Pujiani -
Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE -, Pujiani
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakNutrisi  mempengaruhi  kematangan  seksual  pada  gadis  yang  mendapat  menstruasi  pertama lebih  dini,  mereka  cenderung  lebih  berat  dan  lebih  tinggi  pada  saat  menstruasi  pertama dibandingkan dengan mereka  yang belum menstruasi pada usia  yang sama.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status gizi dengan menarche pada siswi kelas 4 – 6 Di MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Desain penelitin yang digunakan  adalah  penelitian  analitik  dengan  pendekatan  cross  sectional,  data  diperoleh  dari penyebaran kuesioner dan observasi kepada siswi kelas 4–6 MIN Rejoso  yang berjumlah 36 responden  yang  diambil  dengan  tekhnik  propotionate  startified  rondom  sampling.  data  yang sudah  didapat  ditabulasi,selanjutnya  diolah  dengan  menggunakan  uji  StatistikChi–  Square. Hasil  penelitian  menunjukkan  Rata  –  rata  Usia  Siswi  MIN  Rejoso  adalah  11  Tahun,  Rata  – rata tinggi badan Siswi MIN Rejoso adalah 1.390 meter, Berat badan Rata  – rata Siswi MIN Rejoso  38.52 kg. Rata – rata IMT 19.25 kg/m² dan Rata– rata menarche Siswi MIN Rejoso Usia 11 –12 tahun  dengan taraf  р= 0,000. Simpulan : ada hubungan antara status gizi dengan menarche  pada  anak.  Sehingga  diharapkan  orang  tua  dan  guru  lebih  memperhatikan  status gizi anak dengan mengajarkan pola hidup sehat melalui bimbingan dan penyuluhan sehingga tercapai kesehatan Reproduksi optimalKata kunci : menarche, status gizi.AbstractNutrient  influence  the  advanced  sexual  for  agirl  who  get  early  menstruation,  they  were inclined  overweight  and  over  high  when  they  had  first  menstruation  than  them  who  had menstruation yet in the same age. The aims of this research is to know about the connection between nutritional status with menarche  of student graduate 4-6 In MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Design of researches is analitic  research  with  cross  sectional appoach.the  process  of  acquiring  data  from  spreading  of  questioner  and  observating  to student graduate 4-6 MIN Rejoso in 36 respondent taken with propotianatestartified random sampling technique, then data can be tabulated, and will process by using statistic chi square. The result of this research showed on the average ages of student in MIN Rejoso is 11 years old,average  of  their  tall  is  1.390  meter,average  of  their  weight  is  38,52  kg,  average  of  IMT 19,25  kg  and  average  of  their  menarche  on  11-12 years old with equivalent ρ:0,000. The conclusion is there are the connection between nutritional status with menarche for children, And hope for parent and teacher more give pay attention to children’s nutrient, teach about healthy life through guidance and information till achieved optimun of health reproduction.Keyword : menarche, nutritional tatus
HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT PERIODONTITIS PADA IBU HAMIL SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN BBLR -, Pujiani; -, Khotimah; Isdianto, Bayu
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKebersihan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat menyebabkan infeksi pada gigi atau jaringan periodontium seperti periodontitis. Infeksi dapat menyebar secara sistemik dan menyebabkan peningkatan mediator pro inflamasi yang akan mempengaruhi terjadinya bayi BBLR.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penyakit periodontitis pada ibu hamil sebagai faktor resiko kejadian BBLR di Paviliun Anggrek RSUD Jombang.Design yang digunakan adalah metode survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang dirawat di paviliun anggrek RSUDJombang. Jumlahsampel 35 responden.Teknik pengambilan sampel dengan concecutive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan berat badan bayi dan indeks periodontitis.Pengolahan data dengan program SPSS13.0 for windows dengan uji chi square dan dilakukan penghitungan POR (Prevalensi Odds Rasio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periodontitis pada ibu hamil mempunyai risiko 8,6 kali mengalami kelahiran bayi BBLR kurang bulan (POR=8,6) dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami periodontitis,danp=0,082. Menunjukkan bahwaada hubungan antara penyakit periodontitis sebagai faktor resiko kejadian BBLR.Kata Kunci : Bayi Berat Lahir Lendah (BBLR), Ibuhamil, Penyakit periodontitis AbstractPoor oral hygiene in pregnant women can cause infection in teeth or periodontium tissue such as periodontitis. Infection may spread systemically and increase proinflammatory mediators that lead to LBW.The purpose of this study to know the relationship between periodontitisdesease in pregnant women as a risk factor in the incidence of LBW inAnggrekPaviliun at Jombang