Darmawansyah .
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN PROGRAM KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMASKOTA GORONTALO PROPINSI GORONTALO ., Wirdawati; ., Indar; ., Darmawansyah
Sainstek Vol 5, No 3, 2010
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.133 KB)

Abstract

Pengelolaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelaksanaan pengelolaan tersebut trutama diarahkan pada pelayanan antenatal terhadap ibu hamil yang sampai sekarang ini masih merupakan masalah cukup penting di Indonesia oleh karena memberikan ancaman pada sat melahirkan seperti perdarahan dan komplikasi lainnya yang secara langsung berdampak pada kematian ibu. Penelitian ini bertujuan melakukan Identifikasi karakteristik umum dan khusus bidan, dan analisis hubungan faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan program KIA. Desain penelitian adalah Crossectional study, dengan unit observasi bidan yang bertugas pada wilayah kerja Puskesmas kota Gorontalo. Sampel penelitian ditarik secara exhaustive, dengan besar sampel sebanyak 60 tenaga bidan, sedangkan pengumpulan datanya dilakukan melalui kuesioner dengan teknik wawancara terpimpin, dengan analisis data terdiri dari univariat bivariat dan multivariat dengan tingkat kemaknaan p ? ,005. Hasil penelitian memperlihatkan: Jumlah bidan yang diobservasi 60 orang, mayoritas DI keatas (62,1%), dan semuanya berstatus bekerja. Analisis bivariat memperlihatkan semua variabel (kinerja, motivasi, keterampilan, dan sikap) berhubungan secara signifikan dengan pengelolaan program KIA, sedangkan analisis multivariat memperlihatkan dari ke empat varibel independen yang dianalisis secara simultan melauli uji regressi linier berganda logistik, hanya variabel kinerja yang memberi signifikansi hubungan. Pada akhirnya disimpulkan bahwa dari keempat variabel independen yang diobservasi semua memberikan hasil signifikan secara bivariat, dan ada satu variabel yang determinan utama yakni variabel kinerja bidan yang diperoleh melalui uji tergressi linier berganda logistik. Kata kunci : Kinerja bidan, motivasi, keterampilan, dan sikap.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019 Wulandari, Wulandari Wulandari; Rahayu, Fitri; ., Darmawansyah
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.374

Abstract

Latar Belakang : Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap  nomor  dua  tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret  2018 sebanyak 68  balita (18,84%) dan  pada  Juni  2018 sebanyak 45 balita (18,75). Sebanyak 40%  masyarakat  tidak memiliki akses sanitasi yang baik terkait kepemilikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sehingga memicu  berbagai  sumber penyakit seperti, diare, hepatitis B serta penyakit lainnya. Selain itu riwayat penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA dapat memperburuk kondisi balita jika tidak ditangani dengan tepat.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019.Metode : Desain  penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 91 Ibu yang memliki Balita, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting dengan p value (0,008) (OR=3,8; 95% CI= 1,5-10,04), dan ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dengan p value (0,000) (OR=15,21; 95% CI= 4,6-49,4) di Wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara .Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Saran, Diharapkan pihak puskesmas melakukan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi yang dapat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap.  
APAKAH KEBIASAAN MINUM TEH BERISIKO MENDERITA ANEMIA PADA IBU HAMIL (STUDI DI WILAYAH PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU) ., darmawansyah; felizita, epina; muryaningrum, kartika
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.717 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.558

Abstract

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan kematian ibu dan bayi dan morbiditas, termasuk risiko keguguran, kematian, prematuritas dan berat lahir rendah. Kasus anemia pada ibu hamil di Kota Bengkulu selalu meningkat sejak 2013 sebanyak 168 kasus hingga 2016 sebanyak 1.162 kasus. Puskesmas Nusa Indah adalah jumlah kasus Anemia tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kebiasaan minum teh berisiko anemia pada wanita hamil di Puskesmas Kerja Nusa Indah Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 84 responden. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kebiasaan minum teh dan variabel terikatnya adalah kejadian anemia. Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh merupakan faktor risiko terjadinya Anemia pada Wanita hamil, dengan nilai P = 0,001, POR = 13,9, 95% CI = 4,8-40,2. Ini berarti bahwa wanita hamil yang memiliki kebiasaan minum teh ≥ 2 kali sehari memiliki risiko 13,9 kali menderita anemia dibandingkan dengan kebiasaan minum teh <2 kali sehari. Kebiasaan minum teh berisiko anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019 Wulandari Wulandari Wulandari; Fitri Rahayu; Darmawansyah .
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.374

Abstract

Latar Belakang : Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap  nomor  dua  tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret  2018 sebanyak 68  balita (18,84%) dan  pada  Juni  2018 sebanyak 45 balita (18,75). Sebanyak 40%  masyarakat  tidak memiliki akses sanitasi yang baik terkait kepemilikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sehingga memicu  berbagai  sumber penyakit seperti, diare, hepatitis B serta penyakit lainnya. Selain itu riwayat penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA dapat memperburuk kondisi balita jika tidak ditangani dengan tepat.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019.Metode : Desain  penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 91 Ibu yang memliki Balita, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting dengan p value (0,008) (OR=3,8; 95% CI= 1,5-10,04), dan ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dengan p value (0,000) (OR=15,21; 95% CI= 4,6-49,4) di Wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara .Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Saran, Diharapkan pihak puskesmas melakukan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi yang dapat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap. Â