Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INOVASI PELAKOR ( PEPAYA, LABU DAN DAUN KELOR) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Hamdiyah, Hamdiyah; Rosmawati, Rosmawati; Resmawati, Resmawati; Risma, Andi; Rahmawati, Rahmawati; Rusti, Rusniaty; Sumarni , Sumarni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.23224

Abstract

Masa Balita ( golden period ) merupakan masa emas yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlansung  sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi. Pada masa kritis ini, otak Balita lebih plastis. Asupan gizi yang tidak adekuat disebabkan karena pada anak Balita terjadi kesulitan makan berupa berkurangnya nafsu makan yang berkaitan dengan makin meningkatnya interaksi dengan lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilalukan dalam pencegahan stunting yaitu dengan cara penguatan kearifan lokal. Selama ini, praktek pemberian makanan tambahan pada balita, seringkali tidak diperhatikan terutama dalam hal kepadatan zat gizinya. Hal ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan ibu balita dalam hal cara membuat dan menyajikan makanan tambahan yangpadat gizi. Salah satu faktor yang terjadi dengan adanya kurang gizi adalah kejadian stunting. Lokasi kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Padakkalawa Kecamatan Mattirobulu Kabupaten Pinrang yang memiliki kekayaan bahan pangan lokal. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan survei pendahuluan dengan menggali permasalahan tentang pola makan kepada ibu balita di desa Padakkalawa Kabupaten Pinrang dan kepada kader posyandu, bidan desa dan tenaga gizi puskesmas, dilanjutkan berupa penyuluhan inovasi PELAKOR dilanjutkan demonstrasi pembuatan Makanan tambahan dengan memanfaatkan pangan lokal. Hasil pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam pengelolaan bahan pangan lokal menjadi Makanan pokok untuk mencegah kejadian stunting.
The Relationship Between Premarital Reproductive Counselling and Husband Support with Increased Coverage Pure K1 Maternity Visit Coverage Resmawati, Resmawati; Saputri, Chandra Ariani; Ariyana, Ariyana
Advances in Healthcare Research Vol. 2 No. 2 (2024): March - August
Publisher : Yayasan Pendidikan Bukhari Dwi Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60079/ahr.v2i2.331

Abstract

Purpose: This study aims to evaluate the relationship between premarital reproductive counselling and husband support with increased coverage of pure K1 pregnancy visits at Puskesmas Ajangale in 2022. Research Design and Methodology: This study used a correlation study design with a retrospective cohort approach. Secondary data were taken from medical records and observation results, while primary data were obtained through questionnaires. The study population included first trimester pregnant women who had first contact with health workers at Ajangale Health Centre, and the sampling technique was total sampling. Findings and Discussion: The results of the analysis showed that premarital reproductive counselling and husband support had a significant correlation with increased coverage of pure K1 visits. Of the respondents who participated in premarital counselling, the majority made a pure K1 visit. Similarly, respondents who received good support from their husbands tended to be more compliant in conducting pure K1 visits. The P=0.002 value indicates a significant association between these variables. Implication: This study confirms the importance of integrating premarital reproductive counselling programmes in public health policies to increase the coverage of antenatal care visits. Husband support also needs to be improved through education and active involvement in antenatal care. The findings provide valuable insights for health practitioners and policy makers in an effort to improve maternal and child health.