Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

afiks derivasi dan afik infleksi pada verba dan nomina bahasa Arab dalam buku al-arabiyah baina yadaik hasibuan, fitri hidayati
Lingua Vol 16, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Afiks derivasi dan afiks infleksi yang digunakan sebagai pembentuk nomina  bahasa Arab serta menganalisis fungsi dan makna afiks derivasi dan afiks infleksi pada nomina bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa kata bahasa Arab yang diambil dari buku al-arabiyah baina yadaik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat, kemudian data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung dan teknik lanjutan berupa teknik oposisi dan teknik lesap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam buku buku al-arabiyah baina yadaik, terdapat afiks derivasi pembentuk nomina berjumlah sembilan, yaitu: prefiks (as-Sâbiq), diantaranya: /mu-/, /ma-/ dan /a-/. Infiks (dâkhilah), diantaranya: /-â-/,  /-ĩ-/ dan /-ū-/. Konfiks (as-sâbiq wa al-lâhiq), diantaranya: /mi-â/, /ma-ū/ dan /mi-tun/. Afiks–afiks ini membentuk makna gramatikal ‘nomina pelaku (ism fâ‟il)’; ‘nomina verba (isim maṣdar)’; ‘nomina penderita (ism maf’ûl)’; ‘nomina instrumental (isim alat)’, ‘nomina temporer (isim zaman)’; ‘nomina qualiti (syifatu al-musyabbahah bi al-ismi fâil)’ dan ‘nomina loci (isim makan)’ serta berfungsi membentuk nomina deverba. Afiks infleksi pembentuk nomina berjumlah sepuluh, yaitu: sufiks (al-Lâhiq), diantaranya: /-âni/, /aini/, /-ūna/, /-ĩna/, /-âtun/, /-ĩ/, /-tun/, /-ka/, /-hu/ dan /-him/. Afiks-afiks ini memiliki makna gramatikal yaitu: nomina dual, nomina plural maskulin, nomina plural feminim dan nomina gender.
DINAMIKA POLITIK HUKUM ISLAM ERA ORDE BARU Fuad, Zainul; Mahfuzah, Nandani Zahara; Hasibuan, Fitri Hidayati
SULTAN ADAM : Jurnal Hukum dan Sosial Vol 2 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia politik islam berjalan seiring dengan lahirnya Negara Republik Indonesia, dari sejak masa orde lama hingga masa Refomasi. Namun sangat perlu diperhatikan bahwa islam mengalami hubungan yang cukup dramatis sejak orde lama dan baru, yang paling utama adalah pada masa orde baru. Penelitian ini menggunakan metode studi kombinasi yang menggabungkan penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris Pada masa ini terjadi transisi paradigma kekuasaan yang bertolak belakang dari orde sebelumnya, dimana Soekarno masih bersikap persuasif dan cenderung mengakomodir berbagai ideologi yang ada, karenanya berpengaruh terhadap peraturan yang dikeluarkan, dan khususnya kaitan dengan Islam. Namun setelah orde lama tumbang, Soeharto memiliki pandangan berbeda, dan cenderung tidak ambil pusing mengenai peraturan ideologi, yang mempentingkan pembangunan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Dampaknya adalah kepada politik Islam yang cenderung stagnan di decade awal, namun berubah pada akhir orde ini. Dimana Makalah ini akan menggambarkan tentang bagaimana dinamika kebijakan politik hukum Islam dan hubungan Soeharto terhadap Islam kala itu.