Swamedikasi biasanya dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi penyakit ringan yang sering dialami contohnya batuk. Tingkat pengetahuan swamedikasi pada mahasiswa kesehatan tergolong dalam kategori baik. Namun masih terdapat penelitian yang menunjukkan pengetahuan yang baik belum tentu mempunyai perilaku yang baik dalam melakukan swamedikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi batuk pada mahasiswa kesehatan. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik quota sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk google form kepada mahasiswa kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Sampel yang digunakan sebanyak 302 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2020. Hasil dan kesimpulan : responden paling banyak berjenis kelamin perempuan (79,470 %) dengan usia 19 tahun (35,430%) dan semester III (34,437 %). Pada penelitian ini responden memperoleh obat batuk paling banyak dari apotek tanpa resep dokter (59,934 %) dengan obat OBH Combi® menjadi pilihan obat yang paling sering dikonsumsi (34,437 %). Selanjutnya, dari 302 responden terdapat 213 (70,529 %) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan 295 (97,682 %) responden memiliki perilaku yang positif.