Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN LERENG DENGAN TINGKAT KEPADATAN TANAH 90% TERHADAP STABILITAS GULING MODEL BENDUNGAN TIPE URUGAN AMINULLAH, RIZKI; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal yang fundamental dalam perencanaan sebuah bendungan tipe urugan tanah adalah masalah stabilitas tubuh bendungan itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengarui stabilitas tersebut ialah kemiringan lereng. Maka dari itu, pada penelitian ini menunjukan hubungan kemiringan lereng tubuh bendungan tipe urugan dengan kestabilannya melalui pemodelan bendungan urugan homogen. Dalam penelitian ini diterapkan perhitungan stabilitas lereng dengan metode Fellenius dan juga program komputer Geostudio Slope/w versi pelajar dalam perhitungan angka keamanannya. Selain itu pengamatan keruntuhan lereng juga dilakukan pada model fisik bendungan dengan ukuran 3200 cm (80 cm pada model fisik), tinggi 880 cm (22 cm pada model fisik), dan panjang 1760 cm (44 cm pada model fisik), di mana terpasang drainase sepanjang 1200 cm (30 cm pada model fisik) dan tinggi 80 cm (2 cm pada model fisik) di bagian hilir bendungan dengan bahan pasir berkerikil yang dimodelkan dalam sebuah media akuarium yang terdapat pada laboratorium keairan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan, baik dengan metode Fellenius maupun program komputer Geostudio Slope/w versi pelajar menunjukkan bahwa semakin besar kemiringan lereng tubuh model bendungan urugan tanah (semakin curam), maka semakin rendah nilai angka keamanan tubuh bendungan tipe urugan. Di sisi lain, berdasarkan pengamatan pemodelan fisik tubuh bendungan dapat disimpulkan bahwa semakin besar kemiringan lereng tubuh model bendungan, maka semakin besar pula kerutuhan yang berpotensi terjadi. Kata Kunci: Bendungan Urugan, Kemiringan Lereng, Angka Keamanan, Fellenius, Geostudio Slope/w 2012 versi pelajar, Keruntuhan, Model Fisik.
ANALISIS PENGARUH KEMIRINGAN LERENG TERHADAP ALIRAN FILTRASI PADA MODEL BENDUNGAN TIPE URUGAN HOMOGEN KHOIRUNNAS, MUHAMMAD; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan sebuah bendungan, yaitu stabilitas bendungan terhadap rembesan air yang mengalir melalui tubuh bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pola aliran rembesan air yang terjadi pada tubuh bendungan dan menghitung debit rembesan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pemodelan bendungan tipe urugan homogen. Material diambil dari lokasi konstruksi bendungan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur. Model ini berbentuk trapesium dengan panjang model adalah 80 cm (3200 cm), tinggi model adalah 22 cm (880 cm) dan lebar bawah tubuh bendungan adalah 44 cm (1760 cm), sedangkan lebar bagian atas lereng/ mercu bendungan bergantung pada sudut kemiringan lerengnya. Variasi kemiringan lereng 30°, 50°, dan 70° serta dengan tingkat kepadatan tubuh bendungan sebesar ± 90%. Bagian hilir pada model ini dipasang drainase sepanjang 30 cm dan tebal 2 cm. Ada dua kesimpulan yang didapatkan dari kedua metode, yaitu: uji model fisik (empiris) dan metode casagrande (teoritis). Pertama, semakin besar sudut lereng maka ketinggian tekanan air rata-rata atau pola aliran rembesan akan mengalami penurunan dan bentuk pola aliran rembesan semakin landai. Kedua, semakin besar sudut lereng maka debit rembesan yang dihasilkan akan semakin mengecil dan begitu juga sebaliknya.
ANALISA REMBESAN PADA BENDUNGAN TIPE URUGAN HOMOGEN DENGAN KEMIRINGAN 30 DERAJAT MELALUI PEMODELAN FISIK SETYANINGTYAS, AMELIA; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah yang sering terjadi pada bendungan adalah adanya aliran rembesan air pada tubuh bendungan tersebut. Dengan demikian, analisis rembesan perlu dilakukan guna mengamati bentuk pola aliran rembesan dan debit rembesan dari tubuh bendungan tersebut. Dalam penelitian ini, model fisik bendungan urugan homogen direncanakan berbentuk trapesium, kemiringan lereng 30 derajat dengan tingkat kepadatan 90 persen. Dimensi bendungan ini adalah 3200 cm, tinggi 880 cm, dan lebar samping 1760 cm. Drainase terpasang sepanjang 1200 cm dan tinggi 80 cm dibagian hilir bendungan dengan bahan pasir berkerikil. Variasi tinggi air tampungan yakni 800 cm, 700 cm, 600 cm, 500 cm, 400 cm, 300 cm, dan 260 cm. Variasi ini dilakukan dalam rangka mempelajari pengaruh tinggi air tampungan terhadap pola rembesan air. Berdasarkan sistem klasifikasi USCS (Unified Soid Classification System) bahwa tanah diklasifikasikan sebagai tanah SP (tanah berpasir bersih) dengan koefisien permeabilitas sebesar 2,04 x 10 -3 cm/detik. Hasil pengujian tanah tersebut digunakan dalam perhitungan debit rembesan dengan tiga metode perhitungan, yaitu metode empiris (model fisik), metode Casagrande, dan software Geo Studio 2012 Seep/w Student Version. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini semakin tinggi air tampungan dibagian hulu semakin tinggi, maka debit rembesan yang dihasilkan di bagian hilir akan semakin besar. Sebaliknya, apabila air tampungan di bagian hulu rendah, maka debit rembesan yang dihasilkan dibagian hilir akan kecil.
STUDI EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE TERHADAP PERMASALAHAN GENANGAN DI KECAMATAN SAMPANG, MADURA SETIAWAN, ARIF; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan masalah yang mengancam bagi kota-kota besar karena dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Persoalan banjir seolah sudah menjadi tradisi tahunan yang wajib dirasakan apabila musim penghujan tiba. Penyebab terjadinya bencana banjir salah satunya di karenakan kapasitas penampang sungai berkurang dan peningkatan debit sungai, dimana pada saat-saat cuaca ekstrem hujan yang terjadi sangatlah lebat sehingga air yang jatuh ke permukaan melebihi kapasitas yang ada sehingga saluran-saluran yang ada meluap tidak dapat menampung debit hujan yang datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah genangan pada kawasan tersebut perlu dilakukan evaluasi berupa perhitungan kapasitas dimensi saluran drainase yang menjadi salah satu penyebab meluapnya saluran primer, sekunder yang ada di kecamatan Sampang, Madura. Hasil yang diperoleh dari analisa perhitungan data curah hujan maksimal yang terjadi di DAS Kamuning adalah 126,33 mm. Nilai tersebut didapat dari data 3 pos hujan yakni pos hujan Sampang, pos hujan Torjun, dan pos hujan Camplong. Nilai curah hujan tersebutlah yang menyebabkan banjir besar di Kab. Sampang Madura pada bulan Februari 2016 yang menyebabkan genangan air setinggi 30 - 150 cm dari 13 kelurahan/desa yang terkena dampak dari banjir tersebut. Debit yang direncanakan untuk sistem saluran drainase pada DAS Sungai Kamuning untuk Kala Ulang 2 Tahun adalah 77,728 m³/dt, untuk Kala Ulang 5 Tahun adalah 107,048 m³/dt, untuk Kala Ulang 10 Tahun adalah 126,460 m³/dt, untuk Kala Ulang 50 Tahun adalah 169,183 m³/dt, dan untuk Kala Ulang 100 Tahun adalah 187,245 m³/dt. Dari analisa perhitungan kemudian direncanakan normalisasi saluran dengan merencanakan kapasitas tampung saluran drainase pada banjir terparah pada saluran GS.17 (R) dan GS.2 (R) dengan debit limpasa (Qr) sebesar 0,360 m3?dt dan 1,620 m3?dt, dengan kapasitas eksisting awal (Qs) sebesar 0,238 m3?dt dan 0,220 m3?dt dengan saluran yang sama sehingga harus dilakukan evaluasi perubahan dimensi untuk daya tampungnya sehingga didapat kapasitas (Qs) sebesar 0,409 m3?dt dan 1,824 m3?dt. Kata Kunci : banjir, drainase, debit, kapasitas tampung, normalisasi
EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE UNTUK MENGATASI BANJIR DI SUB SISTEM DAS KALIKONANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN ABU JAFAR, BILLY; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir di sub DAS Kalikonang kecamatan Babat dengan mengevaluasi dimensi saluran primer, sekunder, maupun tersier. Tahapan yang perhitungan ini dengan melakukan analisa hidrologi dan analisa hidrolika sehingga didapatkan hasil evaluasi dimensi saluran yang tidak mencukupi debit rencana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang terjadi dengan mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih dengan memperoleh data yang berupa angka Hasil analisa perhitungan data curah hujan minimal, maksimal dan rata-rata di DAS Kalikonang dengan metode aljabar adalah 70,33 mm, 103 mm dan 87,43 mm. Nilai tersebut didapat dari data tiga stasiun penakar hujan yakni pos hujan Babat, Pucuk, dan Kedungpring. Curah hujan yang direncanakan pada DAS Kalikonang Babat untuk Kala Ulang 2 Tahun adalah 86,4 mm, untuk Kala Ulang 5 Tahun adalah 99,3 mm, untuk Kala Ulang 10 Tahun adalah 107,9 mm, untuk Kala Ulang 50 Tahun adalah 126,7 mm, dan untuk Kala Ulang 100 Tahun adalah 134,7 mm. Dari analisa perhitungan kemudian direncanakan normalisasi saluran dengan merencanakan kapasitas tampung saluran drainase. Alternatif penyelesaian dalam mengatasi banjir di kawasan Kecamatan Babat, Lamongan adalah dengan mengubah dimensi saluran eksisting yang tidak mencukupi debit rencana ketika hujan datang. Solusi yang diberikan pada penelitian ini adalah merencanakan ulang dimensi saluran sebanyak 18 saluran dengan rincian dua saluran primer yaitu saluran PR.1 dan PR.2, 14 saluran sekunder yaitu saluran SK.3, SK.4, SK.5, SK.6, SK.7, SK.8, SK.12, SK.13, SK.14, SK.15 SK.16, SK.17, SK.18, SK.19, dan dua saluran tersier yaitu TS.1 dan TS.2. Kata Kunci : banjir, Kalikonang, debit, curah hujan, saluran.Abstract This research aimed to solve flood problems in Kalikonang catchment area, Babat district by evaluating primary, secondary and tertiary canal dimensions. The calculating processes by using hydrology and hydraulics analysis therefore will be resulted the evaluation of plan canal dimension which exceeded debit plan capacity. The method used was descriptive quantitative. The research was done to discover the solution from actual problem by knowing the independent variable that likely more than one by getting data in the form of numbers. The calculation analysis result of minimum, maximum and average precipitation on Kalikonang catchment area by using algebra method is 70.33 mm, 103 mm and 87.43 mm. Those values taken from three stations where precipitation is recorded, they are Babat, Pucuk and Kedungpring rain gauge station. The planned precipitation on Kalikonang catchment area Babat district, for two years reset time is 86.4 mm, while for five years reset time is 99.3 mm, for ten years reset time is 107.9 mm, then for 50 years reset time is 126.7 mm, and for 100 years reset time is 134.7 mm. Based on the calculation analysis, the canal normalization is planned by design the accommodated capacity of the drainage canal. The optional solution to solve the flood in the Babat district, Lamongan regency is by changing the dimension of existing canal which doesn?t sufficient to accommodate the planned water debit during the rainfall. The final solution from this research is by re-designing the canal dimension a number of 18 canal with the following details, primary canal which are PR.1 and PR.2; secondary canal which are SK.3, SK.4, SK.5, SK.6, SK.7, SK.8, SK.12, SK.13, SK.14, SK.15 SK.16, SK.17, SK.18, SK.19, and two tertiary canal is TS.1 and TS.2. Key words : flood, Kalikonang, flow rate, precipitation, canal.
EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE MENGATASI PERMASALAHAN BANJIR DI SUB SISTEM DAS KALI DAPUR KABUPATEN LAMONGAN MUZAIDI SYARIEF, MOCH.; , KUSNAN
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir di sub sistem DAS Kali Dapur Kabupaten Lamongan dengan mengevaluasi saluran drainase tersier, sekunder dan primer. Tahapan dalam perhitungan ini dengan melakukan analisa hidrologi dan analisa hidrolika sehingga didapatkan hasil evaluasi dimensi saluran yang tidak mencukupi debit rencana banjir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang terjadi dengan mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih dengan memperoleh data yang berupa angka. Hasil analisa metode aljabar untuk perhitungan data curah hujan maksimal sebesar 102 mm sedangkan curah hujan rata-rata sebesar 91,37 mm pada sub sistem DAS Kali Dapur. Nilai tersebut didapat dari data 10 tahun enam stasiun penakar hujan yakni pos hujan Lamongan, Takeran, Kembangbahu, Sukodadi, Blawi dan Kuro. Curah hujan yang direncanakan menggunakan metode gumbel pada sub sistem DAS Kali Dapur untuk kala ulang 2 Tahun adalah 90,611 mm, untuk kala ulang 5 Tahun adalah 99,819 mm, untuk kala ulang 10 Tahun adalah 105,916 mm dan untuk kala ulang 20 Tahun adalah 111,764 mm. Dari analisa perhitungan curah hujan rencana kemudian merencanakan kapasitas daya tampung saluran drainase eksisting menggunakan metode rasional. Alternatif awal untuk penyelesaian permasalahan banjir sub sistem DAS Kali Dapur Kabupaten Lamongan yaitu normalisasi sedimentasi pada saluran drainase sekunder TS4, KS7A, KS14, KS13, SS3, SS7, SS8 dan saluran drainase tersier TST1. Solusi terakhir yang diberikan pada penelitian ini adalah merencanakan ulang dimensi 17 saluran drainase dengan rincian 2 saluran drainase primer yaitu saluran AT3 dan AT1, 2 saluran drainase sekunder yaitu saluran KS13 dan SS5, 13 saluran drainase tersier yaitu saluran KT1, KT5, KT6, KT7, KT10, KT12, KT13, ST6, ST5, ST7, ST4, ST4 dan ST9. Kata Kunci : banjir, Kali Dapur, debit, curah hujan, saluran drainase. Abstract This research aimed to solve flood problems in Kali Dapur catchment area, Lamongan district by evaluating tertiary drainage canal, secondary and primary. The calculating processes by using hydrology and hydraulics analysis therefore will be resulted the evaluation of plan canal dimension which exceeded debit plan capacity. The method used was descriptive quantitative. The research was done to discover the solution from actual problem by knowing the independent variable that likely more than one by getting data in the form of numbers. The calculation analysis algebra method result of maximum precipitation rate was 102 mm and average precipitation ratw was 91,37 mm on Kali Dapur catchment area. Those values taken from 10 years on six stations where precipitation is recorded, they are Lamongan, Takeran, Kembangbahu, Sukodadi, Blawi and Kuro rain gauge station. The planned precipitation on Kali Dapur catchment area Lamongan district, for two years reset time is 90,611 mm, while for five years reset time is 99,819 mm, for ten years reset time is 105,916 mm, then for 20 years reset time is 111,764 mm. Based on the calculation analysis, the canal normalization is planned by design the accommodated capacity of the drainage canal using rational method. The first solution to solve the flood in the Kali Dapur Lamongan district is by sedimentation normalised of secondary drainage canal are TS4, KS7A, KS14, KS13, SS3, SS7, SS8 and tertiary drainage canal TST1. The last solution form this research it was redesign size of 17 drainage canals with specific 2 primary drainage canal was AT3 and AT1, 2 secondary drainage canal was KS13 and SS5 and then 13 tertiary drainage canal was KT1, KT5, KT6, KT7, KT10, KT12, KT13, ST6, ST5, ST7, ST4, and ST9. Key words : flood, Kali Dapur, flow rate, precipitation, drainage canal.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS XI TGB DI SMK NEGERI 3 JOMBANG KURNIASARI, DEWI; , KUSNAN
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Probing Prompting Learning adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah tentang kelayakan perangkat, keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan perangkat, keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran Probing Prompting Learning.Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menggunakan metode penelitian Pre Experimental Design dengan bentuk One Shoot Case Study. Subjek penelitian adalah kelas XI TGB 2 SMK Negeri 3 Jombang berjumlah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 07 Maret ? 21 Maret 2018 semester genap tahun ajaran 2017/2018. Pengumpulan data menggunakan metode validasi, observasi dan tes hasil belajar.Berdasarkan hasil validasi, diketahui presentase rata-rata sebesar 78.41%, artinya perangkat pembelajaran sudah memenuhi kriteria kelayakan. