Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Primigravida's Readiness in Dealing with Childbirth Considering the Mother's Social Characteristics Erma Nur Fauziandari
Journal Of Nursing Practice Vol. 5 No. 1 (2021): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v5i1.147

Abstract

Background: Indonesian Population Demographic Survey (IDHS) in 2017 stated that the Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia was 309/100,000 live births. According to Ristica (2017) the high maternal mortality rate in Indonesia is caused by the unpreparedness of the mother in facing childbirth. Maternal unpreparedness is usually seen among primigravida who struggle in preparing for childbirth as they have yet experience in delivering. Geniofam in Muthoharoh explained (2018) the factors that influence mother's readiness including knowledge, education, socio-culture and economy.Purpose: This study aimed to determine the mother social characteristic (age, education, occupation) that affect the readiness of primigravida in facing childbirthMethods: This type of research is analytical research with an observational approach. The sample in this study involved 53 primigravida on the third trimester of pregnancy. Data collection was carried out by filling out questionnaires on the readiness of mothers to face childbirth by respondents.Results: The results of statistical tests showed that age, education, or occupation did not affect mother's readiness in dealing with childbirth with p value > 0.05.Conclussions:  mother’s social characteristics do not affect the readiness of primigravida in facing childbirth.
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN FLIP CHART TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN INJEKSI INTRAVENA Erma Nur Fauziandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.872 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v2i1.33

Abstract

Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh mahasiswa D III Kebidanan mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah keterampilan resusitasi bayi baru lahir. Untuk mencapai kompetensi tersebut maka dalam memberikan pembelajaran, dosen dapat menggunakan media pembelajaran yang mendukung dan disertai dengan minat belajar dari mahasiswa. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media video dan media flipchart. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis efektivitas penggunaan media video dan media flipchart terhadap minat belajar mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen dengan tiga kelompok yaitu kelompok media video, kelompok media flipchart dan kelompok kontrol . Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa semester I Prodi Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta sejumlah 33 mahasiswa. Teknik pengambilan sampling adalah sampling jenuh atau seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Data dianalis dengan menggunakan Anava 1 Jalur. Uji prasyarat menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan uji Homogenitas Varians Populasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa : (1). Ho diterima karena nilai signifikasi 0.302 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Tidak terdapat perbedaan efektivitas penggunaan media video dan media flipchart terhadap minat belajar mahasiswa”, Hasil penelitian ini membuktikan bahwa untuk meningkatkan minat belajar yang baik tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran yang mendukung dan minat belajar akan tetapi mungkin juga dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti faktor motivasi, faktor bakat, faktor intelegensi dan faktor kesehatan.
Studi Komparasi Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Primipara Di Rumah Sakit Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Benny Karuniawati; Erma Nur Fauziandari; Amri Wulandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.698 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v2i2.44

Abstract

Exclusive breastfeeding is an important but challenging program as it’s associated with varied social issues among Indonesian people. In 2012, only 48% of mothers in Special Distric of Yogyakarta participated in exclusive breastfeeding program showing a decrease compared to previous year achievement. This may be caused by several factors including, baby’s difficulty in sucking the milk, severe nipple pain preventing the mothers to breast feed their babies, and low breast milk production among post partum primipara mothers. Several techniques have been introduced to increase breast milk production including Marmet technique and oxytocin massage, which are shown to be effective among post section caesario mothers. This study aimed to observe the efficiency of the Marmet technique and oxytocin massage among post partum primipara per vagina mothers. A number of 29 participants were grouped into Marmet technique threatment (ten participants), oxytocin massage threatment (ten participants), and control group with no threatment (nine participants). Post test only with non equivalent control group were used in this study to indirectly estimate breast milk production by measuring the newborn babies’ weight at their first week age. Baby’s weight decrease that is less than 10% indicated sufficient breast milk production. The measurement was performed only once at post threatment period. The results shown that 90.9% mothers in the first group (oxytocin massage treatment) have sufficient breast milk production, 100% mothers in the second group (Marmet technique) have sufficient breast milk production, and only 25% mothers in the control group have sufficient breast milk production. Statictical analysis shown no difference (p = 0.496) between Marmet technique and oxytocin massage.
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Erma Nur Fauziandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.816 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.230

