. Jamaluddin
State Polytechnic Payakumbuh for Agriculture, Campus Politani PO Box 107, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis

MOTIVASI PETANI DALAM KERAGAAN TEKNOLOGI SISTEM USAHA TANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PENGABUAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT . Ibrahim; . Jamaluddin
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 1 (2012): Januari 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.913 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i1.2739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi petani dalam keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mengetahui tingkat penerapan keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah dan mengetahui hubungan motivasi petani dengan penerapan keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purpossive). Populasi penelitian ini adalah petani padi sawah yang menerapkan keragaan teknologi sistem usaha tani padi sawah. Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu : Desa Teluk Nilau dan Desa Mekar Jati dengan pertimbangan, bahwa desa tersebut sebagian besar petani berusaha tani padi sawah dengan keragaan teknologi sistem usaha tani. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Data di peroleh dari hasil wawancara dengan petani sampel dan dibantu dengan quisioner. Data yang diperoleh dari petani sampel disederhanakan dalam tabel kontingensi kemudian dianalisis secara deskriptif melalui skoring dan persentase, sedangkan untuk mengetahui hubungan motivasi petani dengan keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah di digunakan analisis uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Petani dalam keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah daerah penelitian di dasarkan atas kebutuhan akan kemajuan 79,44 persen, kebutuhan akan afiliasi 77,56 persen, dan kebutuhan akan keberadaan 74,80 persen. Tingkat penerapan keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah tergolong tinggi, dimana dari 11 komponen keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah telah diterapkan oleh petani dengan baik. Motivasi petani dalam pelaksanaan program pengelolaan tanaman terpadu berhubungan nyata dengan tingkat penerapan keragaan teknologi sistem usaha tani  padi sawah. Kata Kunci : Motivasi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah
FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGALIHAN KEBUN KARET KE KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PAMENANG KABUPATEN MERANGIN Asep Nanang; . Jamaluddin; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.982 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2789

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1). Untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apa saja yang ada pada petani kebun karet yang beralih ke kebun kelapa sawit di Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, 2). Untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan petani kebun karet yang beralih ke kebun kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 20 Juni 2013. Penelitian ini dilakukan didua Desa, Desa Pelakar Jaya dan Tanah Abang. Pengumpulan data penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Untuk memperoleh data yang lebih mendalam dilakukan wawancara (In-depht interview) dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonmi di daerah penelitian tergolong tinggi, namun dari faktor sosial ekonomi itu hanya pengetahuan berusahatani dan motif ekonomi yang mempunyai hubungan yang sangat nyata terhadap pengalihan kebun karet ke kebun kelapa sawit, sedangkan pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga dan harapan pendapatan usahatani tidak terdapat hubungan yang nyata terhadap pengalihan kebun karet ke kebun kelapa sawit. Pengalihan lahan perlu peran dan bimbingan penyuluh lapangan dan pemerintah agar lebih sesuai dengan yang diinginkan, petani juga perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah usahatani ini menguntungkan atau justru sebaliknya.   Kata Kunci: Sosial Ekonomi, Korelasi, Pengalihan Lahan