Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOLOGI (Postpartum Blues) PADA MASA NIFAS (Puerperium) Muliatul Jannah; Nurul Latifah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.382

Abstract

Latar Belakang : Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2014). Lebih dari setengah, wanita pasca melahirkan mengalami depresi postpartum blues di Indonesia. Yaitu 50 sampai 60 % untuk primipara dan sekitar 50% yang mengalami post partum mempunyai riwayat keluarga gangguan mood (Wahyuni & Rumiatun, 2016). Persentase inseden depresi postpartum di Asia masih lumayan tinggi dan beragam, yaitu kisaran dari 3.5% hingga 63.3% (Yusuff ASM, Tang L, Binns CW, Lee, 2015). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi psikologi ibu pada masa nifas Metode : Literature ditelusuri melalui sarana media elektronik dengan penuntun kata kunci. Artikel terseleksi 5, yang masing-masing mewakili faktor pengaruh adaptasi psikologi ibu nifas. Hasil : Dari hasil literature review yang telah dipaparkan, semua artikel menjelaskan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian postpartum blues pada masa nifas diantaranya, faktor usia, faktor paritas, dukungan sosial suami dan keluarga, jenis persalinan, persalinan yang tidak direncanakan, status sosial ekonomi rendah, pekerjaan paruh waktu, kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dan strategi yang maladaptif. Kesimpulan: Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, disimpulkan bawha dukungan suami maupun keluargalah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap angka kejadian postpartum blues pada masa nifas.
Hubungan Latihan Fisik dengan Depresi Postpartum Muliatul Jannah; Meilia Rahmawati Kusumaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i2.3001

Abstract

LITERATUR REVIEW: FAKTOR DETERMINAN PADA KEHAMILAN REMAJA Noveri Aisyaroh; Muliatul Jannah; Febry Zahrina Ghaissani
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 5, No 4 (2022): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v5i4.208

Abstract

Kehamilan remaja merupakan masalah global yang terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah. Setiap tahun, diperkirakan 21 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun di negara berkembang hamil yang disebabkan karena kemisikinan, kurangnya pendidikan serta kesempatan kerja dan sekitar 12 juta di antaranya melahirkan. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), menunujukkan terdapat 12% wanita yang melaporkan pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan dan 7 persen pria melaporkan pasangannya mengalami kehamilan tidak diinginkan. Tujuan dari penulisan artikel untuk mengetahui faktor determinan kehamilan pada remaja. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel adalah tinjauan literature yang terdapat dalam database PubMed, Google Scholar, Website WHO, Website BKKBN. Artikel yang terpilih berdasarkan free full text, berbahasa Indonesia dan Inggris dengan kurun waktu kurang dari 5 tahun (2017-2021). Hasil dari studi literature melalui database berupa PubMed dan Google Scholar didapatkan 10 artikel yang sudah sesuai dengan kriteria. Dalam hasil penelitian didapatkan banyak faktor determinan kehamilan pada remaja. Faktor determinan yang paling berperan adalah tingkat pendidikan, penggunaan kontrasepsi, pola asuh orang tua, keterpaparan media dengan konten pornografi, dan status sosial ekonomi. Kesimpulan: kehamilan remaja disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan, penggunaan kontrasepsi, pola asuh orang tua, keterpaparan media dengan konten pornografi, dan status sosial ekonomi. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan adanya komitmen baik secara global, nasional, dan regional untuk mencegah pernikahan anak dan kehamilan remaja.Kata Kunci: kehamilan remaja, media informasi, pola asuh orang tua, pendidikan, sosial ekonomi
The Relationship Between Quality of Sleep in Pregnant Women With the Incidence of Preeclampsia Muliatul Jannah; Rr. Catur Leny; Qonita Irawan Qonita
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v7i1.1707

Abstract

during pregnancy, pregnant women often have difficulty sleeping due to physical changes and stress control, and even experienced depression. The older the pregnancy, the higher the risk of sleep disorders. Several factors can cause blood pressure to be high during pregnancy, including quality sleep. Pregnancy hypertension is experienced by 8% of pregnant women which is the cause of death of mothers and neonates at risk of eclampsia and pre-eclampsia. High blood pressure during pregnancy can affect the quality of sleep. Insomnia is experienced by 12% of pregnant women in the first trimester and as many as 75% at the end of pregnancy. Objective: This Literature review aims to determine the relationship of sleep quality to changes in blood pressure of pregnant women resulting in the incidence of preeclampsia. Method:Flowchart database search from Google Scholar, Pubmed, and Science Direct was conducted in 2018-2023, and can be accessed for free, with the search word (((((Quality Sleep) OR (pregnant women)) AND (preeclampsia*)) OR (maternity mothers*)) AND (blood pressure) then the selected article after the selection results are 6 articles. Result: pregnant women have poor sleep quality, especially because it also affects changes in blood pressure that tends to increase in pregnant women who have poor sleep quality, factors that affect sleep quality include stress, environment, race, age, and medical history. Conclusion: there is a relationship between the quality of sleep with changes in blood pressure in pregnant women as evidenced in pregnant women who have poor sleep quality getting the results of a systolic and diastolic increase in blood pressure, this can increase the risk of preeclampsia if not treated immediately.