Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

STUDI KOMPAKSI BATUAN PENUTUP UNTUK PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG PADA METODE ENKAPSULASI Jamal Tuheteru, Edy; Sayoga Gautama, Rudy; Jalu Kusuma, Ginting
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambangan batubara sering dikaitkan dengan Air Asam Tambang (AAT) yang dihasilkan oleh penimbunan material overburden yang mengandung mineral sulfida. Sebuah alternatif praktis untuk meminimalkan pembentukan AAT adalah menghindari kontak antara air, udara dan mineral sulfida menggunakan bahan yang tidak permeabel atau mineral lempung yang dipadatkan sebagai bahan penutup. Metode ini dikenal sebagai metode enkapsulasi, dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi porositas dan menjadikan batuan bersifat tidak permeabel sehingga mengurangi laju difusi oksigen dan infiltrasi air ke dalam timbunan batuan yang mengandung mineral sulfida. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik pemadatan beberapa jenis batuan overburden batubara yang akan digunakan sebagai material penudung (capping material). Pengujian kompaksi dilakukan delapan buah sampel batuan yang diambil dari tambang batubara Wara Blok I, PT. Adaro Indonesia, di Kalimantan Selatan. Analisis laboratorium, meliputi analisis fisik, batas-batas Atterberg, dan dilakukan uji pemadatan serta uji permeabilitas. Uji pemadatan dilakukan dengan menggunakan uji proctor standar sedangkan uji konduktivitas menggunakan uji tinggi jatuh (falling head test). Hasil uji konduktivitas hidrolik pada delapan sampel menunjukan ada hubungan antara karakteristik fisik tanah yang diperoleh dari hasil uji pemadatan dengan nilai konduktivitas hidrolik. Beberapa peneliti sebelumnya menyatakan bahwa material yang akan dijadikan sebagai material penudung harus memiliki nilai konduktivitas hidrolik sebesar 1x10-9 m/s. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sampel yang mendekati nilai konduktivitas hidrolik yang disarankan adalah W112, W122, W123, W123, dan W1DP, sedangkan sampel yang memiliki nilai konduktivitas hidrolik di bawah yang disarankan adalah sampel W121. Kata-Kata Kunci: Air asam tambang, enkapsulasi, pemadatan, konduktivitas hidrolik.
KNOWLEDGE SHARING OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY IN MINING AT PT. PILAR ARTHA SEJAHTERA, LAMPUNG Reza Aryanto; Edy Jamal Tuheteru; Prayang Sunny Yulia; Syamidi Patian
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 5 No. 2 (2021): Vol. 5 No.2. September 2021
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.998 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v5i2.4532

Abstract

Mining activities in general are high risk and high financing activities. One of the risks that are of concern to mining activities is related to occupational health and safety (OHS). The importance of OHS for the mining industry, the Community Service (CS) team of the Faculty of Earth and Energy Technology conducted counseling activities and discussions on the importance of the implementation of OHS in the field of mining. OHS counseling is done at Pillar Artha Sejahtera Company which is one of the small-scale mining industries that conduct andesite stone mining with a quarry system located in Lampung. Participants in this CS activity in addition to the team consisting of lecturers and employees and also followed by employees and leaders of PAS Company. CS activities are carried out by the method of exposure of material by the team which was previously preceded by field survey activities conducted by the CS team and furthermore is a discussion activity. Based on the discussions that developed during the activity, employees and leaders of PAS Company appreciates and is very grateful for the implementation of CS activities, because through this activity there is a refreshment of understanding and deepening of OHS material that has been an integral part of PAS Company. PAS Company hopes that activities like this should continue to be carried out, even not only for CS activities, it can also be for teaching and research activities.
Arbuscular mycorrhizal fungal inoculation improves Nauclea orientalis L. growth dan phosphorus uptake in gold mine tailings soil media Faisal Danu Tuheteru; Asrianti Arif; H Husna; Irdika Mansur; Edy Jamal Tuheteru; J Jusniar; B Basrudin; A Albasri; Miranda Hadiyanti Hadijah; Sedek Karepesina
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2020.073.2193

