Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Shell Civil Engineering Journal

Analisa Sistem Penampungan Air Hujan Berbasis Rumah Di Desa Lapandewa Kaindea Fajrianto, Akbar; Idwan; Agusman
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 8 No. 1 (2023): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v8i1.5138

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan bagi kehidupan manusia untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk keperluan lainnya. Perancangan PAH yang efektif dan efisien diperlukan sesuai dengan volume air hujan yang akan ditampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air sehari-hari dan volume air hujan yang bisa ditampung di Desa Lapandewa Kaindea. Sehingga perlu diketahui berapa volume air hujan dan kebutuhan air untuk dapat mendesain bak PAH yang efisien. Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data curah hujan dan luasan tangkapan air hujan untuk menentukan jumlah volume air hujan yang dapat ditampung. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Dari hasil analisis kemudian didesain bak penampung air hujan berdasarkan kebutuhan dan volume air tangkapan. Perhitungan dilakukan dengan mengolah data curah hujan bulanan yang ada dengan mengurutkan urutan data curah hujan bulanan, sehingga digunakan data curah hujan andalan tahun 2011. Luasan tangkapan air hujan rata-rata dari sampel secara acak adalah 94,97m2. Dari data yang telah diolah volume bak yang sesuai dengan hasil analisis adalah 26m3 untuk dapat memenuhi kebutuhan air setiap bulan. Volume air hujan yang dapat ditampung sebesar 182,137m3 dengan curah hujan rata-rata 2.131mm. Berdasarkan kapasitas bak diperlukan biaya Rp.82.831.000,00 sudah termasuk pajak 10%.
Studi Uji Kelayakan Debit Air Irigasi Liabuku Kota Baubau Takwa, Iman; Agusman; Efendi, Ahmad
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 8 No. 1 (2023): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v8i1.5143

Abstract

Pada musim kemarau penyediaan air untuk lahan sawah petani di kelurahan liabuku yang bersumber dari Sungai tetap terpenuhi, pada musim kemarau air yang berada di sungai tersebut tidak pernah mengalami kekeringan kebutuhan air untuk irigasi dapat terpenuhi sepanjang tahun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan saluran tersier dalam menyalurkan air ke areal sawah dan untuk mengetahui jumlah debit saluran irigasi tersier dalam membantu mencukupi air sesuai kebutuhan areal persawahan yang ada sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data yang meliputi mencari kecepatan aliran air pada saluran dengan menggunakan metode pelampung. Yang menjadi permasalahan adalah pengolahan air irigasi dan managemen distribusinya masi kurang merata sehingga akan mempengaruhi sistem pemberian air dan tingkat pelayanan irigasi yang di terima petani. Jadi yang ingin peneliti kaji adalah menganalisa kembali pengolahan dan pendistribusian air irigasi pada saluran tersier untuk mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi liabuku kota baubau, serta perbaikan pada saluran irigasi yang sudah tidak layak pakai agar air yang di peroleh petani tercukupi secara merata .Data yang digunakan dalam analisis adalah kecepatan aliran air (Vav), luas penampang saluran (A), debit aliran di saluran dan kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air tiap area irigasi. Berdasarkan hasil pengukuran debit air pada saluran tersier S1 dan S2 memiliki nilai efisiensi pengairan masing-masing 35,421% dan 23,464% berdasarkan hasil perhitungan pada S1 dan S2 belum memenuhi standar efesiensi pengaliran air irigasi tersier.Menurut Direktorat Jendral Pengairan Standar untuk efesiensi pengairan air irigasi Tersier yaitu lebih besar dari 80%.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan Ainullah, Nur Habsatul Masna; Efendi, Ahmad; Agusman
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 9 No. 1 (2024): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v9i1.6127

Abstract

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Lapandewa, kebutuhan transportasi juga terus meningkat setiap tahunnya, yang secara tidak langsung memperbesar risiko terjadinya permasalahan lalu lintas seperti kecelakaan. Data dari Satuan Lalu Lintas Polres Buton menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir telah terjadi empat kecelakaan di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan (black site) dengan menggunakan metode AEK (Angka Ekivalen Kecelakaan), metode Cusum, dan metode Z-Score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat ruas jalan dengan angka kecelakaan tertinggi selama periode 2018 hingga 2020. Salah satu ruas jalan tersebut adalah Jalan Poros Lapandewa di Desa Lapandewa Kaindea (Watambululi), yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa kecelakaan pada empat ruas jalan di Kecamatan Lapandewa disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk kurangnya rambu lalu lintas yang memadai seperti marka jalan dan tanda perintah serta larangan, medan jalan yang bervariasi antara terjal dan datar, ketumpahan oli, dan kondisi jalan yang licin saat hujan.Ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan kecelakaan (black site) dan titik rawan kecelakaan (black spot) meliputi Lapandewa Kaindea (Watambululi) dan Jalan Poros Lapandewa di Desa Burangasi Rumbia (depan lapangan), dengan nilai Cusum dan AEK yang menunjukkan tingkat risiko tinggi. Karakteristik jalan di Kecamatan Lapandewa mencakup ketiadaan median jalan, lebar jalan sekitar lima meter, dan medan jalan yang bervariasi antara datar dan terjal.Penelitian ini merekomendasikan peningkatan keselamatan lalu lintas melalui perbaikan infrastruktur jalan dan penambahan rambu-rambu lalu lintas yang memadai untuk mengurangi risiko kecelakaan di wilayah tersebut.