Ruslan .
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA KLUP SEPAK BOLA SMP NEGERI 5 GORONTALO ., Ruslan
Jurnal Health and Sport VOL 5, NO 1, 2012
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.368 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada klup sepak bola SMP Negeri 5 Gorontalo. Dalam penelitian ini menggunakan Metode "Eksperimen semu". Maanfaat dalam penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan program latihan bagi pembina, pelatih untuk meningkatkan keterampilan teknik menggiring bola dalam cabang olahraga sepak bola. Sebagai bahan informasi dalam upaya pengembangan dan pembinaan prestasi olahraga di daerah ini. Untuk memberikan gambaran tentang pengaruh yang terdapat pada metode latihan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola. Populasi adalah seluruh pemain sepak bola SMP Negeri 5 Gorontalo. yang berjumlah 25 orang dengan sampel sebanyak 20 orang siswa. Dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi sebesar 5% memberikan pengaruh yang signifikan latihan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola dalam cabang olahraga sepak bola.
PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN ., RUSLAN
Jurnal Health and Sport VOL 6, NO 1, 2013
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.685 KB)

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian eksperimen ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kekuatan otot lengan terhadap hasil pukulan forehand tenis lapangan pada mahasiswa semester VId Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. populasi adalah seluruh mahasiswa semester VId Jurusan Pendidikan Keolahragaan yang berjumlah 180 orang. Dari populasi diambil 60 orang sebagai sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0.05 dan dk= n -1. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa thitunng sebesar 18 sedangkan dari daftar distribusi pada t(0,975) (19) di peroleh nilai sebesar 2,09 ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar. Berarti thitung telah berada diluar daerah penerimaan HO, sehingga dapat disimpulkan bahwa HO ditolak dan menerima HA. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan pukulan forehand dalam permainan tenis lapangan diterima. Dalam hal ini, bahwa latihan kekuatan otot lengan memberikan dampak terhadap kemampuan pukulan forehand pada permainan tenis lapangan.
EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN OLAHRAGA SEPAK TAKRAW DI PPLP GORONTALO ., Ruslan
Jurnal Health and Sport Vol 1, No 1, 2010
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12968.129 KB)

Abstract

The highest sport achievement can only be made through a systematic, planned, regular, and continuous development program. The success of the conceptual training program to develope talented athletes into successful athletes greatly depends on its implementation in the training administration system. Centre for Youth Education and training (PPLP) in Gorontalo as a training centre for young talented athletes is a training implementation system to achieve the expected results (successful athletes). This program evaluation study adopts a CIPP model (Daniel Stufflebeam), consisting of stages on context, input, process, and product. The subject of the study is PLP for sepak takraw in Gorontalo and the study is located in PPLp Gorontalo. The respondents include committee members, trainers, athletes, supporting staff and community. the data were collected by using interviews, questionnaires, observation and documents. the data were analyzed by using a descriptive analysis. The results of the study show that in the context stage; (1) the information distribution is conducted appropriately; (2) facilities are available through renting them from the community and the regional government; (3) the government has not provided equate financial support, but private sectors support them; (4) the human resources are with into considerqtion. In the input stage, (1) the athletes are selected appropriately; (2) the trainer and assistant trainer are selected based on certain criteria; (3) the Jacilities have not yet met the standards; (4) there is not enough financial support tofinance the program implementation. In the process stage, (l) the development program is well implemented; (2) promotion and degradation are well conducted; (3) theri is adequate and standard food; (4) good coordination is conductedwell; (5) the minimum welfare is met (6) no transportation facilities are available; (7) supporting staffs are helpful. In the product stage, the sport development program has achieved its targets. Based on the results of the study, it can be concluded that generally the sport development program in PPLP Gorontalo has been conducted well (systematic, planned, regular and continuous) in all stages including context, input, process, and product. however, there are still some problems to solve. It is recommended that rhe government and committee members sitould provide ariequate financial support and standard. The winners shouid use an academic test as one of the requirements in the selection of the withletes, and the target should be raised both for academic achievement and sport archivement. The athletes should work much harder to be successful in their academic archivement and sport achievement.
LATIHAN DRILL TERHADAP KETEPATAN SERVIS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW ., RUSLAN
Jurnal Health and Sport VOL 7, NO 1, 2013
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.025 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan ketepatan servis dengan kaki bagian dalam, melalui latihan drill, karena itu pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji homogenitas varians populasi terhadap skor yang dicapai sebelum eksperimen (X1) dan sesudah eksperimen (X2). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh harga x_hitung^2 sebesar 0,17. Sedangkan dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh x_daftar^2 sebesar 3,81. Ternyata harga x_hitung^2 lebih kecil dari x_daftar^2 (0,17 < 3,81), sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen.
KONTROL KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA Natasya, Sarah Rodia; ., Ruslan; ., Sanusi
Sosiolium : Jurnal Pembelajaran IPS Vol 3 No 1 (2021): Volume 3 Nomor 1 April Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v3i1.45715

