Tasiwan -
SMP 1 Paninggaran Kabupaten Pekalongan Jl. Raya Paninggaran Pekalongan Jawa Tengah Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Advance Organizer Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Analisis – Sintesis Siswa -, Tasiwan; Nugroho, S.E.; -, Hartono
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 10, No 1 (2014): January 2014
Publisher : Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v10i1.3044

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pengatur kemajuan (advance organizer) berbasis proyek terhadap kemampuan analisis – sintesis siswa pada konsep Energi. Sebelum pembelajaran, diberikan tugas proyek pada siswa untuk merealisasikan bel listrik sederhana, rangkaian arus seri - paralel, dan tuas. Produk proyek digunakan sebagai advance organizer dalam pembelajaran di kelas. Penguatan kognitif dilakukan melalui diskusi kelompok dan pembuatan peta konsep, ekspositori guru di kelas, dan kegiatan eksperimen laboratorium. Data diambil melalui pretest, post test, observasi partisipatif pembelajaran oleh dua orang observer, penilaian produk, peta konsep dan laporan kegiatan eksperimen. Teknik analisis data meliputi uji prasyarat data dan uji hipotesis Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan kemampuan analisis – sintesis dalam aspek menguraikan, mengkategorikan, mengidentifikasi, merumuskan pernyataan, merekonstruksi, menentukan konsep, dan menganalisis konsep dengan rata – rata peningkatan delta skor sebesar 54,46 %, uji t sebesar 6,4, dan skala gain sebesar 0,3. This study was conducted to determine the effect of project-based advance organizer model on student’s analysis - synthesis ability of the energy concept. Students were given an assignment to realize the project on simple electric bell, the series – parallel circuit, and lever, before learning. The products of project were used as an advanced organizer in the learning activity. Cognitive strengthening was done through group discussions and concept mapping, expository learning in the classroom, and laboratory experiments activities. The data were taken through a pretest, post-test, participant observation study by two observers, product assessment, concept maps and report of experiment activities. Results showed that the students’ analysis - synthesis ability increased in the aspect of describing, categorizing, identifying, statement formulating, reconstructing, concept determining, and analyzing the concept. The average increase in delta score was 54.46 %, while the t-test score was of 6.4 and a gain scale of 0.3.
Analisis Tingkat Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran IPA Model Advance Organizer Berbasis Proyek -, Tasiwan; Nugroho, S. E; -, Hartono
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v3i1.2900

Abstract

atur kemajuan (advance organizer) berbasis proyek. Sampel penelitian dipilih secara acak. Pada kelas  eksperimen diterapkan model pembelajaran advance organizer berbasis proyek sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran langsung (direct instruction) tanpa advance organizer. Sebelum pembelajaran di kelas, siswa eksperimen dikelompokkan menjadi 8 kelompok yang terdiri atas 4 – 5 siswa. Setiap kelompok ditugaskan untuk merealisasikan proyek bel listrik, rangkaian arus seri – paralel, dan tuas. Produk proyek digunakan dalam pembelajaran dikelas sebagai advance organizer. Data diperoleh melalui observasi partisipatif, penilaian produk, peta konsep, laporan eksperimen, dan angket. Instrumen motivasi menggunakan skala motivasi ARCS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat motivasi lebih baik dalam aspek perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan pembelajaran dengan rata – rata tingkat motivasi sebesar 77,20, sedangkan tanpa advance organizer berbasis proyek sebesar 71,10. Disarankan siswa diberikan kemandirian penuh dalam proyek. This study was conducted to analyze the level of student motivation in learning science through models of advance organizer  based project . Samples were selected at random . In the experimental class advance organizer applied learning model based on a class project while learning control direct instruction without advance organizer . Prior learning in the classroom , students are grouped into 8 experimental groups consisting of 4-5 students . Each group was assigned a project to realize an electric bell , the circuit current series - parallel , and lever . Products used in a learning class project as advance organizer . The data obtained through participant observation , assessment product , concept maps , experimental reports , and questionnaires . Motivation instrument using ARCS motivation scale . Results showed that the experimental class had better motivation level in aspects of attention , relevance , confidence , and satisfaction with the learning average - average motivation level of 77.20 , whereas without the advance organizer for project -based 71.10 . It is recommended students are given full independence in the project .
Pengaruh Advance Organizer Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Analisis – Sintesis Siswa -, Tasiwan; Nugroho, S.E.; -, Hartono
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v10i1.3044

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pengatur kemajuan (advance organizer) berbasis proyek terhadap kemampuan analisis – sintesis siswa pada konsep Energi. Sebelum pembelajaran, diberikan tugas proyek pada siswa untuk merealisasikan bel listrik sederhana, rangkaian arus seri - paralel, dan tuas. Produk proyek digunakan sebagai advance organizer dalam pembelajaran di kelas. Penguatan kognitif dilakukan melalui diskusi kelompok dan pembuatan peta konsep, ekspositori guru di kelas, dan kegiatan eksperimen laboratorium. Data diambil melalui pretest, post test, observasi partisipatif pembelajaran oleh dua orang observer, penilaian produk, peta konsep dan laporan kegiatan eksperimen. Teknik analisis data meliputi uji prasyarat data dan uji hipotesis Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan kemampuan analisis – sintesis dalam aspek menguraikan, mengkategorikan, mengidentifikasi, merumuskan pernyataan, merekonstruksi, menentukan konsep, dan menganalisis konsep dengan rata – rata peningkatan delta skor sebesar 54,46 %, uji t sebesar 6,4, dan skala gain sebesar 0,3. This study was conducted to determine the effect of project-based advance organizer model on student’s analysis - synthesis ability of the energy concept. Students were given an assignment to realize the project on simple electric bell, the series – parallel circuit, and lever, before learning. The products of project were used as an advanced organizer in the learning activity. Cognitive strengthening was done through group discussions and concept mapping, expository learning in the classroom, and laboratory experiments activities. The data were taken through a pretest, post-test, participant observation study by two observers, product assessment, concept maps and report of experiment activities. Results showed that the students’ analysis - synthesis ability increased in the aspect of describing, categorizing, identifying, statement formulating, reconstructing, concept determining, and analyzing the concept. The average increase in delta score was 54.46 %, while the t-test score was of 6.4 and a gain scale of 0.3.