Abstract

Gold mine tailing soil media is characterized by low soil fertility and heavy metals toxicity. As an effort to improve the condition of gold mine tailing soil media, a revegetation experiment using Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and soil media from gold mine tailing was conducted in the greenhouse. The objectives were to assess initial growth, P uptake and Pb reduction in Nauclea orientalis L. plants inoculated with indigenous AMF grown on gold mine tailing soil media. Three AMF fungi were used in this study, i.e. Glomus aggregatum, Glomus sp. and Acaulospora delicata. The experiment was conducted in Completely Randomized Design, having four treatments, i.e. control, G. aggregatum, Glomus sp. and A. delicata. The experiment was carried out for 3 months in a greenhouse scale. The results showed that local AMF inoculation significantly increased the height and stem diameter of lonkida by 181-213% and 284-443%, respectively, compared to control. The highest measurements of leaf’s length and width of lonkida seedlings were obtained from Glomus sp. and A. delicata treatments. Glomus sp. and A. delicata each significantly increased P levels in roots and shoots. Inoculation with G. aggregatum reduced Pb in the root and shoots parts by 74-86% and 72-76%, respectively, compared to controls. Local AMFs are potential to be developed as biological fertilizers to support revegetation in degraded lands, such as in gold mine tailing areas.
PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA DAN KOMPOSISI BATUBARA-ZnCl2 PADA DAYA SERAP KARBON AKTIF TERHADAP LOGAM Fe, Cu DAN Zn DALAM LIMBAH CAIR Suliestyah Suliestyah; Edy Jamal Tuheteru; Pancanita Novi Hartami
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14, No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.326 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No3.2018.149

Abstract

Percobaan pembuatan karbon aktif berbahan baku batubara dengan variasi ukuran butir 10, 20, 40, 60, 80, dan 100 mesh telah dilakukan. Aktivasi kimia menggunakan ZnCl2 dengan komposisi 70% batubara - 30% ZnCl2 dan 60% batubara - 40% ZnCl2 dengan karbonisasi pada temperatur 500°C selama 1 jam. Contoh batubara diambil dari PT.Tambang Batubara Bukit Asam unit Penambangan Tanjung Enim Sumatera Selatan, lokasi penambangan Bangko. Pembuatan karbon aktif bertujuan untuk mempelajari potensi aplikasinya sebagai adsorben logam pada limbah cair. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bilangan iodin tertinggi adalah 1298 mg/g pada produk karbon aktif yang dibuat dengan komposisi 60% batubara - 40% ZnCl2 dengan ukuran butir batubara 60 mesh. Uji daya serap karbon aktif terhadap logam Fe pada limbah cair dengan konsentrasi awal 33,05 ppm menunjukkan serapan hingga 99%. Pada konsentrasi awal Cu 25,15 ppm, daya serap logam Cu hingga 50,89% sedangkan pada konsentrasi awal Zn 49,15 ppm menunjukkan serapan hingga 78,07%. Besarnya bilangan Iodin pada karbon aktif tidak menjamin tingginya daya serap karbon aktif terhadap logam, melainkan bergantung pada jenis logam dan konsentrasi awal logam tersebut. Untuk logam Cu, semakin tinggi bilangan iodin semakin tinggi pula daya serap karbon aktif. Secara umum serapan logam Fe, Cu dan Zn oleh karbon aktif produk penelitian ini mengikuti persamaan Isotermal Freundlich dalam proses isotermal. Berdasarkan Isotermal Freundlich, untuk serapan logam Fe dengan konsentrasi awal 33,05 ppm diperoleh kapasitas adsorpsi 21,2 mg/g dengan energi adsorpsi 28,388 KJ/mol. Untuk serapan logam Cu dengan konsentrasi awal 25,15 ppm mempunyai kapasitas adsorpsi 0,0043 mg/g dengan energi adsorpsi 26,532 KJ/mol dan untuk serapan logam Zn dengan konsentrasi awal 49,15 ppm mempunyai kapasitas adsorpsi 0,086 mg/g dengan energi adsorpsi 27,642 KJ/mol.
Pit Lake Sebagai Alternatif Kegiatan Pascatambang (Hasil Review Pustaka) Edy Jamal Tuheteru; Rudy Sayoga Gautama; Ginting Jalu Kusuma; Kris Pranoto
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2018: Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.524 KB) | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.3