Hospital. This study was an analitic observational with cross sectional design.The Population of the study was mothers who have aninfant who treatment in Anggrekpaviliun at Jombang hospital. The number of samples was 35respondents. Sample was collected using concecutive sampling technique.Data were collected by interview, to examine infant weight, and periodontitis index The data analysis was conducted SPSS 13.0 for Windows program with Chi square test, and done calculation POR (Prevalence Odds Ratio).The research result showed that periodontitis in pregnant women have 8.6 times the risk of having low birth weight babies compared with pregnant women who did not have periodontitis p=0.082 shows that there was relationship between periodontitis disease in pregnant women as a risk factor for the incidence of LBW.Keywords: Disease Periodontitis, Pregnant women, Low Birth Weight (LBW)
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE -, Pujiani
Eduhealth Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakNutrisi  mempengaruhi  kematangan  seksual  pada  gadis  yang  mendapat  menstruasi  pertama lebih  dini,  mereka  cenderung  lebih  berat  dan  lebih  tinggi  pada  saat  menstruasi  pertama dibandingkan dengan mereka  yang belum menstruasi pada usia  yang sama.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status gizi dengan menarche pada siswi kelas 4 – 6 Di MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Desain penelitin yang digunakan  adalah  penelitian  analitik  dengan  pendekatan  cross  sectional,  data  diperoleh  dari penyebaran kuesioner dan observasi kepada siswi kelas 4–6 MIN Rejoso  yang berjumlah 36 responden  yang  diambil  dengan  tekhnik  propotionate  startified  rondom  sampling.  data  yang sudah  didapat  ditabulasi,selanjutnya  diolah  dengan  menggunakan  uji  StatistikChi–  Square. Hasil  penelitian  menunjukkan  Rata  –  rata  Usia  Siswi  MIN  Rejoso  adalah  11  Tahun,  Rata  – rata tinggi badan Siswi MIN Rejoso adalah 1.390 meter, Berat badan Rata  – rata Siswi MIN Rejoso  38.52 kg. Rata – rata IMT 19.25 kg/m² dan Rata– rata menarche Siswi MIN Rejoso Usia 11 –12 tahun  dengan taraf  р= 0,000. Simpulan : ada hubungan antara status gizi dengan menarche  pada  anak.  Sehingga  diharapkan  orang  tua  dan  guru  lebih  memperhatikan  status gizi anak dengan mengajarkan pola hidup sehat melalui bimbingan dan penyuluhan sehingga tercapai kesehatan Reproduksi optimalKata kunci : menarche, status gizi.AbstractNutrient  influence  the  advanced  sexual  for  agirl  who  get  early  menstruation,  they  were inclined  overweight  and  over  high  when  they  had  first  menstruation  than  them  who  had menstruation yet in the same age. The aims of this research is to know about the connection between nutritional status with menarche  of student graduate 4-6 In MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Design of researches is analitic  research  with  cross  sectional appoach.the  process  of  acquiring  data  from  spreading  of  questioner  and  observating  to student graduate 4-6 MIN Rejoso in 36 respondent taken with propotianatestartified random sampling technique, then data can be tabulated, and will process by using statistic chi square. The result of this research showed on the average ages of student in MIN Rejoso is 11 years old,average  of  their  tall  is  1.390  meter,average  of  their  weight  is  38,52  kg,  average  of  IMT 19,25  kg  and  average  of  their  menarche  on  11-12 years old with equivalent ρ:0,000. The conclusion is there are the connection between nutritional status with menarche for children, And hope for parent and teacher more give pay attention to children’s nutrient, teach about healthy life through guidance and information till achieved optimun of health reproduction.Keyword : menarche, nutritional tatus
HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT PERIODONTITIS PADA IBU HAMIL SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN BBLR -, Pujiani; -, Khotimah; Isdianto, Bayu
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKebersihan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat menyebabkan infeksi pada gigi atau jaringan periodontium seperti periodontitis. Infeksi dapat menyebar secara sistemik dan menyebabkan peningkatan mediator pro inflamasi yang akan mempengaruhi terjadinya bayi BBLR.