Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penguatan Kompetensi Guru Matematika dalam Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Berbasis Komputer Emy Siswanah
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.895 KB) | DOI: 10.21580/dms.2017.171.1502

Abstract

The role of learning media, especially animation media, is very important in learning mathematics especially to explain abstract problem become concrete, motivate student, stimulate student learning activity, help effectiveness of learning process. Community service activities are aimed at making teachers able to create self-directed learning media. By making their own, the teacher can increase his insight and improve his creativity in creating animation media. In this training, teachers are trained to make animation media using powerpoint and flash. Subjects assisted in this devotional activity are math teachers in Semarang City. The math teachers showed great enthusiasm in training and felt the tangible benefits of community service. Teachers can create their own animated learning media, using either powerpoint or flash.
PENGUATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIS BAGI GURU MATEMATIKA SMA/MA/SMK SE KECAMATAN NGALIYAN MELALUI PEMANFAATAN SOFTWARE MAPLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Emy Siswanah
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 15 No. 2 Tahun 2015
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.136 KB) | DOI: 10.21580/dms.2015.152.752

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar dapat memperkuat kompetensi profesional dan pedagogis guru matematika melalui pemanfaatan software MAPLE dalam pembelajaran matematika. Selain itu, dapat membuat siswa tertarik terhadap pelajaran matematika. Subjek dampingan pada kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru matematika SMA/SMK/MA se Kecamatan Ngaliyan. Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru-guru matematika merasakan manfaat yang nyata dari pemanfaatan software MAPLE. Guru merasa terbantu dengan adanya software MAPLE ini. Selama proses pembelajaran, siswa fokus memperhatikan penjelasan guru. Siswa merasa senang belajar matematika.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR SISWA PADA MASALAH OPEN ENDED Ahmad Aunur Rohman; Sulis Azizahroh Mahmudah; Emy Siswanah
Delta: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2022): Delta : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/delta.v10i1.1577

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari karakteristik cara berpikir siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Boja pada masalah open ended. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes dan wawancara. Hasil tes dan wawancara dianalisis untuk setiap butir soal berdasarkan kemampuan pemecahan masalah menurut Polya. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian soal open ended, angket karakteristik cara berpikir siswa dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe sekuensial konkret menyelesaikan permasalahan sesuai dengan apa yang direncanakan. Mereka mengecek jawaban yang sudah dikerjakan dengan melakukan perhitungan ulang, mengembalikan pertanyaan yang dicari, mencari jawaban tersebut dengan cara lain serta menuliskan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe sekuensial abstrak menyelesaikan permasalahan walaupun tidak direncanakan sebelumnya. Mereka mengecek jawaban yang sudah dikerjakan dengan menuliskan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe acak konkret menyelesaikan permasalahan sesuai dengan apa yang direncanakan. Mereka mengecek jawaban yang sudah dikerjakan dengan melakukan perhitungan ulang, dan menuliskan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe acak abstrak menyelesaikan permasalahan walaupun tidak direncanakan sebelumnya dan mereka tidak melakukan pengecekan jawaban.
Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita barisan ditinjau dari adversity quotient Linda Nur Chabibah; Emy Siswanah; Dyan Falasifa Tsani
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 14, No 2: December 2019
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.078 KB) | DOI: 10.21831/pg.v14i2.29024

Abstract

Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi barisan ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Kemampuan pemecahan masalah memiliki 4 indikator yaitu: 1) mengidentifikasi masalah, 2) merumuskan masalah, 3) melaksanakan strategi, dan 4) memverifikasi solusi. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian terdiri dari 30 Siswa kelas XI IPA 1 SMA Kesatrian 1 Semarang yang telah diajarkan materi barisan. Kemudian dipilih subjek berdasarkan tipe AQ yaitu Climber, Camper dan Quitter. Teknik pengumpulan data menggunakan angket AQ, tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara. Teknik analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bertipe Climber mampu memenuhi seluruh indikator dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 1, 2, 3, dan 4. Siswa bertipe Camper mampu memenuhi 3 dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 1, 2, dan 3. Siswa bertipe Quitter hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu indikator 2. Analysis of students' problem-solving abilities in solving word problem sequence in terms of adversity quotientAbstractThe purpose of this qualitative research was to describe the students' problem-solving abilities in solving word problems in the sequences material in terms of Adversity Quotient (AQ). Problem-solving has four indicators namely: 1) overcoming the problem, 2) formulating the problem, 3) implementing the strategy, and 4) verifying the solution. The study was conducted in the even semester of the 2018/2019 academic year. The research subjects consisted of 30 students of class XI IPA 1 of Kesatrian 1 Semarang High School who had taught the sequences material. Then the subject was chosen based on the type of AQ namely climber, camper and quitter. Data collection techniques using the AQ questionnaire, the problem-solving test, and interview. The data analysis techniques of this study include data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that students of the climber type were able to meet all the indicators of the four indicators of problem-solving namely indicators 1, 2, 3, and 4. Students of the camper type were able to fulfill three from four indicators of problem-solving namely indicators 1, 2, and 3. Students' quitter type were only able to meet one indicator of problem-solving, namely indicator 2.
Calculation of Tabarru Funds Using Makeham's Mortalita Law and Gompertz's Mortalita Law Using the Cost Of Insurance Method Tauki Rohman Muzaki; Emy Siswanah; Seftina Diyah Miasary
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jnsmr.2020.6.1.11156

