Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Health Science

Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Peppermint (Mentha Piperita L.) Dan Minyak Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia Swingle.) Kireina, Tafani Ayu; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.952

Abstract

Lilin aromaterapi kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) diharapkan memberikan efek menyegarkan dan efek relaksan kepada penggunannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah formula dengan kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) dapat digunakan sebagai zat aktif sediaan lilin aromaterapi dan memiliki efek terapi yang disukai oleh responden. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi formulasi dan evaluasi sediaan. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji waktu bakar, uji titik leleh dan uji kesukaan. Hasil yang didapatkan dari titik leleh ketiga formula memenuhi standar yaitu 50oC-58oC. Hasil uji waktu bakar paling lama 74 menit pada formula I. Hasil uji kesukaan lilin aromaterapi yang paling disukai dan memiliki efek terapi yaitu formula III dapat dibuktikan dengan jumlah presentasenya mencapai 58%. Formulasi kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) dapat digunakan sebagai zat aktif yang memberikan efek terapi yang disukai responden.
Pola Peresepan Obat Antihistamin Di Poli Anak Eksekutif RS X Dengan Diagnosa Rhinitis Alergi Periode Juli – September 2023 Afsyanti, Asfyanti; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.957

Abstract

Antihistamin adalah senyawa yang bertindak sebagai penentang histamin, mengurangi dan menghambat efek histamin dalam tubuh dengan menghalangi reseptor histamin. Rhinitis alergi adalah kondisi peradangan pada membran mukosa hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang sudah sensitif terhadap alergen tertentu, yang dipicu oleh reaksi antara alergen dan antibodi jenis IgE dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obat antihistamin yang banyak diresepkan oleh dokter poli anak eksekutif Rumah Sakit X periode Juli - September 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengumpulkan lalu mencatat resep pasien rawat jalan. Penelitian dengan jumlah 167 resep pasien, didapatkan hasil pola peresepan obat antihistamin di poli anak eksekutif Rumah Sakit X berdasarkan karakteristik jenis kelamin yaitu laki-laki 84 pasien (50,30%) perempuan 83 pasien (49,70%). Berdasarkan karakteristik umur masa balita 0 – 5 tahun 88 pasien (52,70%); masa kanak-kanak 6 – 11 tahun 79 pasien (47,30%). Berdasarkan karakteristik jenis terapi tunggal 139 pasien (83,23%) terapi kombinasi 28 pasien (16,77%). Obat jenis terapi tunggal yang paling banyak digunakan adalah cetirizine dengan nama dagang Ryvel® sirup 54 pasien (38,85%). Obat dengan jenis terapi kombinasi yang paling banyak adalah kombinasi siproheptadin tablet (nama dagang Pronicy®) dan cetirizine tablet (nama dagang Ryvel® ) dengan jumlah 15 pasien (53,57%).
Pola peresepan insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam BPJS rumah sakit X periode Juni – Agustus 2023 Setyarna, Herna; Maulina, Devi; Lakoan, Milda Rianty
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1112

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) adalah kelompok penyakit metabolik yang disebabkan oleh hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, resistensi insulin, atau keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan insulin pada pasien DMT2 di Poli Penyakit Dalam BPJS RS X selama periode Juni-Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, mengumpulkan dan mencatat resep pasien rawat jalan. Dari 182 sampel, pasien terbanyak berada dalam rentang usia 56-65 tahun (94 pasien, 51,65%), mayoritas berjenis kelamin perempuan (121 pasien, 66,48%), dan pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (102 pasien, 56,04%). Penggunaan dosis terapi tunggal insulin harian paling banyak adalah insulin long acting dengan dosis ≤20 IU pada 34 pasien (29,06%), sedangkan terapi kombinasi melibatkan insulin rapid acting dengan dosis 21-40 IU dan insulin long acting dengan dosis ≤20 IU pada 25 pasien (38,46%). Jenis insulin yang paling banyak diresepkan untuk terapi tunggal adalah insulin rapid acting (53 pasien, 45,30%), sementara kombinasi insulin rapid acting dan long acting diresepkan pada 65 pasien (100%).
Identifikasi kandungan boraks pada sediaan bakso sapi kemasan di Pasar Kecamatan Koja dengan menggunakan kertas turmerik dan spektrofotometer Uv-Vis Amelia, Andina Reza; Maulina, Devi; Adrianto, Dimas; Krismayadi, Krismayadi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1113

Abstract

Sediaan bakso sapi kemasan adalah salah satu produk makanan beku yang digemari oleh masyarakat. Namun, konsumsi makanan beku dapat meningkatkan risiko kesehatan. Hal ini disebabkan banyaknya jenis pengawet yang digunakan oleh para produsen dan penjual. Boraks merupakan senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dan pengenyal dari berbagai macam jenis makanan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, boraks merupakan salah satu dari jenis bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam produk makanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya boraks pada bakso sapi kemasan yang dijual di Pasar Kecamatan Koja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kertas turmerik dan kuantitatif menggunakan Spektrometer UV-Vis pada sampel bakso sapi kemasan di pasar Kecamatan Koja. Uji validasi yang dilakukan adalah uji akurasi, dan uji presisi. Hasil analisa boraks dengan kertas turmerik menunjukan adanya perubahan warna pada sampel A, B, dan E sedangkan hasil analisa dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukan bahwa 3 dari 5 sampel bakso sapi kemasan yang diuji positif mengandung boraks. Kadar tertinggi yang teridentifikasi pada sampel terdapat pada terdapat pada sampel E dengan kadar 82,26 ± 0,573 ppm ppm. Kadar yang terukur pada sampel A yaitu 28,798 ± 0,314 ppm dan sampel B mencapai 18,080 ± 0,446 ppm.