Abstract

Latar Belakang : Anemia adalah masalah gizi yang sering terjadi di negara berkembang denganprevalensi terbesar adalah pada anak-anak dan wanita usia subur (15-49 tahun). Kejadian anemiapada wanita usia subur (WUS) adalah 30 persen. Target WHO pada tahun 2025 terjadipenurunan anemia pada WUS yaitu 25 persen. Angka kejadian anemia pada WUS di Indonesiaadalah 35,3 persen. Kejadian anemia pada WUS akan berpengaruh terhadap kesehatanreproduksi yaitu melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan komplikasi lainselama kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil penelitian Sukidjo (2016) bahwa anemia gizi besipaling banyak di tanggulangi dengan konsumsi zat besi. Menurut beberapa penelitian daun kelor(moringa oliefera) adalah sebagai salah satu sumber zat besi. Daun kelor (moringa oliefera)dikenal mempunyai berbagai macam kandungan gizi. salah satunya adalah zat besi, protein,vitamin A, Vitamin C, kalium dan kalsium. Daun kelor menjadi alternatif untuk mengatasikondisi anemia karena memiliki kandungan zat besi sebesar 28,2 mg. Daun kelor juga menjadialternatif untuk pengobatan karena dipercaya mengandung berbagai zat antioksidan.Tujuan : dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas peningkatan kadar hemoglobin denganmegonsumsi ekstrak daun kelor.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan rancangan pre post test design. Dengan observasi yangdilakukan pada sampel sebelum dan sesudah mengkonsumsi ekstrak daun kelor. Sampel padapenelitian ini adalah 15 sampel remaja putri.Hasil : Dengan hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hb sebelum dan sesudahpemberian ekstrak daun kelor. Dengan hasil p value 0,009 < 0,005. Berdasarkan p value tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa ektrak daun kelor efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobinpada remaja putri.
DUKUNGAN SOSIAL BIDAN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN Erma Nur Fauziandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.533 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v6i2.281

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di AsiaTenggara. Menurut SDKI tahun 2012 AKI di Indonesia adalah 359 / 100.000kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dari tahun 2007 sebesar 228 / 100,00kelahiran hidup. Banyak faktor yang menyebabkan AKI diindonesia, selainpenyebab langsung juga ada penyebab tidak langsung. Salah satu penyebab tidaklangsung adalah kondisi psikologis ibu selama persalinan.Lefrancois (1980) dalam Kartikasari (1995) menyatakan bahwa kecemasan adalahreaksi emosional yang tidak menyenangkan, ditandai oleh rasa takut, penghambatankeinginan pribadi dan perasaan sedih yang timbul dalam kesadaran. Efekkecemasan dalam persalinan dapat menyebabkan tingkat katekolamin berlebihan diKala 1 menyebabkan penurunan aliran darah ke uterus, penurunan kontraksi uterus,penurunan aliran darah ke plasenta, penurunan oksigen yang tersedia untuk janindan dapat meningkatkan lama Kala 1.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan sosial yang diberikan olehbidan dalam pertolongan persalinan. Tujuan khusus adalah untuk mengetahuibagaimana dukungan sosial bidan dalam pertolongan persalinan. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif. Responden sebanyak 40 orang secara AccideentalSampling. Kesimpulan dalam penelitian ini 97,5% responden mendapat dukungansosial bidan dalam kategori tinggi dan sebanyak 2,5% mendapat dukungan sosialbidan dengan kategori sedang.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TELUR DAN VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KABUPATEN SLEMANDi Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami an Benny Karuniawati; Berlina putrianti; Erma Nur Fauziandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibuhamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya mengalami kekuranganenergi kronis. Laporan USAID’s, A2Z, Micronutrient and ChildBlindness Project, ACCESSProgram, and Food and Nutrition Technical Assistance (2006) menunjukkanbahwa sekitar50% dari seluruh jenis anemia diperkirakan akibat dari defisiensi besi. Tingginya anemiayang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap janin yang di kandung dariibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas. Data yang diperoleh dari profil dinaskesehatan provinsi DIY Angka anemia ibu hamil di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar18,90%, menurun dibanding pada tahun 2010 sebesar 20,95%. Angka anemia bumil diKabupaten Sleman adalah 10,19% (Profil Dinkes DIY, 2011).Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui efektifitas pemberian putih telurterhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini dilakukandengan rancangan Penelitian ini dilakukan dengan rancangan Pre post test non equevalentcontrol group dimana observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudaheksperimen. Kesimpulan hasil penelitian didapatkan dengan cara membandingkan data predan post test kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada kelompok perlakuanpemberian 2telur/hari dan vitamin C 75 mg memiiki nilai rerata kenaikan kadarhaemoglobin lebih tinggi yaitu 1,71 gr% sedangkan pada kelompok pemberian 1 telur/haridan vitamin C 75mg memiliki rerata kenaikan kadar haemoglobin 1,58gr%, pada kelompokkontrol juga menunjukkan adanya kenaikan kadar haemoglobin dengan nilai rerata 1,07gr%.Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian telur efektif untuk meningkatkankadar haemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia yang ditunjukkan dengan nilaisignifikansi sebesar 0,025.
FAKTOR SOSIAL IBU DAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DALAM KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA DUA BULAN PERTAMA MENYUSUI Erma Nur Fauziandari
Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Vol 1 No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Poltekkes Karya Husada Yogyakarta Tahun 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.163 KB)