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penyakit periodontitis pada ibu hamil sebagai faktor resiko kejadian BBLR di Paviliun Anggrek RSUD Jombang.Design yang digunakan adalah metode survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang dirawat di paviliun anggrek RSUDJombang. Jumlahsampel 35 responden.Teknik pengambilan sampel dengan concecutive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan berat badan bayi dan indeks periodontitis.Pengolahan data dengan program SPSS13.0 for windows dengan uji chi square dan dilakukan penghitungan POR (Prevalensi Odds Rasio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periodontitis pada ibu hamil mempunyai risiko 8,6 kali mengalami kelahiran bayi BBLR kurang bulan (POR=8,6) dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami periodontitis,danp=0,082. Menunjukkan bahwaada hubungan antara penyakit periodontitis sebagai faktor resiko kejadian BBLR.Kata Kunci : Bayi Berat Lahir Lendah (BBLR), Ibuhamil, Penyakit periodontitis AbstractPoor oral hygiene in pregnant women can cause infection in teeth or periodontium tissue such as periodontitis. Infection may spread systemically and increase proinflammatory mediators that lead to LBW.The purpose of this study to know the relationship between periodontitisdesease in pregnant women as a risk factor in the incidence of LBW inAnggrekPaviliun at Jombang Hospital. This study was an analitic observational with cross sectional design.The Population of the study was mothers who have aninfant who treatment in Anggrekpaviliun at Jombang hospital. The number of samples was 35respondents. Sample was collected using concecutive sampling technique.Data were collected by interview, to examine infant weight, and periodontitis index The data analysis was conducted SPSS 13.0 for Windows program with Chi square test, and done calculation POR (Prevalence Odds Ratio).The research result showed that periodontitis in pregnant women have 8.6 times the risk of having low birth weight babies compared with pregnant women who did not have periodontitis p=0.082 shows that there was relationship between periodontitis disease in pregnant women as a risk factor for the incidence of LBW.Keywords: Disease Periodontitis, Pregnant women, Low Birth Weight (LBW)
ANALISIS FAKTOR PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF -, Pujiani; Rahmawati, Mega
Eduhealth Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.438 KB)

Abstract

ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain kecuali obat dan vitamin dari usia bayi 0 bulan sampai dengan 6 bulan. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan di Indonesia masih rendah yaitu hanya sebesar 30,2% (Riskesdas, 2013).Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control.Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di Polindes Desa Keplaksari Kecamatan PeteronganKabupaten Jombang.Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling dengan metode sampling Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 28 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu merupakan factor yang paling dominan berhubungan bermakna secara statistic terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p sebesar 0,023 dan nilai OR 8,000.Dengan demikian ibu yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai peluang 8,000 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.Dengan demikian perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif dengan cara melaksanakan KP-ASI dan melakukan penyuluhan untuk menambah ilmu pengetahuan. Kata Kunci :ASI eksklusif, faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ABSTRACT Exclusive breastfeeding is breastfeeding without any other food or drink except medications and vitamins from infants aged 0 months to 6 months. The results of basic health research (Riskesdas) in 2013 showed that exclusive breastfeeding until 6 months of age infants in Indonesia is still low at only 30.2% (Riskesdas, 2013). The study was conducted in June 2014. Designs used in this study was cross sectional. The population in this study were all mothers with infants aged 6-12 months in the District Keplaksari Village Polindes Peterongan Jombang. This study uses the technique of sampling Probability sampling with simple random sampling method with a sample of 28 people. Means of data collection using questionnaires. The results of this study indicate that maternal knowledge is the most dominant factor statistically significant against exclusive breastfeeding with p value of 0.023 and OR value of 8.000. Thus a mother who has a good knowledge have 8,000 times greater odds for exclusive breastfeeding for 6 months. Thus the necessary efforts to improve exclusive breastfeeding by carrying KP-ASI and conduct outreach to increase knowledge. Keywords: exclusive breast feeding, factors influencing breastfeeding
ANALISIS FAKTOR PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Pujiani -; Mega Rahmawati
