Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

UJI ALAT TANAM DAN PEMUPUK LAHAN KERING DI KECAMATAN CEMPAGA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TENGAH Massinai, Rustan; Hartono, Ary; , Rukayah
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Assessment of machinery and equipment for seed planting and 1st fertilizing was conducted in Pundu,Cempaga District, Kotawaringin Timur regency. Method of assessment used on farm research and area of each crop isone hectare consisting of two cooperating farmers. All of the three crops were planted in wet season (October). Boththe equipment and machinery were operated using four wheel tractor of more than >40 Horse Power (HP) modified byBalai Besar Alat dan Mesin Pertanian, Serpong. Aims of the assessment were to determine the performance ofagricultural machinery for seed planting of rice, maize, and soybean. Performance test of seed planting machinesconsisted of three replications. Results showed that use of planting and fertilizing machines is equal to 2 hours/hectarewith 2 operators. Human labour used in each crop is not equal and it depended on cropping spaces. Labour used forfarming practice of rice, maize, and soybean was 450 hours/ha, 150 hours/ha, and 300 hours/ha, respectively.Performance of equipment and machinery for rice cultivation was 4 ha or 2 ha/1 man day (MD) per day using 2operators. It was equal to 112,5 MD using human labour and it can save the cost of labour as many as Rp 536.938.Key words : planting machine, dry-land, rice, maize, soybeanPengkajian alat dan mesin penanam benih dan pemupukan pertama dilaksanakan di lahan kering desa Pundu,kecamatan Cempaga, kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini dilakukan secara on farm research dengan luasmasing-masing 1ha dan melibatkan 2 petani kooperator untuk setiap komoditas. Ketiga komoditas ditanam padamusim hujan (Oktober). Alat tanam dan pemupuk yang telah dikaji adalah alat tanam benih dan pemupuk yang ditarikmenggunakan traktor roda empat >40 HP hasil modifikasi dari Balai Besar Alat dan Mesin Pertanian Serpong. Tujuandari kegiatan pengkajian ini adalah untuk mengetahui kinerja alat dan mesin pertanian sebagai alat tanam benih padi,kedelai, dan jagung, serta mengetahui prospek dari alat dan mesin penanam benih dan pemupuk tersebut. Metode yangdigunakan adalah metode uji kinerja atau fungsional alat tanam benih dan pemupuk dengan 3 ulangan. Untukmengetahui tingkat kelayakan penggunaan alat tanam dan pemupukan, digunakan analisis finansial usahatani(MBCR). Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan penggunaan alat mesin tanam kapasitas kerja lapang untuktanam dan pemupukan pertama pada masing-masing komoditiadalah sama yaitu dilakukan dalam 2 jam/ha dengan 2orang operator. Penggunaan tenaga manusia tidak sama pada masing-masing komoditas tergantung jarak tanam yangdigunakan, yaitu tanaman padi waktu yang digunakan untuk tanam dan pemupukan pertama adalah 450 jam/ha,jagung 150 jam/ha, dan kedelai 300 jam /ha. Kinerja alat untuk tanaman padi dalam 1 hari dengan 2 orang operatoradalah 4 ha atau 2 ha/1 HOK sama dengan 112,5 HOK dengan tenaga manusia dan dapat menghemat biaya tenagakerja Rp. 536.938. Respon petani dan pemerintah daerah cukup positif dalam kegiatan pengkajian ini. Diharapkandengan alat tanam dan pemupuk ini pemerintah dapat membantu petani dalam permasalahan tenaga kerja, perluasanareal tanam untuk peningkatan peroduksi dan meningkatkan pendapatan petani.Kata Kunci : alat tanam, lahan kering, padi, jagung, kedelai
PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI TERPADU PADI-KEDELAI/ SAYURAN-TERNAK DI LAHAN PASANG SURUT , Susilawati; Sabran, M.; Ramli, Rahmadi; Djauhari, Deddy; , Rukayah; , Koesrini
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The assessment was designed to help farmers to cultivate their land optimally. This assessment on integratedrice-soybean/vegetables-livestock farming system in tidal swamp land with B-C type flooding was the on-goingproject conducted in Bungai Jaya Village, Basarang District, Kapuas Regency covering an area of 13 hectaresmanaged by 20 cooperating farmers. Aims of the assessment were: (i) to conduct characterization of the region,farmers, and farming systems, (ii) to analyze farming system performance, (iii) to analyze farm business income, (iv)to study income structure of integrated farming system, and (v) to analyze adoption of introduced technology.Assessment approach was based on farm research by comparing farmers using introduced technology and those whodid not. B-C type tidal swamp land was suitable for integrated farming system applying surjan (sunk an d risen