p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal of Midwifery
Novianti .
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN SUSU TEMPE TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TM III DI KOTA BENGKULU ., Novianti; ., Asmariyah; ., Suriyati
Journal Of Midwifery Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.367 KB) | DOI: 10.37676/jm.v7i1.770

Abstract

Angka prevalensi anemia gizi pada ibu hamil di Indonesia berkisar antara 20-50%, untuk mengatasi anemia gizi pada ibu, pemerintah membuat program suplementasi besi mempunyai efek samping mual, muntah dan konstipasi sehingga menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu hamil mengkonsumsinya. Terapi alternatif yang dapat dikembangkan adalah tempe yang mempunyai kandungan asam amino dan vitamin B12. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian susu tempe terhadap kadar Hb ibu hamil trimester ketiga di Kota Bengkulu.Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre and post test dengan kelompok kontrol dengan jumlah sampel 39 orang. Kelompok perlakuan adalah ibu hamil yang diberikan susu tempe dengan dosis 100mg/hr dan Fe dan kelompok kontrol adalah ibu hamil yang diberi Fe saja. Analisis data dengan univariat melalui tabel distribusi frekuensi, bivariat dengan uji t dan multivariate dengan regresi logistic. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kadar Hb (p=0,000). Data asupan makanan menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada kedua kelompok untuk asupan protein (p=0,000) dan zat besi (p=0,000), sedangkan vitamin C tidak terdapat perbedaan bermakna. Data konsumsi tablet FE pada kedua kelompok terdapat perbedaan bermakana (p=0,000). Hubungan antara asupan makanan (protein dan zat besi) dan konsumsi tablet FE mempunyai hubungan bermakna terhadap kadar Hb. Simpulan terdapat pengaruh pemberian susu tempe terhadap kadar Hb ibu hamil pada trimester ketiga.
PENGARUH TERAPI AKUPUNKTUR PADA TITIK LI-4 DAN SP-6 TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ., Novianti
Journal Of Midwifery Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.254 KB) | DOI: 10.37676/jm.v7i2.885

Abstract

Nyeri persalinan merupakan suatu rangsangan nyeri yang terjadi akibat adanya kontraksi uterus selama menjalani proses persalinan. Nyeri persalinan menimbulkan hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria, dan merangsang peningkatan katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus. Salah satu menurunkan nyeri persalinan dapat dilakukan dengan terapi akupunktur titik LI-4 dan SP-6. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi akupunktur pada titik LI-4 dan SP-6 terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin multigravida. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan jumlah sampel 45 ibu bersalin multigravida kala I fase aktif di Puskesmas Garuda Kota Bandung dengan teknik pengambilan sampel konsekutif sampling dibagi dua kelompok secara acak, kelompok perlakuan(P) berjumlah 21 dan kelompok kontrol(K) berjumlah 24. Penilaian skor nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS). Pengujian statistik menggunakan analisis non parametrik (uji Wilcoxon) untuk melihat perbedaan nyeri antara pretest dengan posttest, uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan nyeri kedua kelompok penelitian, dan uji Chi-Square untuk melihat hubungan kedua kelompok penelitian dengan kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai pretest tidak terdapat perbedaan antara kelompok P dan K, nilai posttest skor nyeri rata-rata kelompok P tidak terdapat peningkatan nyeri sedangkan kelompok K terdapat peningkatan nyeri pada menit 30, 60, 120, 180, 240 dan 300. Perbedaan nyeri pada kedua kelompok pada menit 60, 120, 180, 240, 300 dan 360. Prosentase peningkatan nyeri pada kelompok K lebih besar dibandingkan dengan kelompok P. Simpulan penelitian ini adalah terapi akupunktur pada titik LI-4 dan SP-6 dapat menghambat peningkatan nyeri persalinan kala I fase aktif dibandingkan dengan kelompok K.
FAKTOR PREDISPOSISING, PENDUKUNG DAN PENGUAT YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD CuT (COPPER T ) 380A PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS KOTA BENGKULU ., Asmariyah; ., Novianti; Yusanti, Linda
Journal Of Midwifery Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.442 KB) | DOI: 10.37676/jm.v7i2.886

Abstract

Penggunaan alat kontrasepsi IUD CuT 380 A mengalami penurunan setiap tahun, hasil SDKI 2012 penggunaan IUD masih rendah hanya 6% dibandingkan dengan suntik Depo 32%. Menurut data BKKBN kota Bengkulu penggunaan IUD oleh akseptor hanya 8,47% dibandingkan dengan suntik KB 37,84%. Banyak faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi diantaranya faktor predisposisi, pendukung dan penguat. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor predisposising, pendukung dan penguat yang memengaruhi pemilihan alat kotrasepsi IUD CuT 380A pada akseptor KB di kota Bengkulu.Metode Penelitian crossectional, pengambilan sampel secara sistematic random sampling. Penelitian dilakukan di 20 puskesmas kota Bengkulu. Sampel berjumlah 143 akseptor kontrasepsi. Data yang terkumpul melalui kuesioner dianalisis dengan chi square.Hasil penelitian faktor predisposisi yang terdiri dari usia, pekerjaan, jumlah anak yang diinginkan lagi, status ekonomi, pendapat yang salah tentang IUD, paritas dan pendidikan tidak memengaruhi dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD CuT 380A. Faktor pendukung yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi yaitu ketersediaan alat kontrasepsi, sedangkan tenaga pelayanan kesehatan tidak memengaruhi pemilihanan alat kontrasepsi IUD CUT 380A. Faktor pendorong yaitu dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan, dukungan dari TOGA/TOMA dan efek samping alat kontrasepsi IUD tidak memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB di kota Bengkulu.Simpulan faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah ketersediaan alat kontrasepsi. Perlu adanya pemberian informasi oleh tenaga kesehatan pada calon akseptor dengan melibatkan suami, pengadaan alat kontrasepsi hendaknya sesuai dengan sasaran KB.