Fahrozi, Muhammad Nofri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Siddhayatra: Jurnal Arkeologi

BANGUNAN SEKOLAH SEBAGAI MANIFESTASI POLITIK ETIS DI KOTA PALEMBANG: KAJIAN ARKEOLOGI SEJARAH Fahrozi, Muhammad Nofri; Prasetyo, Sigit Eko
Siddhayatra Vol 26, No 2 (2021): JURNAL ARKEOLOGI SIDDHAYATRA
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/siddhayatra.v26i2.218

Abstract

Tulisan ini mengulas tentang manifestasi politik etis yang dilakukan oleh kolonial yang direfleksikan dalam tinggalan arkeologi di dalam kota Palembang. Permasalahan yang akan dipecahkan adalah mengenai keberadaan tinggalan arkeologi yang merepresentasikan praktik politik etis di kota Palembang, dan bagaimana tinggalan tersebut menjelaskan praktik politik etis yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologi kesejarahan, maksudnya adalah dengan berpijak pada data sejarah untuk menemukan bukti arkeologi di lapangan. Data sejarah berupa Peta tahun 1922 dan 1945 yang “dioverlay” dengan peta modern penelitian ini dilakukan. Setelah koordinat diketahui, dilanjutkan dengan pengecekan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan beberapa lokasi sekolah lama yang menunjukan praktik segregasi dan diskriminasi antar kelas masyarakat sebagai efek yang timbul dalam eksistensi politik etis di Kota Palembang, khususnya di sektor pendidikan.
PEMUJAAN TERHADAP MAKAM, TRADISI MASYARAKAT LEBONG, BENGKULU Prasetyo, Sigit Eko; Fahrozi, Muhammad Nofri
Siddhayatra Vol 21, No 2 (2016): Jurnal Arkeologi Siddhayatra
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/siddhayatra.v21i2.20

Abstract

Kematian menjadi salah satu perhatian manusia sejak zaman kuno. Perlakuan terhadap orang mati telah menciptakan bangunan megah seperti piramida di Mesir hingga yang sederhana seperti adanya batu nisan untuk menandai sebuah kuburan. Dalam tradisi megalitik, menhir digunakan sebagai kultus leluhur, tapi sekarang menhir telah berkembang menjadi batu nisan, juga digunakan di masyarakat pedesaan seperti di Lebong. Animisme yang sudah ada sejak zaman prasejarah masih berlanjut hari ini. Gejala sosial unik dalam masyarakat Lebong terlihat pada fenomena kepercayaan mereka terhadap makam. Saat ini mayoritas masyarakat Lebong beragama Islam, namun dalam praktek kegiatan sosial sehari-hari banyak aspek yang membuktikan bahwa kepercayaan mereka bercampur dengan kepercayaan lain khususnya animisme. Tulisan ini membahas tentang batu tegak yang dipercaya oleh masyarakat Lebong saat ini, sebagai makam yang memiliki kekuatan magis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari mereka. Masyarakat Lebong saat ini identik dengan tradisi Melayu yang kuat dengan unsur Islam. Hal tersebut tentu saja membuat kajian ini menarik untuk dibahas, karena anggapan tersebut menjelaskan bagaimana fenomena sinkretisme terjadi dalam kehidupan sosial mereka.