Abstract

Pit lake merupakan lubang bekas tambang yang dengan sengaja dan/atau secara alami terisi air sehingga membentuk sebuah danau. Dominasi sistem penambangan dengan metode tambang terbuka di dunia menjadikan pit lake akan banyak tersebar di beberapa wilayah bekas penambangan, terutama di daerah tambang yang material batuannya tidak cukup untuk ditimbun kembali ke dalam lubang bekas tambang. Kualitas air pit lake yang ditinggalkan akan beragam, mulai dari yang bersifat asam (pH 5.0) hingga bersifat basa (alkaline, pH 8.0), tergantung dari beberapa faktor seperti jenis batuan, kualitas air masukan dan sebagainya. Kualitas air pit lake juga sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, kondisi geologi dan iklim di daerah bekas tambang. Pit lake terbagi menjadi 3 jenis yakni danau holomictic, danau meromictic dan danau amictic, sedangkan secara stratifikasi termal, maka pit lake dibagi menjadi lapisan epilimnion, lapisan termoklin atau metalimnion dan lapisan hypolimnion. Pada beberapa negara, pit lake dimanfaatkan untuk beberapa keperluan diantaranya sebagai daerah reservoir air, recovery logamberat, daerah wisata, tempat pelatihan selam dan masih ada beberapa pemanfaatan lainnya. Tulisan ini merupakan kajian teori tentang pit lake dari berbagai sumber yakni buku pegangan, jurnal dan beberapa laporan projek tentang pit lake, sehingga diperoleh gambaran dan juga sebagai dasar dalam merencanakan atau menyusun laporan rencana pascatambang yang menjadikan pit lake sebagai opsi reklamasi.
STUDI KOMPAKSI BATUAN PENUTUP UNTUK PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG PADA METODE ENKAPSULASI Edy Jamal Tuheteru; Rudy Sayoga Gautama; Ginting Jalu Kusuma
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2311.343 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1420

Abstract

Pertambangan batubara sering dikaitkan dengan Air Asam Tambang (AAT) yang dihasilkan oleh penimbunan material overburden yang mengandung mineral sulfida. Sebuah alternatif praktis untuk meminimalkan pembentukan AAT adalah menghindari kontak antara air, udara dan mineral sulfida menggunakan bahan yang tidak permeabel atau mineral lempung yang dipadatkan sebagai bahan penutup. Metode ini dikenal sebagai metode enkapsulasi, dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi porositas dan menjadikan batuan bersifat tidak permeabel sehingga mengurangi laju difusi oksigen dan infiltrasi air ke dalam timbunan batuan yang mengandung mineral sulfida. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik pemadatan beberapa jenis batuan overburden batubara yang akan digunakan sebagai material penudung (capping material). Pengujian kompaksi dilakukan delapan buah sampel batuan yang diambil dari tambang batubara Wara Blok I, PT. Adaro Indonesia, di Kalimantan Selatan. Analisis laboratorium, meliputi analisis fisik, batas-batas Atterberg, dan dilakukan uji pemadatan serta uji permeabilitas. Uji pemadatan dilakukan dengan menggunakan uji proctor standar sedangkan uji konduktivitas menggunakan uji tinggi jatuh (falling head test). Hasil uji konduktivitas hidrolik pada delapan sampel menunjukan ada hubungan antara karakteristik fisik tanah yang diperoleh dari hasil uji pemadatan dengan nilai konduktivitas hidrolik. Beberapa peneliti sebelumnya menyatakan bahwa material yang akan dijadikan sebagai material penudung harus memiliki nilai konduktivitas hidrolik sebesar 1x10-9 m/s. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sampel yang mendekati nilai konduktivitas hidrolik yang disarankan adalah W112, W122, W123, W123, dan W1DP, sedangkan sampel yang memiliki nilai konduktivitas hidrolik di bawah yang disarankan adalah sampel W121. Kata-Kata Kunci: Air asam tambang, enkapsulasi, pemadatan, konduktivitas hidrolik.
Pengaruh Konsentrasi Polimer dan Waktu Kontak Polimer dengan Batubara terhadap Kadar Air Total Batubara Suliestyah Suliestyah; Pantjanita Novi Hartami; Edy Jamal Tuheteru
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.864 KB)