Abstract

Tabarru funds have the meaning of a collection of funds given by insurance participants as a virtue fund with sincere intentions for the purpose of helping one participant with another if one of them gets a disaster. The tabarru fund management mechanism in Indonesia uses two types of operational systems, namely the product saving system (savings) and the non-saving product system. Management with a saving product system uses a savings mechanism with 5% for management funds. Meanwhile, in the non-saving product system with a no-savings mechanism, the amount and its management are not yet known, which will cause confusion for the community in the calculation. The cost of insurance method is one method that can be used to calculate tabarru funds. This method calculates tabarru funds by multiplying the percentage of tabarru funds by the cost of coverage. The percentage of tabarru funds is searched through the mortality table, management fee, and investment level. From the management fee of 25% and the investment rate of 5%, the percentage of tabarru funds using Makeham's mortality law is  for men and for men. Meanwhile, Gompertz's law of mortality obtained  for men and for women . ©2020 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved.
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN WALISONGO SEMARANG emy siswanah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2013.3.2.117

Abstract

Trigonometri merupakan pelajaran yang bersifat abstrak. Agar ma- teri yang bersifat abstrak menjadi mudah dipahami diperlukan suatu me- dia pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran trigonometri adalah media animasi. Efek animasi pada media animasi membuat media tersebut menjadi lebih menarik se- hingga mampu menarik perhatian mahasiswa. Pemanfaatan media ani- masi dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, minat, serta meningkatkan motivasi mahasiswa. Penggunaan media animasi mampu merangsang kegiatan belajar mahasiswa, membantu keefektifan proses pembelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang diberikan. Selain itu, penggunaan media ani- masi juga dapat menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga membantu mahasiswa dalam memahami pelajaran trigonometri. Hal ini berakibat pada meningkatnya hasil belajar mahasiswa pada kelas yang pembelajarannya menggunakan media animasi. Dengan demikian penggunaan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN WALISONGO SEMARANG Emy Siswanah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2015.5.2.79

Abstract

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemandirian belajar matematika mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester I Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang Tahun Akademik 2014/2015 yang berjumlah 97 mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah angket dengan skala likert (empat pilihan). Data angket yang berbentuk ordinal dianalisis menggunakan Mann-Whitney-U-Test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Sig. (1-tailed) adalah 0.332 yang lebih besar dari 0.05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemandirian belajar matematika.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN WALISONGO SEMARANG Emy Siswanah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2016.6.1.941

Abstract

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terstruktur terhadap kemampuan penalaran matematis mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Posttest Comparations Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester I Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang Tahun Akademik 2014/2015 yang berjumlah 97 mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes uraian. Data penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t (independent sample t-test). Uji-t dilakukan untuk mengetahui perebedaan kemampuan penalaran matematis mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai t hitung adalah 2,994 dan t tabel 1,671. Karena t hitung lebih dari t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terstruktur terhadap kemampuan penalaran matematis mahasiswa. 
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN WALISONGO SEMARANG emy siswanah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2013.3.2.131

Abstract

Trigonometri merupakan pelajaran yang bersifat abstrak. Agar ma- teri yang bersifat abstrak menjadi mudah dipahami diperlukan suatu me- dia pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran trigonometri adalah media animasi. Efek animasi pada media animasi membuat media tersebut menjadi lebih menarik se- hingga mampu menarik perhatian mahasiswa. Pemanfaatan media ani- masi dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, minat, serta meningkatkan motivasi mahasiswa. Penggunaan media animasi mampu merangsang kegiatan belajar mahasiswa, membantu keefektifan proses pembelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang diberikan. Selain itu, penggunaan media ani- masi juga dapat menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga membantu mahasiswa dalam memahami pelajaran trigonometri. Hal ini berakibat pada meningkatnya hasil belajar mahasiswa pada kelas yang pembelajarannya menggunakan media animasi. Dengan demikian penggunaan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang.
Efektivitas strategi pembelajaran means ends analysis (MEA) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan self efficacy Dwi Noviyanti; Emy Siswanah; Ulliya Fitriani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 9, No 1 (2021): VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/eds.v9i1.1990

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan self  efficacy peserta didik kelas VII pada materi segiempat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian posttest only control design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kendal tahun pelajaran 2018/2019 yang  berjumlah 254 peserta didik. Pemilihan sampel menggunakan cluster random sampling dan didapatkan kelas VII D sebagai kelas eksperimen serta kelas VII H sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diajar dengan strategi  pembelajaran MEA, sedangkan kelas kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional.Teknik pengambilan data diperoleh dengan metode tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan peserta didik setelah penelitian dan metode angket untuk mengetahui self efficacy peserta didik setelah pembelajaran selesai. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen sebesar 77.48 dan kelas kontrol 69.059. Sedangkan rata-rata self efficacy peserta didik kelas eksperimen sebesar 70.71 serta kelas kontrol 64.529. Uji hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan strategi MEA efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kendal pada materi segiempat.