Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diversity and Abundance of Insects as Bioindicators of the Environmental Impacts of Tin Mining in Bangka Island, Indonesia Sulaiman, Norela; Sary, Nila; Abdullah, Maimon
0853-8670
Publisher : PBI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.242 KB)

Abstract

Satu kajian telah dijalankan untuk menentukan efek aktivitas pertambangan timah pada kelimpahan dan keragaman serangga dan memilih/menyaring kelompok taksonomi potensial sebagai kandidat potensial bagi bioindikator lingkungan yang baik. Pengambilan contoh dilakukan pada 28 Mei−12 Juni 2008 pada empat stasiun. Dua stasiun ditempatkan dalam daerah pertambangan (stasiun B1 dan B2) sementara dua stasiun control ditempatkan di sekitar daerah hutan lindung (stasiun B3 dan B4). Pengambilan contoh menggunakan empat metode uji perangkap piring kuning, perangkap lekat, perangkap cahaya, jarring sapuan, dan perangkap lubang. Sejumlah 3850 individu serangga memiliki 110 suku dan 493 morfospesies telah diidentifikasi, dan Lepidoptera ditemukan merupakan ordo serangga terbesar yang mewakili jumlah tertinggi. Aktivitas pertambangan telah mengakibatkan keragaman dan kelimpahan serangga terganggu dibandingkan dengan daerah hutan lindung. Terdapat perbedaan yang signifikan (p0,05) faktor-faktor abiotik (pH, humus tanah, kelembapan relatif dan suhu udara) terhadap kelimpahan serangga. Jumlah morfospesies terbesar adalah pada suku Noctuidae, sedangkan individu paling melimpah adalah suku Formicidae. Sebanyak 18 suku telah diikenal berpotensi sebagai biopenunjuk yaitu: Culicidae, Syrphidae, Tipulidae, Alydidae, Cicadellidae, Formicidae, Gelechiidae, Arctiidae, Nymphalidae, Pteroporidae, Cosmopterigidae, Drepanidae, Geometridae dan Noctuidae, Aeschinidae, Libellulidae, Tetrigidae dan Tridactylidae.Kata kunci: Keragaman, kelimpahan, bekas tambang, serangga, biopenunjuk
Diversity and Abundance of Insects as Bioindicators of the Environmental Impacts of Tin Mining in Bangka Island, Indonesia Sulaiman, Norela; Sary, Nila; Abdullah, Maimon
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 3 (2012): October 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.242 KB) | DOI: 10.24002/biota.v17i3.143

Abstract

Satu kajian telah dijalankan untuk menentukan efek aktivitas pertambangan timah pada kelimpahan dan keragaman serangga dan memilih/menyaring kelompok taksonomi potensial sebagai kandidat potensial bagi bioindikator lingkungan yang baik. Pengambilan contoh dilakukan pada 28 Mei−12 Juni 2008 pada empat stasiun. Dua stasiun ditempatkan dalam daerah pertambangan (stasiun B1 dan B2) sementara dua stasiun control ditempatkan di sekitar daerah hutan lindung (stasiun B3 dan B4). Pengambilan contoh menggunakan empat metode uji perangkap piring kuning, perangkap lekat, perangkap cahaya, jarring sapuan, dan perangkap lubang. Sejumlah 3850 individu serangga memiliki 110 suku dan 493 morfospesies telah diidentifikasi, dan Lepidoptera ditemukan merupakan ordo serangga terbesar yang mewakili jumlah tertinggi. Aktivitas pertambangan telah mengakibatkan keragaman dan kelimpahan serangga terganggu dibandingkan dengan daerah hutan lindung. Terdapat perbedaan yang signifikan (p0,05) faktor-faktor abiotik (pH, humus tanah, kelembapan relatif dan suhu udara) terhadap kelimpahan serangga. Jumlah morfospesies terbesar adalah pada suku Noctuidae, sedangkan individu paling melimpah adalah suku Formicidae. Sebanyak 18 suku telah diikenal berpotensi sebagai biopenunjuk yaitu: Culicidae, Syrphidae, Tipulidae, Alydidae, Cicadellidae, Formicidae, Gelechiidae, Arctiidae, Nymphalidae, Pteroporidae, Cosmopterigidae, Drepanidae, Geometridae dan Noctuidae, Aeschinidae, Libellulidae, Tetrigidae dan Tridactylidae.Kata kunci: Keragaman, kelimpahan, bekas tambang, serangga, biopenunjuk
Diversity and Abundance of Insects as Bioindicators of the Environmental Impacts of Tin Mining in Bangka Island, Indonesia Norela Sulaiman; Nila Sary; Maimon Abdullah
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 3 (2012): October 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v17i3.143

Abstract

Satu kajian telah dijalankan untuk menentukan efek aktivitas pertambangan timah pada kelimpahan dan keragaman serangga dan memilih/menyaring kelompok taksonomi potensial sebagai kandidat potensial bagi bioindikator lingkungan yang baik. Pengambilan contoh dilakukan pada 28 Mei−12 Juni 2008 pada empat stasiun. Dua stasiun ditempatkan dalam daerah pertambangan (stasiun B1 dan B2) sementara dua stasiun control ditempatkan di sekitar daerah hutan lindung (stasiun B3 dan B4). Pengambilan contoh menggunakan empat metode uji perangkap piring kuning, perangkap lekat, perangkap cahaya, jarring sapuan, dan perangkap lubang. Sejumlah 3850 individu serangga memiliki 110 suku dan 493 morfospesies telah diidentifikasi, dan Lepidoptera ditemukan merupakan ordo serangga terbesar yang mewakili jumlah tertinggi. Aktivitas pertambangan telah mengakibatkan keragaman dan kelimpahan serangga terganggu dibandingkan dengan daerah hutan lindung. Terdapat perbedaan yang signifikan (p0,05) faktor-faktor abiotik (pH, humus tanah, kelembapan relatif dan suhu udara) terhadap kelimpahan serangga. Jumlah morfospesies terbesar adalah pada suku Noctuidae, sedangkan individu paling melimpah adalah suku Formicidae. Sebanyak 18 suku telah diikenal berpotensi sebagai biopenunjuk yaitu: Culicidae, Syrphidae, Tipulidae, Alydidae, Cicadellidae, Formicidae, Gelechiidae, Arctiidae, Nymphalidae, Pteroporidae, Cosmopterigidae, Drepanidae, Geometridae dan Noctuidae, Aeschinidae, Libellulidae, Tetrigidae dan Tridactylidae.Kata kunci: Keragaman, kelimpahan, bekas tambang, serangga, biopenunjuk