Abstract

ABSTRAK - PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PTCTSP) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Jambi, memiliki cadangan batubara yang kualitasnya rendah dengan kadar air yang tinggi dan nilai kalori yang rendah. Telah dilakukan penelitian dengan menambahkan polimer pada permukaan batubara yang diambil dari PT CTSP, untuk menurunkan kadar air total batubara. Penambahan polimer dilakukan dengan variasi konsentrasi polimer (10, 20, dan 30%), variasi ukuran batubara (-7 +5 cm, dan +7 cm), dan variasi waktu kontak antara polimer dengan batubara (2, 24, 48, dan 72 jam) yang dilakukan dengan metode pelapisan secara batch. Perlakuan polimer pada batubara dilakukan di Laboratorium Puslitbang tekMIRA Bandung. Pada batubara berukuran -7 +5 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif menurunkan kadar air total batubara adalah 10% dengan penurunan kadar air total sebesar 1,4%. Sedangkan pada batubara berukuran +7 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif adalah 30% dengan penurunan kadar air total sebesar 2,32%. Setelah didapat konsentrasi polimer yang paling efektif untuk menurunkan kadar air total, penelitian dilanjutkan dengan menambahkan waktu kontak antara polimer dengan batubara dengan variasi waktu 24, 48 dan 72 jam. Pada batubara berukuran -7 +5 cm maupun +7 cm, penurunan kadar air total terbesar terjadi pada waktu kontak 72 jam yaitu berturut-turut penurunannya sebesar 35% untuk batubara berukuran -7 +5 cm dan 28% untuk batubara berukuran +7 cm.  Kata kunci: batubara, kadar air total, nilai kalori, polimer, waktu kontak ABSTRACT -  PT CTSP as one of companies specialized in coal mining in Jambi, have low quality coal reserves with high moisture percentage and low calorific value. A research was conducted to improve coal quality with various polymer concentration addition (10%, 20%, dan 30%), variation of coal size (-7 +5 cm and +7 cm) and variation of contact time (2, 24, 48, and 72 hours) which have been done with “batch” coating.  At -7 +5 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 10% with 1,4% total moisture reduction and 15,8% increasing calorific value compared to raw material. While at +7 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 30% with 2,32% total moisture reduction and 3% increasing calorific value compared to raw material. After that, this research followed by additional contact time (24 hours, 48 hours, and 72 hours). At -7 +5 cm and + 7 cm coal size in additional contact time, highest total moisture reduction occurred in 72 hours contact time, consecutively 35% and 28% compared to raw material. Meanwhile for calorific value, the highest increase of calorific value also occurred in 72 hours contact time, consecutively 18,94% and 19% for 7 +5 cm and+7 cm coal size. Keywords: coal, total moisture, calorific value, polymer, contact time
Kajian Pengaruh Perubahan Kadar Air Total Batubara terhadap Perubahan Nilai Kalor dan Harga Batubara Edy Jamal Tuheteru; Bayu Cipta Laksana; Suliestyah Suliestyah; Pantjanita Novi Hartami; Chairul Nas; Hermanto Saliman
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 2 (2019): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.098 KB) | DOI: 10.25105/imej.v2i2.9177

