Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sosialisasi Sosialisasi Persyaratan Kegiatan Donor Darah Instansi (Mobile Unit) Di Grapari Telkom Surabaya Tahun 2018 Widuri, Sasi; Samsulhadi, Wiwid; Cahyadi, Rachmad
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 2 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.52 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.2.4808

Abstract

Abstrak Kegiatan Mobile Unit ( MU) adalah suatu kegiatan pengambilan darah donor yang dilakukan pada suatu Instansi atau pada Bus donor darah. Kegiatan ini merupakan upaya jemput bola dari Unit Transfusi Darah dalam rangka mendekatkan pelayanan donor darah kepada masyarakat. Masyarakat tidak perlu mendatangi Unit Transfusi Darah, tetapi cukup menyediakan tempat atau ruangan yang telah memenuhi persyaratan yang akan digunakan untuk kegiatan donor darah. Apabila tidak memiliki ruangan yang cukup, bisa juga menyediakan tempat di luar ruangan, biasanya di halaman atau lahan parkir yang sudah memenuhi persyaratan sebagai tempat untuk Bus donor darah melakukan kegiatan donor darah. Bus donor darah sudah didesain sebagai tempat yang nyaman untuk kegiatan donor darah. Bus donor darah juga sebagai upaya mendekatkan pelayanan kegiatan donor darah kepada masyarakat. Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi apabila suatu instansi akan mengadakan kegiatan Mobile Unit. Untuk mengenalkan kegiatan MU tersebut diperlukan sosialisasi kepada instansi- instansi dan juga masyarakat pada umumnya sehingga masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Unit Transfusi Darah tersebut. Pengabdian masyarakat ini dalam bentuk sosialisasi persyaratan kegiatan donor darah Instansi (Mobile Unit) di Grapari Telkom Surabaya. Kata Kunci : Mobile Unit, Persyaratan Kegiatan Donor Darah, Donor Darah Abstract Mobile Unit (MU) activity is an activity to collect donor blood which is carried out at an agency or on a blood donor bus. This activity is an effort to pick up the ball from the Blood Transfusion Unit in order to bring blood donor services closer to the community. The community does not need to go to the Blood Transfusion Unit, but it is enough to provide a place or room that meets the requirements to be used for blood donation activities. If you don't have enough room, you can also provide an outdoor place, usually in a yard or parking lot that has met the requirements as a place for blood donor buses to carry out blood donation activities. The blood donation bus has been designed as a comfortable place for blood donation activities. The blood donation bus is also an effort to bring blood donation services closer to the community. There are requirements that must be met if an agency will hold Mobile Unit activities. To introduce MU's activities, it is necessary to disseminate information to agencies and the general public so that people can take advantage of the facilities provided by the Blood Transfusion Unit. This community service is in the form of socializing the requirements for blood donor activities for institutions (Mobile Units) at Grapari Telkom Surabaya. Keywords: Mobile Unit, Blood Donation Activity Requirements, Blood Donation
EFEKTIFITAS PELATIHAN SERVICE EXELLENCE TERHADAP PELAYANAN PERMINTAAN DARAH Widuri, Sasi; Cahyadi, Rachmad; Kholifah, Novavani Laila
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 2 (2022): EDITION JULY 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v10i2.2203

Abstract

ABSTRACT The UTD PMI is the sole institution appointed by the government to perform transfusion activities required to provide high-quality services. The UTD PMI can be stated as having high-quality services, not only based on adequate health technology but also need to be considered for customer and patient satisfaction. Patient satisfaction can evaluate by the health services quality. Health service is defined as an effort made by human resources in a company to fulfill the customer's desires with the services. Based on the survey conducted by UTD PMI Cirebon City in 2018 to the eight employees who served in blood request services, no one has yet known and understood the importance of providing excellent service (Service Excellence) to hospitals and patient families to increase the satisfaction and blood demand. This study aims to determine the effectiveness of the service excellence training program on blood demand services at UTD PMI Cirebon City. A quantitative experiment was performed, using a pre-experimental design with pre and post-test without a comparison control group (self-control). The results showed that there was an effectivity between service excellence training to the blood demand at UTD PMI Cirebon City (p-value 0.05). Keywords: Service Excellence Training, Blood Demand Service                                    ABSTRAK UTD PMI sebagai satu-satunya lembaga yang ditunjuk pemerintah dalam penyelenggaraan kegiatan transfusi harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Sebuah UTD PMI dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik tidak hanya dilihat berdasarkan teknologi kesehatan yang memadai. Pelayanan yang diberikan petugas juga merupakan aspek yang penting bagi kepuasan pelanggan dan pasien. Kepuasan pasien juga dapat dilihat dari kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. pelayanan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang diberikan. Dari hasil survey yang dilakukan oleh UTD PMI Kota Cirebon tahun 2018 kepada 8 karyawan yang bertugas di pelayanan permintaan darah, belum ada satu orangpun yang mengetahui dan memahami tentang pentingnya memberikan pelayanan yang prima (Service Excellence) kepada rumah sakit dan keluarga pasien yang dapat memberikan kepuasan dan dampaknya dapat meningkatkan jumlah permintaan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan service excellence terhadap  pelayanan permintaan darah di UTD PMI Kota Cirebon. Penelitian ini kuantitatif eksperimen, menggunakan rancangan penelitian Pra Eksperimental dengan Pre and Post without control (kontrol diri sendiri) yang artinya peneliti hanya melakukam intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Hasil penelitian ini adalah Adanya Efektifitas Pelatihan Service Excellence terhadap Pelayaan Permintaan Darah di Unit Transfusi Darah PMI Kota Cirebon pada Tahun 2020 berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa p value lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada efektifitas pelatihan service exellence terhadap pelayanan permintaan darah di UTD PMI Kota Cirebon.  
Prevalensi Penyakit Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) Darah Donor di UDD PMI Kota Surabaya Tahun 2018-2022 Ariani, Nia Lukita; Sudiwati, Ni Luh Putu Eka; Panggayuh, Ardi; Widuri, Sasi
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 12, No 1 (2024): EDITION MARCH 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v12i1.5749

