Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi dan Manajemen Sinkop di Instalasi Gawat Darurat -, Sukamto
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 11 (2018): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.459 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i11.576

Abstract

Sinkop didefiniskan sebagai hilang kesadaran sementara disebabkan hipoperfusi otak global, onset tiba-tiba dan pemulihan spontan. Sinkop sering ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Diagnosis banding sinkop sangat luas dan manajemennya sangat tergantung etiologi utamanya. Kasus sinkop menjadi tantangan bagi dokter umum di IGD untuk memilah pasien yang aman untuk rawat jalan atau perlu evaluasi lanjutan dan rawat inap karena dapat membahayakan.Syncope is defined as a transient loss of consciousness due to cerebral hypoperfusion with spon-taneous return to baseline function without intervention. It is a common chief complaint in emergency ward. The differential diagnosis for syncope is broad and the management varies significantly depending on the underlying etiology. In the emergen¬cy department, syncope presents a challenge to general practitioner to differentiate patients safe for discharge from those who require emer¬gency evaluation and in-hospital management for potentially life-threatening etiologies.
Skor HEART untuk Prediksi Kejadian Sindrom Koroner Akut di IGD -, Sukamto
Cermin Dunia Kedokteran Vol 44, No 9 (2017): Kardiologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.105 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v44i9.729

Abstract

Kejadian sindrom koroner akut (SKA) harus dibedakan dari penyakit kardiak atau non-kardiak lain yang menyebabkan nyeri dada. Pada SKA, beberapa metode skor seperti skor PURSUIT, TIMI, GRACE dan FRISC telah tervalidasi dengan baik, namun tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi SKA di IGD. Skor HEART dirancang khusus untuk stratifikasi risiko SKA pada pasien nyeri dada di IGD. Skor HEART terdiri dari 5 parameter berupa riwayat penyakit, elektrokardiogram (EKG), usia, faktor risiko dan hasil pemeriksaan troponin dengan skor total 0-10. Seiring peningkatan skor HEART, risiko SKA juga meningkat.Acute coronary syndrome (ACS) needs to be distinguished from other cardiac and non-cardiac diseases that may cause chest pain. The PURSUIT, TIMI, GRACE and FRISC risk scores are well validated. However, none has been used for ACS identification in the ER. HEART score is specifically designed to stratify the risk of ACS in all chest pain patients in the ER. The HEART score is composed of five clinical parameters: history,ECG, age, risk factors and troponin. Increased HEART score corresponds to the increased risk of ACS.
MODIFIKASI PROTEIN DEDAK JAGUNG DENGAN GUM XANTHAN UNTUK PENGEMBANGAN SIFAT FUNGSIONAL MENGGUNAKAN ION KALSIUM Sudiyono -; Sukamto -
Agrika Vol 4, No 2: Nopember 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.19 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i2.137

Abstract

Interaksi protein dedak jagung dan gum xanthan bertujuan untuk memperbaiki sifat fungsional sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai produk pangan.Metode penelitian meliputi tahapan pencucian lemak, pemisahan isolat dengan teknik pelarutan pada pH 8,5 dan menggunakan NaOH 0,1M protein terlarut dipisahkan dan diendapkan pada pH 4,05 menggunakan HCl 0,1M., penginteraksian dengan gum xanthan dibantu oleh ion kalsium dan dikondisikan pada pH 4,5 sampai pH 9,5.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Produk interaksi protein dedak jagung konsentrasi liquifikasi 10%  yang diinteraksikan dengan gum xanthan konsentrasi 0,8% rasio (1:1) pada kondisi pH 8 dengan bantuan ion kalsium sebagai metal bridge  memberikan sifat fisiko-kimia dan fungsional terbaik diantaranya kelarutan, water holding capacity (WHC), oil holding capacity (OHC), foam capacity (FC), foam stability (FS), emulsion activity index (EAI), dan emulsion stability index (ESI). Kata kunci : Dedak jagung, protein, gum xanthan, ion kalsium
PERBAIKAN TEKSTUR DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ROTI YANG DIBUAT DARI BAHAN BAKU TEPUNG JAGUNG DIMODIFIKASI OLEH GUM XANTHAN Sukamto -
Agrika Vol 4, No 1: Mei 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.527 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i1.149

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan gum xanthan dalam modifikasi tepung jagung terhadap perubahan struktur dan tekstur roti. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap I. melakukan formulasi tepung jagung dengan tepung terigu  dengan proporsi antara tepung terigu dan tepung jagung.terdiri dari  65%  Tepung terigu : 35%  Tepung jagung ;  55%  Tepung terigu : 45% Tepung jagung; 40%  Tepung terigu : 60% Tepung jagung, selanjutnya dibuat menjadi roti dan dievaluasi. Tahap 2. Formula terbaik dari hasil penelitian tahap 1 dimodifikasi dengan gum xanthan 0,50%; 0,75 % dan 0,90 %, selanjutnya diamati perubahan tekstur, pengembangan volume dan uji organoleptik dengan skala hedonic terhadap rasa, aroma dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung jagung sampai 35 % yang dimodifikasi dengan gum xanthan 0,5 %  memberikan sifat elastis yang terbaik dengan pengembangan volume 36,22 %, tekstur 24,01 g/mm2, dengan nilai rasa 6,38, dan aroma 6,60. Namun demikian elastisitasnya masih dibawah roti yang dibuat dari tepung terigu 100 %.  Kata kunci : gum xanthan, struktur roti tepung terigu tepung jagung