Abstract

Adolescence is a turn in adolescents who are very vulnerable to the emergence of a problem that is the most important in juvenile delinquency. It takes special attention and a good understanding and proper explanation of the problem. This research is a research that belongs to the type of descriptive research with a qualitative approach, the data collection instrument uses in-depth interviews to obtain data in the field, the conclusion of this study is that juvenile delinquency occurs due to the absence of supervision and attention from parents as well as the environment towards children's growth, and the lack of inculcation of religious values in the environment in which the children grow and develop. Suggestions from this study are that parents must be role models, and have good attitudes towards children, motivate children, as well as provide directions with whom and which community where youth can make friends and get along. Parents strive to produce a harmonious, communicative, and safe family for the teenagers themselves, helping them to be able and smart in choosing friends and a good environment. Also provides a positive activity that makes teenagers feel comfortable in the community. Masa remaja ialah sesuatu pergantian pada remaja yang sangat rentan timbulnya sesuatu permasalahan yang paling utama didalam kenakalan remaja. Butuh adanya suatu perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penjelasan yang tepat terhadap remaja tersebut . Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong ke dalam jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Istrumen pengumpulan data menggunakan wawancara secara mendalam untuk mendapatkan data dilapangan. Simpulan penelitian ini adalah bahwa Kenakalan remaja terjadi karena tidak adanya pengawasan dan perhatian dari orang tua dan lingkungan terhadap pertumbuhan anak-anak, dan kurangnya penanaman nilai agama di lingkungan di mana anak-anak itu tumbuh dan berkembang. Saran dari penelitian ini adalah Orang tua wajib jadi teladan sikap serta perkataan pada anaknya, motivasi anak, orangtua berikan arahan dengan siapa serta di komunitas mana remaja wajib berteman dan bergaul. Orang tua berupaya menghasilkan keluarga yang harmonis, komunikatif, serta aman untuk remaja itu sendiri. Dan menolong remaja untuk pandai memilih teman serta lingkungan yang baik. Dan juga memberikan suatu kegiatan yang positif yang membuat remaja merasa nyaman berada di dalam lingkungan masyarakat.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Dan Self- Efficacy Siswa Sekolah Menengah Atas Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kontekstual Wa Ode Listiani; Kadir .; Ruslan .
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1: Januari 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.722 KB) | DOI: 10.36709/jpm.v8i1.5932

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan KBKM dan SE matematika siswa melalui penerapan model PBMK. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen preetest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Kendari, sampel penelitian diambil dua kelas dengan teknik purposive sampling dan penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara random. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, KBKM dan SE matematika siswa yang mendapat model PBMK memperoleh peningkatan yang secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang mendapat PL. Berdasarkan pengetahuan awal matematika siswa, rata-rata peningkatan KBKM dan SE matematika siswa dengan kategori PAM (tinggi, sedang atau rendah) yang mendapat model PBMK lebih tinggi dibandingkan rata-rata peningkatan KBKM dan SE matematika siswa dengan kategori PAM (tinggi, sedang atau rendah) yang mendapat model PL. Hasil analisis terhadap data observasi menunjukkan bahwa model PBMK dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Self-Efficacy Rizal .; Mustamin Anggo; Ruslan .
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1: Januari 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.774 KB) | DOI: 10.36709/jpm.v8i1.5933

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis (KBKM) siswa yang mengikuti model pembelajaran inquiri terbimbing dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung ditinjau dari Self-Efficacy. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siwa kelas VII SMP Negeri 2 Baubau yang terdiri dari 18 kelas pararel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh model pembelajaran inquiri terbimbing terhadap peningkatan KBKM siswa ditinjau dari self-efficacy siswa terhadap matematika; (2) Secara signifikan peningkatan KBKM siswa yang mengikuti model pembelajaran inquiri terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung; (3) Secara signifikan KBKM siswa yang mengikuti model pembelajaran inquiri terbimbing lebih tinggi daripada KBKM siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung baik ditinjau dari siswa yang memiliki self-efficacy tinggi, self-efficacy sedang maupun self-efficacy rendah