Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN KB DI DESA TANJUNG JATI KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2019 Jamila, Jamila; Daimah, Umi; Kartika, Jenny; Hairunisyah, Rika; Kamalia, Rita
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2348

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang utama bagi wanita. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Usia produktif perempuan pada umumnya adalah 15-49 tahun. Maka dari itu perempuan atau pasangan usia subur ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan kontrasepsi atau cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan KB dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang atau pernah menggunakan kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. masih banyaknya ibu ibu usia reproduksi yang memiliki anak lebih dari 3, hal ini disebabkan Karena masih banyak ibu yang bingung dalam menentukan Kontrasepsi apa yang akan mereka gunakan, apalagi disaat ibu hamil tersebut mendekati masa persalinannya, masih belum bisa mentukan dengan pasti Alat Kontarsepsi apa yang akan digunakan setelah bersalin nanti. Peran bidan dalam program KB  berwenang memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Fakta menarik ialah penerapan KB sebanyak 76% memang terjadi karena adanya edukasi yang diberikan oleh bidan, sehingga peran bidan dalam mensejahterakan wanita kontrasepsi untuk mewujudkan KB. Konseling / edukasi tentang Keluarga Berencana dapat dilakukan melalui penyuluhan peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui kegiatan penyuluhan KB di posyandu, sehingga pengetahuan ibu-ibu hamil akan bertambah dan cakupan pengguna alat kontrasepsi / cakupan peserta KB bertambah juga, dan angka kematian ibu diharapkan dapat menurun.
The Effect Of Counterpressure With A Birthball On Reducing Labor Pain During The First Active Phase Rohaya, Rohaya; Ana Persari, Devy; Novita, Nesi; Wahyuni, Sari; Jamila, Jamila; Kamalia, Rita
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i1.1966

Abstract

Most births are always accompanied by intense pain and sometimes cause trauma to the birth mother. Efforts to relieve pain and provide comfort for mothers giving birth non-pharmacologically include using counterpressure with a birth ball. The research aimed to determine the effect of counterpressure with a birth ball on reducing labor pain during the first active phase. This research design is a pre-experiment with a one-group pretest-posttest design. The total sample was 30 mothers in the first stage of labor. Data collection techniques used a counterpressure questionnaire with a birth ball and a VAS pain scale. Data analysis used paired t-test. The pain scale in the group before treatment averaged 7.94 and after treatment averaged 6.41. The results of data analysis using the paired t-test showed statistically significant results, P Value = 0.000 < 0.05. There is an effect of giving counterpressure with a birth ball on reducing labor pain in the active phase of the first stage. It is hoped that health workers can apply counterpressure with this birth ball as a method of reducing pain.
Pengaruh pendidikan kesehatan dan effleurage massage terhadap penurunan nyeri dismenore Anggraeni, Surti; Nurayuda, Nurayuda; Kamalia, Rita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024): Volume 18 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i4.145

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a condition characterized by abdominal pain or menstrual cramps. Students often experience dysmenorrhea, which can affect their quality of life and academic performance. Health education and effleurage massage have been proposed as nonpharmacological interventions that can help reduce dysmenorrhoea pain in college students. Purpose: To evaluate the effect of health education and effleurage massage on reducing dysmenorrhea pain in college students. Method: Quasy eksperiment pre-test and post-test with a control group Design. The number of second-semester students who experienced dysmenorrhea pain was 80 people then divided into two groups with control and intervention groups. Assessment instrument using dysmenorrhea knowledge and pain questionnaire with Numeric Rating Scale. Data analysis using Independent T-test and Mann-Whitney test. Results: The analysis found that the increase in pain management knowledge in the control group was significantly lower than in the intervention group (25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p-value 0.017). The result of pain reduction in the control group was less than the decrease in pain in the intervention group significantly (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p-value 0.000). Conclusion: Health education and effleurage massage are effective in increasing knowledge in the treatment of dysmenorrhea and can reduce dysmenorrhea pain. Suggestion: In addition to measuring pain intensity, data collection on changes in quality of life, anxiety levels, or stress in students after the intervention is also considered to provide a more comprehensive understanding of the impact of health education and massage effleurage on students with dysmenorrhea.   Keywords: Dysmenorrhea Pain; Effleurage Massage; Health Education; Knowledge.   Pendahuluan: Dismenore adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri perut atau kram saat menstruasi. Mahasiswa sering mengalami dismenore yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan prestasi akademik mereka. Pendidikan kesehatan dan pijat effleurage telah diusulkan sebagai intervensi non farmakologis yang dapat membantu mengurangi nyeri dismenore pada mahasiswa. Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh pendidikan kesehatan dan pijat effleurage terhadap penurunan nyeri dismenore pada mahasiswa. Metode: Quasy eksperimental pre-test and post-test with control group design. Jumlah mahasiswa semester II yang mengalami nyeri dismenore yaitu sebanyak 80 orang, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kontrol dan intervensi. Penilaian instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan nyeri dismenore dengan Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan uji - Independent dan uji Mann Whitney. Hasil: Analisis diperoleh bahwa peningkatan pengetahuan manajemen nyeri pada kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan kelompok intervensi secara signifikan ( 25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p value 0.017) . Hasil penurunan nyeri pada kelompok kontrol lebih sedikit dibandingkan penurunan nyeri pada kelompok intervensi secara signifikan (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p value 0.000). Simpulan: Pendidikan kesehatan dan massage effleurage efektif dalam meningkatkan pengetahuan dalam menangani dismenore dan mampu mengurangi nyeri dismenore. Saran: Selain pengukuran intensitas nyeri, dipertimbangkan juga pengumpulan data tentang perubahan dalam kualitas hidup, tingkat kecemasan, atau stres pada mahasiswa setelah intervensi sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dampak pendidikan kesehatan dan effleurage massage pada mahasiswa dengan dismenore.   Kata Kunci: Effleurage Massage; Nyeri Dismenore; Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan.