Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Konfigurasi Terumbu Buatan Bentuk Heksagonal pada Kemampuan Peredaman Gelombang Wirayuhanto, Harish; Armono, Haryo Dwito
Rekayasa Vol 14, No 1: April 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v14i1.10042

Abstract

An artificial reef is a structure that is placed underwater and functions as a natural coral reef. Apart from being an artificial reef, the function of artificial reefs is also as a submerged breakwater. As a breakwater, it is necessary to know the level of effectiveness in reducing waves and the impact of scouring arising from the laying of artificial reef structures. This research was conducted to determine the correlation between the ability of wave attenuation to the depth of scouring due to variations in laying (structure gap distance) and variations in waves on artificial reefs in hexagonal shape with a scale model of 1:10. From the results of research conducted at the Marine Energy Laboratory of the Department of Marine Engineering, FTK ITS obtained, for laying structures with a gap of 1D, they have better wave attenuation capabilities with a small maximum scouring depth, namely with a Kt value of 0.844 and a scouring depth of 3 cm. For the laying of the structure with a distance of 0D, it has a greater value of transmission coefficient (Kt), which is 0.911 with a greater value of the maximum scouring depth, which is 3.5 cm.
Efek Koefisien Transmisi akibat Variasi Wave Stepness pada Hexagonal Artificial Reef Wirayuhanto, Harish; Armono, Haryo Dwito; Ridlwan, Asfafur; Febrianto, Try
Rekayasa Vol 14, No 3: Desember 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v14i3.12485

Abstract

Waves that move towards the coast have an energy level that corresponds to the magnitude of the generating force. Waves with high energy intensity are dominantly destructive when they hit the coastal area. In order to reduce the destructive effect of waves, coastal protection structures are needed to dampen the wave energy. Artificial coral reef (artificial reef) is one type of structure that can reduce wave energy. Besides functioning as an artificial reef for marine ecosystem biota, but also as a submerged breakwater structure. This study was conducted to determine the relationship between wave stepness and the transmission coefficient produced by hexagonal artificial reefs with a model scale of 1:10. The test is carried out using regular waves with a range of H/gT2 values between 0.0007 – 0.006. The results of research conducted at the Marine Energy Laboratory of the Department of Marine Engineering, FTK ITS, show that an increase in the value of wave steepness correlates with an increase in the value of the transmission coefficient (Kt) for all tests and configurations. The 1D structure configuration has a lower transmission coefficient (Kt) than the 0D structure configuration for each variation of the test wave.
Pembuatan Media Informasi Edu-Ekowisata Mangrove di Desa Pengudang Kabupaten Bintan Suhana, Mario Putra; Kurniawati, Esty; Wirayuhanto, Harish; Idris, Fadhliyah; Febrianto, Try; Ma'mun, Asep; Yandri, Falmi
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 9, No 1: April 2023
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v9i1.17896

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peranan yang besar dan begitu penting bagi seluruh makhluk hidup di sekitar kawasan pesisir termasuk manusia. Begitu pentingnya ekosistem mangrove sehingga telah banyak bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh manusia pada sektor sosial ekonomi seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pengudang. Pemanfaatan ekosistem mangrove di Desa Pengudang saat ini telah mencakup ke berbagai aspek sosial ekonomi, mulai dari sektor wisata pesisir, konservasi hingga olahan bahan makanan dan minuman dimana dari seluruh kegiatan ini fungsi dan manfaat dari seluruh bagian yang ada pada ekosistem mangrove dimanfaatkan secara optimal pada seluruh aspek tersebut. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kondisi tutupan ekosistem mangrove di Desa Pengudang. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan bentuk pemanfaatan ekosistem mangrove yang berkelanjutan di Desa Pengudang. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengaplikasian pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Maritim Raja Ali Haji di Desa Pengudang yang merupakan Desa Binaan yang dibentuk berdasarkan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji dengan Desa Pengudang. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Hal ini terlihat dari masyarakat Desa Pengudang sangat menyambut baik dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Masyarakat Desa Pengudang menilai luaran dari kegiatan pengabdian ini menjadi sarana media informasi mengenai bagaimana kondisi ekosistem mangrove di Desa Pengudang dan mendapatkan referensi rencana ke depan dalam pemanfaatan kawasan ekosistem mangrove di Desa Pengudang yang berkelanjutan.