Abstract

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lain kepada bayi sampai usia 6 bulan. Data World Heath Organization (WHO) pada tahun 2016 menunjukkan rata-rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia berkisar 38 persen. Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2017) cakupan ASI Ekslusif di Indonesia sebesar 29,5 persen. Menurut survey Hellen keller Internasional didapatkan bahwa kebanyakan bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI Ekslusif selama 1,7 bulan (Fikawati & Syafiq, dkk, 2010). Keberhasilan pemberian ASI Ekslusif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan, dukungan dari tenaga kesehatan, dukungan suami dan keluarga dan Inisiasi Menyusu Dini (Kadir, 2014). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor sosial ibu dan pelaksanaan IMD terhadap keberhasilan pemberian ASI dalam dua bulan pertama menyusui. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 53 responden dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan bahwa Faktor sosial ibu yaitu pendidikan, pekerjaan tidak mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI dalam dua bulan pertama menyusui dengan nilai sig > 0.05. pelaksanaan IMD mempunyai sig 0.610 > 0.05 dengan makna bahwa pelaksanaan IMD tidak mempengaruhi keberhasilan menyusui dalam dua bulan pertama.
STIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA DENGAN PIJAT BAYI PADA IBU IBU DI MASJID AL RUBAIAN Erma Nur Fauziandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh positif pijat atau sentuhan pada proses tumbuh kembang bayi dan anak telah dikenal manusia. Namun penelitian ilmiah mengenai ini masih belum banyak dilakukan. Padahal pada kenyataannya pijat pada bayi dan anak sangat penting. Terapi sentuh terutama pijat, menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar kartisol ludah, kartisol plasma secara Radioimunoassay, kadar hormone stress (Chatecholamine) air seni dan pemerikasaan EEG (Electro Enchepalogram), gambaran gelombang otak (Dewi, 2012). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan sosialisasi bagi ibu ibu di masjid Al Rubaian. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah dengan ceramah untuk memberikan teori tentang pijat bayi dan simulasi untuk mempraktekkan tata laksana pijat bayi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta pengabdian masyarakat di masjid Al Rubaian memahami dan mampu mempraktekkan cara melakukan pijat bayi sesuai dengan prosedur yang telah disampaikan. Evaluasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan redemonstrasi para peserta secara langsung.
STIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA DENGAN PIJAT BAYI PADA IBU IBU DI MASJID AL RUBAIAN Erma Nur Fauziandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.583 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pengaruh positif pijat atau sentuhan pada proses tumbuhkembang bayi dan anak telah dikenal manusia. Namun penelitian ilmiah mengenaiini masih belum banyak dilakukan. Padahal pada kenyataannya pijat pada bayidan anak sangat penting. Terapi sentuh terutama pijat, menghasilkan perubahanfisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melaluipengukuran kadar kartisol ludah, kartisol plasma secara Radioimunoassay, kadarhormone stress (Chatecholamine) air seni dan pemerikasaan EEG (ElectroEnchepalogram), gambaran gelombang otak (Dewi, 2012).Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuandan sosialisasi bagi ibu ibu di masjid Al Rubaian.Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah dengan ceramah untukmemberikan teori tentang pijat bayi dan simulasi untuk mempraktekkan tatalaksana pijat bayi.Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta pengabdianmasyarakat di masjid Al Rubaian memahami dan mampu mempraktekkan caramelakukan pijat bayi sesuai dengan prosedur yang telah disampaikan. Evaluasidalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukanredemonstrasi para peserta secara langsung
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN SAYUR DAN BUAH SEBAGAI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Benny Karuniawati; Erma Nur Fauziandari; Amri Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.595 KB)

Abstract

Latar belakang: Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit memiliki karakteristik yangberbeda dengan upaya kuratif, karena manfaatnya tidak didapatkan dalam waktu dekat. Promosikesehatan dan pencegahan penyakit merupakan investasi utama untuk mengurangi beban negaradalam membiayai layanan kesehatan bagi masyarakat. Pencegahan penyakit dan promosikesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular jugadiiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Banyak studi yangmenemukan bahwa upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang bersifat top-downdari pemerintah, kurang efektif bila dibandingkan dengan program yang berbasis. Oleh sebabitu, untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang baru dicanangkanoleh pemerintah, perlu dilakukan mobilisasi masyarakat dalam membiasakan hidup sehat sesuaidengan tujuan program GERMAS. Program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satudari fungsi tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen. Program inimerupakan suatu proses dan dalam bentuk kegiatan profesional terhadap program pembangunanyang berwawasan kesehatan sesuai dengan paradigma sehat dengan cara partisipasi dalammenggerakkan seluruh komponen secara proporsional dalam suatu kerja nyata sebagai bentukpengabdian pada masyarakat dari para dosen. Tujuan: Mengajak masyarakat sadar Gizi danmenerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Metode: kegiatan ini dilakukandidusun Gedongan pada ibu-ibu Pasangan usia subur (PUS) sebanyak 25 orang. Kegiatandilakukan selama 2 bulan yang diawali dgn pemeriksaan kesehatan, dilanjutkan denganpenyuluhan gizi, PHBS, pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayur dan buah, diakhiridengan lomba menyusun menu sehat. Hasil : adanya peningkatan pengetahuan peserta yangdapat ditunjukkan dengan kemampuan menyusun menu sehat keluarga, menurunnya jumlahangka hipertensi (dari 38% menjadi 19%), adanya pemanfaatan pekarangan rumah denganpenanaman sayur dan buah di rumah masing-masing PUSKesimpulan: peningkatan pengetahuan tentang GERMAS yang dapat dilihat dari peningkatanstatus kesehatan, menurunnya angka hipertensi, adanya pemanfaatan pekarangan untuk tanamansayur dan buah.