Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Caring Of Health Officers in Administrative Services, Satisfaction of Inpatient Room Patients at the Muna Regency General Hospital Rasniah Sarumi; Elna Sari; Nur Yazlim
Journal of sciences and health Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Sciences and Health
Publisher : Politeknik Karya Persada Muna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.899 KB) | DOI: 10.54619/jsh.v1i1.13

Abstract

Baground: One form of service in the administration room is the caring behavior of health workers where the caring attitude will be intertwined with a relationship of mutual trust, compassion and honesty. Patients and their families will feel satisfied if the health services received are in accordance with the patient's expectations and can feel disappointed if the caring health workers received are not in line with their expectations so that patients will tend to choose health services that can provide good caring. The purpose of this study was to know the caring of health workers in administrative services on patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital.. Method: The research design uses a cross sectional study approach involving a sample of 52 people. The data collection method used primary data and secondary data. Data analysis using Univariate and Bivariate analysis. Results: there is a relationship between caring for health workers in administrative services to patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital with a value of 0,017. Conclusions: there is a relationship between caring for health workers in administrative services to patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital. Keywords: career, health workers, administrative services, patient satisfaction Pendahuluan: Salah satu bentuk pelayanan diruangan administrasi adalah perilaku caring petugas kesehatan dimana sikap caring akan terjalin dengan adanya hubungan saling percaya, belas kasih dan kejujuran. Pasien maupun keluarga pasien akan merasa puas apabila pelayanan kesehatan yang diterima sesuai dengan harapan pasien dan dapat merasa kecewa bila caring petugas kesehatan yang diterima tidak sesuai dengan harapannya sehingga pasien akan cenderung memilih pelayanan kesehatan yang dapat memberikan caring dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah diketahinya caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna. Metode: Desain Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional Study yang melibatkan sampel sebesar 52 orang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat. Hasil: ada hubungan caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dengan nilai ρ sebesar 0,017. Kesimpulan: ada hubungan caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Kata kunci: caring, petugas kesehatan, pelayanan administrasi, kepuasan pasien
Physical Activity, Diet Compliance with Diabetic Ulcer Incidence in Hospital Makassar City Nur Yazlim; Nur Juliana; Elna Sari; Rasniah Sarumi
Journal of sciences and health Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Sciences and Health
Publisher : Politeknik Karya Persada Muna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.757 KB) | DOI: 10.54619/jsh.v1i1.14

Abstract

Baground: Diabetic foot ulcers are a chronic complication of diabetes in the form of open wounds on the skin surface The prevalence of diabetic foot ulcers in Indonesia is around 13% of patients treated in hospitals and 26% of outpatients. The aimed was to determine relationship between physical activity, dietary compliance with the incidence of diabetic ulcers in Hospital Makassar City. Methods: This type of research used an analytic observational method with a cross sectional study design. Research were taken by accidental sampling and obtained 78 respondents. Data collection is done by filling out questionnaires. The data were analyzed by chi square fisher's exact test. Results: The results showed that the age of the with the highest incidence of diabetic ulcers was between 45-60 years was (57,7%) and the lowest was >60 years (42,3%), Women were susceptible to the incidence of diabetic ulcers (62,8%), the highest level of education was high school, namely 50% and the lowest was elementary school ( 1,3%) and employment is dominated by private employees (26,9%) and the lowest is civil servants (11,5%). From 46 respondents with less physical activity (71,8%) rexperienced the incidence of diabetic ulcers, while from 32 respondents in the moderate category (28,2%) experienced diabetic ulcers, p value = 0,019. From 42 respondents in the dietary compliance category, there were (71,8%) experiencing the incidence of diabetic ulcers, from 11 respondents in the diet-adhering category there were (28,2%) experiencing the incidence of diabetic ulcers, obtained a p value of 0,001. Conclusion: There are a significant relationship between physical activity, dietary compliance with the incidence of diabetic ulcers in Hospital Makassar City. Keywords: Diabetic ulcer, physical activity, diet compliance Abstrak Pendahuluan: Luka kaki diabetik adalah komplikasi kronik diabetes berupa luka terbuka pada permukaan kulit. Prevalensi terjadinya luka kaki diabetes di Indonesia sekitar 13% penderta dirawat di Rumah Sakit dan 26% penderita rawat jalan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, kepatuhan diet terhadap kejadian ulkus diabetik di RSUD Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Responden penelitian diambil dengan accidental sampling dan didapat 78 responden. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Data tersebut dianalisis dengan chi square fisher's exact test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden dengan kejadian ulkus diabetik tertinggi antara 45-60 tahun (57,7%) dan terendah >60 tahun (42,3%), berdasarkan jenies kelamin wanita rentan terhadap kejadian ulkus diabetik (62,8%), tingkat pendidikan terbanyak SMA yaitu 50% dan terendah SD (1,3%), pekerjaan didominasi oleh pegawai swasta (26,9%) dan terendah PNS (11,5%). Dari 46 responden dengan aktivitas fisik kurang terdapat (71,8%) responden mengalami kejadian ulkus diabetik sedangkan dari 32 responden dengan kategori cukup (28,2%) mengalami kejadian ulkus diabetik nilai p value = 0,019. Dari 42 responden dengan kategori kepatuhan diet, terdapat (71,8%) mengalami kejadian ulkus diabetik sedangkan dari 11 responden dengan kategori patuh diet terdapat (28,2%) mengalami mengalami kejadian ulkus diabetik, diperoleh nilai p 0,001 Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik, kepatuhan diet dengan kejadian ulkus diabeti RSUD Kota Makassar. Kata kunci: Ulkus diabetik, aktivitas fisik, kepatuhan diet
Stimulasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Renda Kecamatan Towea Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara firnasrudin rahim firnas; Elna Sari
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v4i2.1256

Abstract

Usia 1-3 tahun merupakan fase yang sangat penting dan berpengaruh dalam menentukan tumbuh kembang anak. Perkembangan anak dapat dilihat melalui aspek perkembangan motoric, kognitif dan perkembangan Bahasa. Perkembangan motoric meliputi motoric kasar dan halus.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stimulasi dalam perkembangan motoric kasar pada anak usia 1-3 tahun. Metode penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian sejumlah 40 balita dari 68 populasi, teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi square dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian diketahui, stimulasi baik dengan perkembangan motorik normal 0 responden (0%), stimulasi buruk dengan dengan perkembangan motorik normal 19 responden (54,3%) dan untuk stimulasi baik dengan perkembangan motorik abnormal 5 responden (100%) sementara stimulasi buruk dengan perkembangan motorik abnormal 16 responden (45,7%). Hasil uji korelasi Antara stimulasi dengan perkembangan motorik diketahui p value=0,023. Dengan nilai koefisiensi kontigensi sebesar 3,222 diinterpretasikan bahwa kekuatan pengaruh antar variabel pada tingkat sedang. variabel besar pengaruhnya terhadap perkembangan motorik adalah pemberian stimulasi. Hal ini disebabkan oleh keefektifan orang tua dalam memberikan stimulasi sesuai usia anak. Diharapkan kepada orang tua khususnya ibu untuk meningkatkan pemberian stimulasi perkembangan sehingga anak dapat berkembang dengan optimal sesuai tahap usia perkembangan motorik anak.