Batching plant merupakan tempat yang digunakan untuk mengolah berbagai macam bahan untuk beton siap pakai. Penempatan lokasi bacthing plant sebagai infrastruktur bawah tanah memiliki dampak signifikan pada penambangan karena secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas dengan semakin dekatnya jarak infrastruktur terkait dengan lokasi backfill. Walaupun demikian, pembuatan infrastruktur bawah tanah menciptakan tantangan berupa resiko kestabilan bukaan infrastruktur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan infrastruktur permukaan. Studi bertujuan merekomendasikan penyanggaan yang akan dilakukan pada bukaan awal dari lokasi yang akan dijadikan batching plant. Metode kuantitatif dan kualitatif berdasarkan pendekatan empiris Rock Mass Rating (RMR) dan Q-system dilakukan untuk menganalisis karakteristik massa batuanserta memberikan rekomendasi penyanggaan pada calon lokasi bacthing plant. Studi dilakukan dengan mempertimbangkan 2 section pada lokasi bacthing plant yang memiliki perbedaan karakteristik massa batuan yang cukup signifikan.Hasil studi membuktikan perbedaan yang signifikan antara kedua lokasi yang dianalisis dimana section kedua (B) memiliki kelas massa batuan yang relatif lebih rendah dibandingkan section pertama (A). Lebih lanjut, rekomendasi perkuatan dan penyanggaan diberikan pada kedua lokasi berdasarkan pendekatan RMR dan Q-system.