelitian ini menemukan pengaruh bukaan terhadap intensitas pencahayaan alami sangat berperan dan didukung oleh wwr. sehingga standar pencahayaan alami yang terpenuhi hanya berada pada sampel 1, 3 dan 9.