beds)system with a cropping pattern of rice - secondary crops on wet season and soybean – vegetables on dry season, andlivestock on home yards. Introduced technology was able to improve farming system performance and to increasefarmers’ incomes of Rp 9,873,500 on the dry season and Rp 8,887,000 on the wet season or higher than those of noncooperatingfarmers. Average R/C ratios of all crops grown were more than 2.5 implying that the technology wasfeasible to disseminate.Key words : integrated farming system, tidal swamp land, technology adoption, rice, soybeanDalam rangka mendukung program pembangunan pertanian di Kabupaten Kapuas yaitu programpengembangan kawasan pertanian terpadu melalui pemberdayaan lahan dan petani serta menumbuhkan pasar rakyatuntuk meningkatkan pendapatan petani, maka perlu dilakukan suatu pengkajian yang dapat membantu petani dalammengelola lahannya sehingga sesuai dengan potensi lahan yang ada dan sumberdaya yang tersedia. Pengkajianusahatani terpadu padi-kedelai/sayuran-ternak di lahan pasang surut tipe luapan B-C merupakan kegiatan lanjutan,yang dilaksanakan di Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, dengan luas areal 13 ha danmelibatkan 20 orang petani koperator. Tujuan pengkajian adalah (1) melakukan karakterisasi wilayah, petani dansistem usahatani, (2) melakukan analisis terhadap kinerja teknologi usahatani, (3) melakukan analisis usahatani, (4)mempelajari struktur pendapatan usahatani terpadu, dan (5) melakukan analisis adopsi teknologi introduksi.Pendekatan pengkajian dilakukan secara on-farm research, dengan metode perbandingan berpasangan (pairlycomparison) yaitu membandingkan model usahatani introduksi dengan model usahatani ditingkat petani. Hasilpengkajian menunjukkan bahwa sesuai dengan karakteristik lahan dan petaninya, lahan pasang surut tipe B-Csebaiknya diusahakan secara terpadu dengan sistem surjan dengan pola tanam padi-palawija pada MH dan kedelaisayuranpada MK serta ternak di pekarangan. Secara fisik input teknologi yang diintroduksikan, dapat meningkatkankinerja usahatani dan memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp 9.873.500 pada MK dan Rp 8.887.000 pada MH,lebih besar dari pendapatan petani nonkoperator. Rata-rata R/C semua komoditas yang diusahakan > 2,5, sehinggateknologi ini layak dikembangkan.Kata kunci : usahatani terpadu, lahan pasang surut, adopsi teknologi, padi, kedelai
UJI MULTI LOKASI GALUR HARAPAN DAN VARIETAS PADI TERPILIH DI LAHAN PASANG SURUT , Susilawati; Sabran, M.; , Rukayah
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 8, No 3 (2005): November 2005
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Multi location test of seven inbreds and variety have been conducted at tidal swampland area in Kapuasregency during wet season 1998 and 1999, such as in sulfit acid (unit Tatas and Basarang) and potential area (HandilGabin and Lamunti A-2). The purpose of this research are (1) to provide adaptive rice varieties, specifically at tidalswamp land and likely for farmers, (2) to provide seed rice that high quality and specific of location. Using RCBDwith seven treatment that are varieties and inbred, with three replication. The result of multilocation test that showntwo inbreds expectancies i.e KAL-9420 d-Bj-276-3 and KAL-9414 d-Bj-63-1 as adaptive in tidal swampland, withmean productivity 3,8 and 3,6 t/ha yield. Farmers very like this with this varieties because have characteristic whichare small shape of yield and clean of yield.Key words: pure lines, wetland, Oryza sativa, Central KalimantanUji multi lokasi tujuh galur harapan dan varietas padi telah dilaksanakan di lahan pasang surut KabupatenKapuas pada musim hujan 1998 dan musim hujan 1999. Kegiatan dilaksanakan di dua tipologi lahan yaitu lahan sulfatmasam (di unit Tatas dan Basarang), dan lahan potensial (di Handil Gabin dan Lamunti A-2). Tujuan dari kegiatan iniadalah: (1) mendapatkan galur dan varietas padi yang adaptif, spesifik lahan pasang surut dan disukai petani; (2)menyediakan benih padi yang bermutu dan spesifik lokasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalahrancangan petak terbagi dengan 7 (tujuh) perlakuan yaitu varietas dan galur padi dan tiga ulangan. Hasil pengujianmenunjukkan terdapat dua galur harapan yaitu KAL-9420 d-Bj-276-3 dan KAL-9414 d-Bj-63-1 yang diminati petanikarena sangat sesuai dengan selera petani yang umumnya Masyarakat Banjar dan Dayak, yaitu bentuk gabah ramping,rasa nasi pera, dan warnanya bersih serta adaptif di lahan pasang surut Kabupaten Kapuas, dengan rata-rata produksi3,8 t/ha dan 3,6 t/ha gabah kering giling.Kata kunci : galur harapan, lahan pasang surut, padi, Kalimantan Tengah