Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : The Studies of Social Sciences

Edukasi Zoonosis dan Penyebarannya pada Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi Utara Meis Nangoy; Jane Onibala; Albert Podung; Endang Pudjihastuti; Agus Lomboan; Syl Laatung; Zul Poli; Femi Elly; Florencia Nery Sompie
The Studies of Social Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.2022.4.2.43436

Abstract

Batuputih Village, Ranowulu District, Bitung, North Sulawesi Province is a buffer village in the Tangkoko conservation area. The daily life of this village community coexists with wild animals, and their cattle are often grazed on the outskirts of the area causing them to have risk factors for contracting zoonoses. Therefore, education on zoonoses and their distribution to cattle farmers in Batuputih Bitung village, North Sulawesi Province has been carried out by a team from the Faculty of Animal Husbandry, Sam Ratulangi University from April to August 2022 through a community partnership program. The method of implementing these activities is carried out in 3 forms, namely Focus group discussions and interviews, Lectures, and Rabies Vaccination and Practices. A total of 10 cattle breeders and 10 government officials were given knowledge to be able to recognize signs of illness in livestock and how to control them and how to report them to livestock health officers. A total of 60 dogs have been vaccinated against Rabies. The local government and the people of Batuputih have understood the dangers of zoonoses. Regular mentoring activities are needed so that the level of awareness of this village community in preventing zoonoses is high and they behave in a clean and healthy way. Keywords: Zoonosis; Rabies; Vaccination; Batuputih AbstrakDesa Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Bitung, Propinsi Sulawesi Utara merupakan desa penyangga di kawasan konservasi Tangkoko. Kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini berdampingan dengan satwa liar, dan ternak sapinya sering digembalakan di pinggiran kawasan menyebabkan mereka mempunyai faktor resiko tertular zoonosis. Oleh karena itu telah dilakukan Edukasi zoonosis dan penyebarannya pada peternak sapi di desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi Utara oleh tim Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi pada bulan April hingga Agustus 2022 melalui program kemitraan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan tersebut  dilakukan dalam 3 bentuk yaitu Fokus grup diskusi dan wawancara, Ceramah, serta Praktek dan vaksinasi Rabies. Sejumlah 10 orang peternak sapi  dan 10 orang aparat pemerintah diberikan pengetahuan untuk mampu mengenal tanda-tanda sakit pada ternak dan cara mengendalikannya serta cara pelaporannya kepada petugas kesehatan ternak. Sejumlah 60 ekor anjing telah divaksin Rabies. Pemerintah setempat dan masyarakat Batuputih telah memahami akan bahaya zoonosis.   Diperlukan kegiatan pendampingan secara regular agar tingkat kepedulian masyarakat desa ini dalam mencegah  zoonosis menjadi tinggi dan berprilaku  bersih dan hidup sehat.Kata kunci: zoonosis; rabies; vaksinasi; Batuputih
Edukasi Pengendalian Lalat Penyebar Penyakit Pada Peternak Babi Tangkoko Bitung Sulawesi Utara Bitung Provinsi Sulawesi Utara Meis Nangoy; Jane Onibala; Martha Kawatu; Hapry Lapian; Sylvia Laatung; Roni Koneri; Florencia Sompie
The Studies of Social Sciences Vol. 5 No. 1 (2023): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v5i1.50499

Abstract

Pig farmers in Batuputih Tangkoko Village generally raise pigs in cages made of wood or live plants, without a roof, or left loose in the yard. Limited levels of education and knowledge mean that they are unable to handle sanitation management. Therefore, the Sam Ratulangi University Faculty of Animal Husbandry Team, through the cluster 2 community partnership program, carried out educational activities to control flies that spread disease in this village. This activity was carried out for 6 months in Batuputih Tangkoko Village using the Focus group discussion method, lectures and practice. Focus group discussions are conducted to explore the potential of breeders. The lecture was conducted to provide knowledge about fly bioecology. The lecture was held at the village head's house. The practice was carried out at the farm site and divided into two topics, namely the practice of identifying types of flies and controlling flies using fly traps. A total of 10 pig farmers and 10 government officials were given knowledge about fly bioecology and its control using traps and sanitation practices. Regular mentoring activities are needed so that the level of concern for the community in this village in preventing the spread of disease is high and they behave cleanly and live a healthy life.
Pendampingan Manajemen Reproduksi Ternak Pada Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Provinsi Sulawesi Utara Lomboan, Agustinus; Onibala, Jane; Nangoy, Meis Jacinta
The Studies of Social Sciences Vol. 6 No. 1 (2024): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v6i1.52474

Abstract

Hingga saat ini Indonesia belum mandiri dalam penyediaan pangan yang bersumber dari daging sapi sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimport ternak sapi. Salah satu faktor penyumbang ketidak mampuan tersebut yaitu pemeliharaan ternak sapi tanpa memperhatikan manajemen reproduksinya. Oleh karena itu tim produksi ternak sapi dan kesehatan ternak Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi telah melaksanakan Program kemitraan Masyarakat Pendampingan Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi dalam penerapan Manajemen Reproduksi. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode Focus Group Discussion, ceramah, dan praktek di lokasi yang melibatkan 10 peternak sapi. Topik pembahasan tentang tanda-tanda pubertas, birahi, bunting, beranak dan cara perawatan ternak pada setiap fase-fase pertumbuhan dan perkembangan. Waktu pelaksanaan kegiatan ini 6 (enam) bulan dengan tahap persiapan (penyiapan lokasi, materi, obat-obatan), pelaksanaan (Fokus Group diskusi, ceramah, dan praktek), publikasi, penyiapan keberlanjutan, dan pelaporan. Hasil dari kegiatan ini yaitu 30 (tiga puluh) ekor sapi telah diperiksa status reproduksinya dan 5 ekor yang mengalami silent heat telah dilakukan perbaikan pakan. Sepuluh peternak telah mampu mengenal tanda-tanda birahi dan merawat sapi bunting.