Abstract

Transmission of infectious diseases is one of the risks in the blood transfusion process. The Blood Donor Unit (UDD), as a blood provider institution, must ensure that blood products distributed in the community are safe, especially from infectious diseases that can be transmitted through blood transfusion (TTI). UDD PMI Surabaya is a first-class UDD and CPOB-certified facility that serves blood needs not only in East Java but also as a reference for the Eastern Indonesia region. The location of UDD is in a big city, the number of donors is quite large, the coverage of the area of origin of donors and the target users of blood products is quite broad, and a complete screening test method are interesting factors to study regarding the prevalence of TTI disease. This study aims to determine the prevalence of infectious diseases transmitted through blood transfusion among blood donors in UDD PMI Surabaya in 2018–2022, as well as the sociodemographic characteristics of reactive donors. This research is a retrospective, descriptive study. Data for 2018–2022 comes from the in UDD PMI Surabaya database with total number of 639580 blood donors. The research results show that hepatitis B is a TTI disease with the highest prevalence compared to other TTI diseases. Most donors come from the 17–30 year age group who have reactive TTI test results, and this decreases with increasing age except for hepatitis B. Reactive donors are more dominated by women than men, except for HIV disease.
PERBEDAAN KADAR LEUKOSIT PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH PRC KONVENSIONAL DENGAN PRC LEUCODEPLETED DI UTD PMI KOTA SURABAYA Permata P., Thania Erviandita; Widuri, Sasi; Primasari, Renata
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.913

Abstract

Latar belakang: Transfusi darah saat ini memegang peran medis yang penting, baik dalam terapi ke gawat daruratan (life savings) maupun pada penyakit khusus yang memerlukan terapi transfusi secara terus-menerus, sebagai contoh, packed red cells (PRC) komponen darah yang paling tinggi di minta pada unit pelayanan darah saat ini merupakan terapi utama bagi penyakit keganasan hematologis, thalasemia, serta anemia aplastik, dan salah satu komponen sel darah yang paling sering digunakan untuk transfusi adalah packed red cell. Untuk mengetahui perbedaan kadar leukosit pengolahan komponen darah PRC biasa konvensional dengan PRC Leucodepleted di UTD PMI Kota Surabaya. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian analitik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variable dalam ruang lingkup laboratorium. Metode yang digunakan adalah studi perbandingan. Hasil: Kualitas produk komponen darah PRC Konvensional kadar leukosit yang kurang baik sebanyak 9 kantong darah (30%) dan produk yang baik sebanyak 21 kantong darah (70%) dan kualitas produk komponen darah PRC Leukodepleted kadar leukosit kualitas yang baik terdapat 30 kantong darah (100%) Kesimpulan: Ada perbedaan kadar leukosit pengolahan komponen darah PRC Konvensional dengan PRC Leucodepleted di UTD PMI Kota Surabaya tahun 2020. Kata Kunci: Leukosit, PRC Leukodepleted
EFEKTIVITAS SEKOLAH ORANG TUA HEBAT (SOTH) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PAGESANGAN SURABAYA Rosyaria, Arkha; Khairoh, Miftahul; Widuri, Sasi
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.2226

Abstract

Media sosial merupakan aplikasi yang mudah di akses dan dijangkau oleh banyak orang. Media sosial seperti facebook, twitter, Instagram, dan tiktok mempunyai dampak positif dan negatif. Orang tua berperan penting dalam memberikan pandangan bagi anak pra pubertas (remaja) ditengah maraknya media sosial yang mudah mempengaruhi pola perkembangan seksual anak sehingga perlunya early sexual education. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dan bertujuan mengidentifikasi pengaruh media sosial terhadap pandangan orang tua tentang early sexual education pada anak pra pubertas di SDN Pagesangan. Sampel penelitian sebanyak 10 subyek yang diambil melalui teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sepuluh subyek terpengaruh media sosial pada subyek memberikan pandangan orang tua tentang early sexual education pada anak pra pubertas dengan pemantauan dan pembatasan jam. Setelah dilakukan analisis merentasi subyek diketahui terdapat pengaruh media sosial terhadap pandangan orang tua tentang early sexual education pada anak pra pubertas di SDN Pagesangan