Eduhealth Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain kecuali obat dan vitamin dari usia bayi 0 bulan sampai dengan 6 bulan. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan di Indonesia masih rendah yaitu hanya sebesar 30,2% (Riskesdas, 2013).Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control.Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di Polindes Desa Keplaksari Kecamatan PeteronganKabupaten Jombang.Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling dengan metode sampling Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 28 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu merupakan factor yang paling dominan berhubungan bermakna secara statistic terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p sebesar 0,023 dan nilai OR 8,000.Dengan demikian ibu yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai peluang 8,000 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.Dengan demikian perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif dengan cara melaksanakan KP-ASI dan melakukan penyuluhan untuk menambah ilmu pengetahuan. Kata Kunci :ASI eksklusif, faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ABSTRACT Exclusive breastfeeding is breastfeeding without any other food or drink except medications and vitamins from infants aged 0 months to 6 months. The results of basic health research (Riskesdas) in 2013 showed that exclusive breastfeeding until 6 months of age infants in Indonesia is still low at only 30.2% (Riskesdas, 2013). The study was conducted in June 2014. Designs used in this study was cross sectional. The population in this study were all mothers with infants aged 6-12 months in the District Keplaksari Village Polindes Peterongan Jombang. This study uses the technique of sampling Probability sampling with simple random sampling method with a sample of 28 people. Means of data collection using questionnaires. The results of this study indicate that maternal knowledge is the most dominant factor statistically significant against exclusive breastfeeding with p value of 0.023 and OR value of 8.000. Thus a mother who has a good knowledge have 8,000 times greater odds for exclusive breastfeeding for 6 months. Thus the necessary efforts to improve exclusive breastfeeding by carrying KP-ASI and conduct outreach to increase knowledge. Keywords: exclusive breast feeding, factors influencing breastfeeding
PENGARUH PENYULUHAN TEKNIK LAKTASI DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP PROSES LAKTASI Pujiani .
Eduhealth Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan teknik laktasi dengan metode simulasi terhadap proses laktasi. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Populasi adalah seluruh ibu menyusui di Paviliun Anggrek RSUD Jombang. Sampel diambil secara purposive sampling dengan jumlah responden 20 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Variabel independen adalah penyuluhan teknik laktasi dengan metode simulasi dan variabel dependen adalah proses laktasi. Data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik T test dan anova two way dengan tingkat signifikansi α < 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi α= 0,002 terhadap proses laktasi dengan metode simulasi, α= 0,003 terhadap proses laktasi tanpa menggunakan metode simulasi dan nilai signifikansi α= 0,005 menunjukkan ada perbedaan yang significant antara penyuluhan teknik laktasi dengan menggunakan metode simulasi dan tanpa menggunakan metode simulasi. Simpulan : perlu penyuluhan kesehatan dengan menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan pesan sehingga pesan dapat diterima dengan lebih mudah dan dapat mengubah perilaku seseorang.Kata kunci : penyuluhan teknik laktasi, metode simulasi, proses laktasi ABSTRACTThe purpose of this research is to study the influence of counseling of technique lactation with the simulation method to process lactation.The design of this reseach is quasy experiment and the population is the mother suckling of pav. Anggrek RSUD Jombang. Technique sampling is purposive sampling approximately 20 responden is taken as sampel then devided into two group. Independent variable is counseling of technique lactation with simulation method and dependent variable is the process lactation. The data collected then analyzed by using test of statistic T test and anova two way with significant level of α < 0,05. The result of test statistic show that α = 0,002 to process lactation with the counseling use the simulation method, α= 0,003 to process lactation without use the simulation method, and α = 0,005 showing there is difference which significant between process lactation with the giving of counseling of technique lactation with the simulation method and without using the simulation method. Conclusion : it is necessory for health counseling by using correct method in submitting message so that message accepted comprehended easier so that expected can change the someone behavior.Key word: counseling technique lactation, simulation method , process lactation
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE Pujiani -