Abstract

Harga batubara bergantung pada kualitas yang dimiliki oleh batubara tersebut, semakin baik kualitas batubara yang dimiliki maka harga batubara juga akan tinggi. Kualitas batubara yang baik jika memiliki nilai kalor yang tinggi, dan kadar pengotor lainnya rendah seperti kadar abu, kadar zat terbang dan kadar pengotor lainnya. Melihat hubungan antara nilai kualitas tersebut, maka perlu adanya penelitian yang terkait dengan hubungan kadar air dengan nilai kalori batubara serta hubungannya terhadap harga batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar air total terhadap nilai kalor batubara dan bagaimana pengaruh perubahankadar air total terhadap harga batubara. Penelitian dilakukan di salah satu perusahan tambang batubara yang berada di wilayah Jambi yang memiliki nilai kadar air total hingga 46%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dengan dilakukan upgrading batubara pada variasi suhu berpengaruh terhadap kandungan air batubara, sehingga juga berpengaruh terhadap nilai kalori batubara. Pada variasi setelah suhuawal (100 0 C) yakni 150 0 C, 200 0 C, 250 0 C dan 300 0 C, nilai kandungan Total air berkurang: 38,17%; 30,52%; 15,87% dan 7,47%, sehingga terjadi peningkatan nilai kalori batubara sebesar 4.676 Kcal/kg, 5.126 Kcal/kg, 5.660 Kcal/kg dan 6.204 Kcal/Kg. Berat sampel batubara mengalami penurunan pada suhu 200 0 C, 250 0 C dan 300 0 C sebesar554,3 gr, 456 gr dan 372,3 gr. Perubahan terhadap kualitas batubara setelah upgrading juga berpengaruh terhadap nilai Harga Patokan Batubara pada variasi suhu 100 0 C, 150 0 C, 200 0 C, 250 0 C dan 300 0 C, HPB menjadi272,28 Rp/Kg; 425,94 Rp/Kg; 532,48 Rp/Kg; 744,42 Rp/Kg dan 911,74 Rp/Kg, dengan adanya perubahan HPB, berakibat terhadap perubahan harga total batubara yang juga mengalami penurunan berat, adapun harga totalbatubara untuk setiap kilogram beratnya adalah Rp 190,60; Rp 259,82; Rp 292,86; Rp 342,43 dan Rp 337,34.
Studi Kualitas Air dan Potensi Pemanfaatan Danau Bekas Tambang JVoid PT Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur Edy Jamal Tuheteru; Ginting Jalu Kusuma; Kris Pranoto; Yosef Palingi; Rudy Sayoga Gautama
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.219 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan batubara dengan multi pit, akan meninggalkan beberapa lubang bekas tambang sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. PT. Kaltim Prima Coal yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara yang ada di Indonesia, telah memiliki beberapa danau bekas tambang. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kualitas air berdasarkan stratifikasi kedalaman dan potensi pemanfataan danau bekas tambang. Lokasi penelitian dilakukan di JVoid yang merupakan bekas penambangan pit Jupiter. Pengukuran kualitas air menggunakan alat multiparameter HORIBA dengan kedalaman maksimum 30 meter. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh kualitas air di pit lake J Void menunjukkan bahwa nilai pH berkisar antara 6,8 hingga 7,5, ORP berkisar antara 190 – 230 mV, Conductivity berkisar 2,40 – 2,45 mS/cm, Turbiditas berkisar 1 hingga 5 NTU, DO berkisar antara 6 – 13 mg/L, TDS berkisar antara 1,5 mg/L dan salinitas berkisar antara 1,2 hingga 1,3 ppt. Berdasarkan gambaran kualitas air yang telah terbentuk, diperoleh kualitas air untuk nilai pH telah memenuhi baku mutu lingkungan. Potensi pemanfaatan JVoid dapat digunakan untuk sumber air, pariwisata, budidaya perairan, penimbunan material overburden dan tempat hidupnya margasatwa.
Pemanfaatan Tailing Bijih Nikel Sebagai Campuran Beton Penyangga Ardhia Fajar Pramesty Rachmat; Pantjanita Novi Hartami; Danu Putra; Edy Jamal Tuheteru
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.865 KB) | DOI: 10.25105/imej.v5i1.13775

Abstract

Pemanfaatan tailing ini bertujuan untuk menambah nilai ekonomi dari tailing tersebut serta sebagaisalah satu solusi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah hasilpengolahan material tambang. Material yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tailing hasil daripengolahan bijih nikel yang berbentuk slurry atau lumpur. Dalam penelitian ini sampel beton dengan campuran tailing bijih nikel akan dibagi menjadi beberapa variasi yaitu 0%, 20%, 40%, 50%, dan 60% yang nantinya sampel- sampel tersebut akan dilakukan pengujian sifat fisik dan mekanik lalu setelahnya akan dilakukan permodelan menggunakan bantuan software RS2 (Phase2) dengan metode element hingga (FEM), permodelan tersebut agar dapat melihat prilaku beton dengan campuran tailing apakah dapat bekerja secara optimal atau tidak apabila dijadikan sebagai beton penyangga pada tanggul. Setelah dilakukan pengujian terhadap kekuatan beton dan analisa software RS2 (Phase2) maka didapatkan analisa SRF yang cukup kuat pada setiap variasi sampel. Sehingga dapat disimpulakan bahwa beton dengan campuran tailing dapat bekerja secara optimal pada tanggul dan dari semua variasi sampel beton yang ada maka beton dengan campuran tailing 40% yang paling kuat dijadikan sebagai beton penyangga dengan hasil analisa SRF sebesar 2.33.