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diketahui presentase rata-rata sebesar 89.30%, artinya keterlaksanaan pembelajaran berkriteria sangat baik. Hasil belajar siswa rata-rata sebesar 83.89 dengan ketuntasan klasikal 100%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Probing Prompting Learning berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.Kata Kunci : Probing Prompting Learning, hasil belajar siswa.AbstractProbing Primpting Learning is a model of learning by presenting a series of question that are guiding and exploring student?s ideas. The formulation of the problem of this researchs about the feasibility of the device, the implementation of learning and learning outcomes. The purpose of this study is to determine the feasibility of the device, the implementation of learning model Probing Primpting Learning.This research method is quantitative research. Using Pre Experimental Design research method with One Shoot Case Study form. The subject of research is calss XI TGB 2 SMK Negeri 3 Jombang totaling 36 students. This research wa conducted on 07 March ? 21 March 2018 even semester of academic year 2017/2018. Data collection using validation method, observation and learning result test.Based on the validation result, it is known that the average percentage is 78.41%, it means the learning device has fulfilled the eligibility creteria. The result og observation of the implentation of learning is known to the average percentage og 89.30%, meaning that the implemntation of the learning criteria is very good. Student learning outcomes average of 83.89% with 100% classical completeness. Based on these results can be concluded that the implementation of learning model Probing Primpting Learning positive effect on student learning outcomes.Keywords : Probing Primpting Learning, student learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATA PELAJARN KONSTRUKSI BANGUNAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 1 KEMLAGI LULUNG, DAVID; , KUSNAN
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Kelayakan perangkat pembelajaran pada pelajaran konstruksi bangunan, (2) Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping pada pelajaran konstruksi bangunan, dan (3) Hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran mind mapping pada pelajaran konstruksi bangunan. Model pembelajaran mind mapping ialah model pembelajaran dengan teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari,dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau grafik. Metode penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Penelitian ini diterapkan dalam dua kelas di SMK Negeri 1 Kemlagi yakni kelas X TGB 1 dan TGB 2. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, angket, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis kelayakan perangkat pembelajaran, analisis keterlaksanaan pembelajaran, dan analisis hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis belajar dalam penelitian ini dikatakan berhasil dengan penggunaan model mind mapping pada mata pelajaran konstruksi bangunan siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Kemlagi meningkat dari KKM 75 dibuktikan dengan hasil belajar siswa kelas eksperimen mendapat prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 96,88% sedangkan hasil belajar kelas kontrol mendapat 84,38%.Kata kunci: Model Pembelajaran Mind Mapping, Konstruki Bangunan Abstract This study aims to find out (1) the feasibility of learning tools in the lesson of building construction, (2) the implementation of learning by using mind mapping learning model in building construction lesson, and (3) learning result after using mind mapping learning model in building construction lesson. The mind mapping learning model is a learning model with techniques that summarize the material that needs to be studied, and project the problems faced into the form of maps or graphs. This research method is Posttest-Only Control Design. This research is applied in two classes in SMK Negeri 1 Kemlagi namely class X TGB 1 and TGB 2. Technique of data collecting done by documentation, questionnaire, observation, and test. Data analysis technique that is done is feasibility analysis of learning device, analysis of learning implementation, and analysis of student learning result. Based on the results of learning analysis in this study is said to be successful with the use of mind mapping model on the subjects of building construction of students of class X TGB SMK Negeri 1 Kemlagi increased from KKM 75 evidenced by the results of student learning experimental class gets the percentage mastery learning students of 96.88% while the results learning control class got 84.38%. Keywords: Mind Mapping Learning Model, Building Construct
PENERAPAN MEDIA MAKET PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG DENGAN MATERI MENGGAMBAR DETAIL PONDASI BATU KALI DAN SLOOF DI KELAS XI DPIB SMK NEGERI 3 SURABAYA , MUDIONO; , KUSNAN