Eduhealth Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakNutrisi  mempengaruhi  kematangan  seksual  pada  gadis  yang  mendapat  menstruasi  pertama lebih  dini,  mereka  cenderung  lebih  berat  dan  lebih  tinggi  pada  saat  menstruasi  pertama dibandingkan dengan mereka  yang belum menstruasi pada usia  yang sama.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status gizi dengan menarche pada siswi kelas 4 – 6 Di MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Desain penelitin yang digunakan  adalah  penelitian  analitik  dengan  pendekatan  cross  sectional,  data  diperoleh  dari penyebaran kuesioner dan observasi kepada siswi kelas 4–6 MIN Rejoso  yang berjumlah 36 responden  yang  diambil  dengan  tekhnik  propotionate  startified  rondom  sampling.  data  yang sudah  didapat  ditabulasi,selanjutnya  diolah  dengan  menggunakan  uji  StatistikChi–  Square. Hasil  penelitian  menunjukkan  Rata  –  rata  Usia  Siswi  MIN  Rejoso  adalah  11  Tahun,  Rata  – rata tinggi badan Siswi MIN Rejoso adalah 1.390 meter, Berat badan Rata  – rata Siswi MIN Rejoso  38.52 kg. Rata – rata IMT 19.25 kg/m² dan Rata– rata menarche Siswi MIN Rejoso Usia 11 –12 tahun  dengan taraf  р= 0,000. Simpulan : ada hubungan antara status gizi dengan menarche  pada  anak.  Sehingga  diharapkan  orang  tua  dan  guru  lebih  memperhatikan  status gizi anak dengan mengajarkan pola hidup sehat melalui bimbingan dan penyuluhan sehingga tercapai kesehatan Reproduksi optimalKata kunci : menarche, status gizi.AbstractNutrient  influence  the  advanced  sexual  for  agirl  who  get  early  menstruation,  they  were inclined  overweight  and  over  high  when  they  had  first  menstruation  than  them  who  had menstruation yet in the same age. The aims of this research is to know about the connection between nutritional status with menarche  of student graduate 4-6 In MIN Rejoso PP Darul ‘Ulum Peterongan Jombang. Design of researches is analitic  research  with  cross  sectional appoach.the  process  of  acquiring  data  from  spreading  of  questioner  and  observating  to student graduate 4-6 MIN Rejoso in 36 respondent taken with propotianatestartified random sampling technique, then data can be tabulated, and will process by using statistic chi square. The result of this research showed on the average ages of student in MIN Rejoso is 11 years old,average  of  their  tall  is  1.390  meter,average  of  their  weight  is  38,52  kg,  average  of  IMT 19,25  kg  and  average  of  their  menarche  on  11-12 years old with equivalent ρ:0,000. The conclusion is there are the connection between nutritional status with menarche for children, And hope for parent and teacher more give pay attention to children’s nutrient, teach about healthy life through guidance and information till achieved optimun of health reproduction.Keyword : menarche, nutritional tatus
TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Pujiani, Ainur Rofiqoh
Adi Husada Nursing Journal Vol 3 No 1 (2017): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.388 KB)

Abstract

Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa semua pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi adalah memberikan terapi dan psikoreligius.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Paviliun Mawar RSUD Jombang. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatancross-sectional. dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dan uji statistik menggunakan rank spearman (rho) dengan tingkat kemaknaan α< 0,05. Dari hasil uji statistik korelasi rank spearman (rho) didapatkan nilai signifikasi (ρ) sebesar 0,001 dan nilai koifisien korelasi sebesar - 0,508, dengan demikian H0 ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Kecerdasan spiritual yang tinggi yang dimiliki seorang pasien pre operasi mampu menurunkan kecemasan yang dialami oleh pasien pre operasi itu sendiri. Hal ini dikarenakan seseorang mempunyai kecerdasan spiritual selalu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pada akhirnya akan menciptakan ketenangan tersendiri dalam menghadapi proses operasi yang akan dijalani. Kata kunci : tingkat kecerdasan spiritual, tingkat kecemasan, pre operasi ABSTRACT A surgery is an action that caused a lot of anxiety treatment, until recently most people assume that all surgery was major surgery. One effort that can be done to reduce anxiety in patients pre-operation is given therapy and psychoreligious. The purpose of this research was to determine the relationship between the level of spiritual intelligence with the level of anxiety in patients pre-operative in Rose Pavilion of Jombang hospital. This research used a correlasional approach to design cross-sectional. The number of samples as many as 40 of the respondents by using Purposive Sampling technique, and statistical test using the rank spearman (rho) test with a level of significance of α < 0.05. Result of statistical test of correlation of rank spearman (rho) significance value obtained (ρ) of 0.001 and the value of the correlation ofcoifisien-0.508, thus H0 is rejected, which means there is a relationship between the level of spiritual intelligence with the level of anxiety in patients pre-operation. High Spiritual intelligence of a patient that pre operation capable to lowering the anxiety experienced by patients pre operation itself. This is caused someone has a spiritual intelligence always had submitted themselves to God Almighty and then it will create own serenity in the face of the process of operations that will be traveled. Keywords: level of spiritual intelligence, level of anxiety, pre operation DAFTAR PUSTAKA Agustian, Ary Ginanjar. (2006). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (Emotional Spiritual Quotient) Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga. Agustian, Ary Ginanjar. (2009). Mengapa ESQ. Jakarta: Arga. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Azwar, Saifudin (2007). Sikap Teori Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brunner dan Suddart. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.Jakarta: EGC. Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta : EGC. Gruendemann, Barbara J. (2005). Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1. Jakarta: EGC. Guyton, C Arthur. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 5, Bagian 2. Jakarta: EGC. Hawari, Dadang. (2008). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hawari, Dadang. (2011). Dimensi Kesehatan Jiwa dalam Rukun Iman dan Rukun Islam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed. 7, Vol. 1. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. (2011). Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam dan Pariani.(2001). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Agung Seto. Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed. 4, Vol. 1. Jakarta: EGC. Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang. (2014). Buku panduan penyusunan proposal dan skripsi. Jombang: tidak dipublikasikan. Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Fajar Media Press. Sari, Diana Rachmi.(2012). Hubungan Antara Stress Kerja dengan Kecerdasan Spiritual pada Karyawan. Jurnal Keperawatan. 15-16. Sarwono, Jonathan. (2009). Statistik Itu Mudah : Panduan Lengkap untuk Belajar SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sjamsuhidajat, R. & Jong, W.D. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Suryani, Siti. (2006). Peran Kecerdasan Spiritual dalam Menjelaskan Peran Kecerdasan Emosional pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Kota Malang. Jurnal Keperawatan. 6-7. Teba, Sudirman. (2004).Kecerdasan Sufistik Jembatan Menuju Makrifat. Jakarta: kencana. Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Yani, A. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Zohar, Danah dan Ian Marshall. (2007).SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Intgralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. dari SQ: Spiritual Intelligence the Ultimate Intelligence oleh Rahmani Astuti, Ahmad Nadjib Burhani dan Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan. DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL Pujiani .; Siti Muniroh
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.564 KB)

Abstract

Anak dengan Retardasi Mental akan mengalami gangguan perilaku adaptasi sosial yaitu dimana anak mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya, tingkah laku kekanak-kanakan tidak sesuai dengan umurnya. Semakin bertambahnya umur anak Retardasi Mental maka para orang tua harus mengadakan penyesuaian terutama dalam pemenuhan kebutuhan tersebut sehari-harinya. Agar nantinya mereka tidak mempunyai ketergantungan yang berkepanjangan sehingga akan menimbulkan permasalahan baik mengenai isolasi sosial yang tidak menyenangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis hubungan peran orang tua dengan tingkat kemandirian anak Retardasi mental. Metode:Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak Retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Jombang. Sampelnya adalah sebagian orang tua yang mempunyai anak Retardasi Mental di SDLB Muhammadiyah Jombang.Teknik sampling yang digunakan Purposive sampling. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur pada kedua variabel. Uji statistik yang digunakan korelasi spearman dengan tingkat kemaknaan (ρ ≤ 0,05). Hasil: Bila hasil yang diperoleh ≤ 0,05 maka hipotesa penelitian diterima berarti ada hubungan peran orang tua dengan tingkat kemandirian anak Retardasi mental. Hasil uji statistik didapatkan α=0,025 yang berarti ada hubungan antara peran orang tua dengan tingkat kemandirian anak di SDLB Muhammadiyah. Diskusi: Peran orang tua sangat diperlukan untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan asah, asih dan asuh untuk meningkatkan tingkat kemandirian anak dengan retardasi mental.