Penelitian ini membahas tentang konflik buruh tani dan pemilik lahan. Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimana konflik laten yang terjadi antara buruh tani dan pemilik lahan di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang? dan (2) bagaimana konflik buruh tani dan pemilik lahan secara interpersonal di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik laten yang terjadi antara buruh tani dan pemilik lahan di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, serta untuk mengetahui dan menjelaskan konflik buruh tani dan pemilik lahan secara interpersonal di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik laten yang terjadi antara buruh tani dan pemilik lahan dikarenakan ada perbedaan persepsi atau perlakuan atas tindakan yang tidak sesuai dengan kesepakatan seperti tidak sesuai dengan kesepakatan pembagian hasil kerja. Inilah menjadi penyebab pemicu konflik akibat gap berdasarkan pertimbangan kebutuhan dan kepentingan yang tidak sesuai dengan harapan. Konflik disebabkan atas perbedaan pandangan dalam hal pembagian hasil kerja atas sawah garapan yang menimbulkan perbedaan sikap dan tindakan di dalam penyampaiannya, sehingga terjadi konflik antara buruh tani dan pemilik lahan di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang. Konflik buruh tani dan pemilik lahan secara interpersonal yang menimbulkan perselisihan yang sewaktu-waktu terjadi (laten) karena perbedaan dalam hal perlakuan, peran, kepentingan dan emosional dalam berinteraksi sosial, yang umumnya sumber konflik karena permasalahan sistem upah dan sistem bagi hasil yang menimbulkan percekcokan dan perkelahian, melibatkan pihak lain seperti keluarga untuk terlibat dalam konflik antara buruh tani dan pemilik lahan di Lingkungan Madallo Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, yang saling berbantahan dan mengklaim kebenaran, bertengkar dengan umpatan sampai perkelahian fisik, sehingga penyelesaian konflik dilakukan dengan pengunduran diri sebagai buruh tani.