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hasil persentase keterlaksanaan dan rata ? rata hasil belajar setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media maket dan model pembelajaran langsung (MPL). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre-Experimental Design dengan desain penelitian One-Shot Case Study. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas XI DPIB I dengan jumlah 34 siswa. Teknik sampling yang menjadi dasar penelitian menggunakan Teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode tes. Hasil analisis observasi keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai rata - rata 82,15%, artinya penerapan media maket pada mata pelajaran kostruksi dan utilitas gedung dengan model MPL terlaksana dengan baik sesuai dengan skenario pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil analisis hipotesis (uji-t) untuk hasil belajar siswa memperoleh nilai t hitung = 10,10; dan nilai t tabel 1,693 - (t hitung > t tabel), artinya Artinya ?Rata-rata hasil belajar siswa kelas XI DPIB di SMK Negeri 3 Surabaya pada mata pelajaran konstruksi dan utilitas gedung melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan media maket pondasi batu kali dan sloof adalah lebih besar (>) dari KKM (80) dengan kriteria Sangat Baik?. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan penerapan Media Maket dengan model pembelajaran langsung (MPL) dapat menciptakan suasana menarik perhatian siswa dan bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan hasil belajar siswa dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Kata Kunci: Media Maket, Pondasi Batu Kali, Konstruksi dan Utilitas Gedung, Hasil Belajar Menggambar.
PENGGUNAAN MINIATUR PADA MATERI KONSTRUKSI RANGKA ATAP MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURABAYA FITRIANTO, BAYU; , KUSNAN
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan miniatur yang digunakan sebagai media pembelajaran pada materi Konstruksi Rangka Atap dan mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 5 Surabaya terhadap penggunaan miniatur pada materi Konstruksi Rangka Atap. Media miniatur adalah satu usaha untuk menciptakan pembelajaran baru yang merefleksikan aspek realita agar lebih mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi dan praktik yang diajarkan di sekolah yang diharapkan siswa dapat memiliki pemahaman materi yang diajarkan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu True experimental design, dengan bentuk posttest-only control design. Pengambilan sampel sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X TGB 2 dan X TGB 3. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi perangkat pembelajaran, miniatur dan tes hasil belajar. Pelaksanaan model pembelajaran langsung menggunakan miniatur, dimana kelas hanya diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung yang ditambahkan dengan miniatur di setiap pertemuannya. Teknik analisis data menggunakan analisis kelayakan perangkat pembelajaran, miniatur dan analisis hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kelayakan miniatur menunjukkan kriteria layak dengan rerata prosentase 76,25%. (b) hasil belajar pertemuan ke-1 pada kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata sebesar 70,94, sedangkan kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata sebesar 50,50. Untuk hasil belajar pertemuan ke-2 pada kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata sebesar 77,96, sedangkan kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata sebesar 69,96. Kata Kunci: Konstruksi Rangka Atap, Miniatur, Hasil Belajar. Abstract This study aims to determine the feasibility of miniature that is used as a medium of learning on Roof Frame Construction and knowing the results of student learning class X TGB SMK Negeri 5 Surabaya against the use of miniature on the Roof Frame Construction. Miniature media is an attempt to create new learning that reflects aspects of reality to make it easier for a teacher to deliver materials and practices taught in schools that students are expected to havean understanding of the taught material. The type of research used is True experimental design, with the form of posttest-only control design. Sampling was 2 classes, namely class X TGB 2 and X TGB 3. Instruments for collecting data using learning device validation sheets, miniatures, and learning outcomes tests. The implementation of the direct learning model uses miniatures, where classes are only given learning with direct learning models that are added with miniatures at each meeting. The data analysis technique uses the feasibility analysis of learning devices, miniatures, and analysis of learning outcomes. The results of the study showed that (a) miniature feasibility showed a feasible criterion with an average percentage of 76.25%. (b) 1st meeting learning outcomes in the experimental class obtained an average value of 70.94, while the control class obtained an average value of 50.50. For the second meeting learning outcomes in the experimental class, the average score was 77.96, while the control class obtained an average value of 69.96. Keywords: Roof Frame Construction, Miniature, Learning Outcomes.