Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PETERNAK BABI TERHADAP PENYAKIT HOG CHOLERA DI KELURAHAN KALASEY SATU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Podung, Albert J.; Adiani, Sri
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Target utama dalam pelaksanaan kemitraan kepada masyarakat yang berhubungan dengan kejadian penyakit Hog Cholera pada ternak babi yaitu meningkatkan pengetahuan peternak babi sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit Hog Cholera. Selanjutnya tujuan pelaksanaan kemitraan kepada masyarakat ini, diharapkan peternak dapat memahami tentang penyakit Hog Cholera, pencegahan dan tindakan berhubungan dengan kejadian penyakit tersebut di Kelurahan Kalasey Satu Kecamatan Mandolang, di mana peternakan babi yang ada di wilayah ini sangat berdekatan dengan pemukiman. Peternak babi bisa memperoleh 3 hal antara lain: (1) memahami tentang gejala klinis penyakit Hog Cholera; (2) Peternak mengetahui tentang pencegahan penyakit tersebut; dan (3) Peternak dapat mengetahui tindakan yang dapat dilakukan jika kasus penyakit tersebut menyerang ternaknya. Dengan demikian, faktor kesehatan ternak dan kontrol penyakit dalam manajemen pemeliharaan ternak babi dapat dilakukan yang menentukan keberhasilan usaha pengembangan ternak babi.___________________________________________________________________________Kata kunci: Babi, Hog Cholera, pengetahuan
KUALITAS SEMEN SAPI PEJANTAN SIMMENTAL DAN LIMOUSIN YANG DIPELIHARA DALAM TIPE KANDANG YANG BERBEDA DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG Lagu, Bastiana Elvira; Pudjihastuti, Endang; Paputungan, Umar; Adiani, Sri
ZOOTEC Vol 40, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.334 KB) | DOI: 10.35792/zot.40.2.2020.28438

Abstract

SEMEN QUALITY OF LIMOUSIN AND SIMMENTAL BULLS MAINTAINED IN DIFFERENT TYPES OF PENS AT THE INSTITUTION OF LEMBANG ARTIFICIAL. The intensive maintenance of bulls included animal house and pens protecting animals against sunlight, cool effect, rain, high speed of win and other predators. Objective of this study was to evaluate effects of single bull in a pen (SB) and double bulls in a pen (DB) on semen quality of Limousin and Simmental bulls at the Institution of Lembang Artificial Insemination in West Java. Primer and secondary data of both bulls reproduction were used in this study and analyzed by t test method. Results showed that average volume of semen in both bulls of Limousin and Simmental under SB (9.54 ± 2.19 mL/ejaculation) was significantly higher of 7.67 percents than those of bulls under DB (8.86 ± 1.79 mL/ejaculation). The average of percentage of spermatozoa motility in both bulls of Limousin and Simmental under DB (71.00 ± 2.67) was not significantly differ with those of bulls under SB (70.10 ± 2.37). The average of spermatozoa mass movement in both bulls of Limousin and Simmental under SB (1.84 ± 0.37) was significantly more aggressive of 5.43 percents than those of bulls under DB (1.94 ± 0.24). Finally, the average of pH of semen in both bulls of Limousin and Simmental under SB (6.66 ± 0.11) was not significantly differ with those of bulls under DB (6.64 ± 0.10). Correlation between reproduction variables of both Limousinand Simmental bulls in SB and DB was not correlated between one and another variables indicated by correlation values ranging from -0.29 to 0.18. Based of the result of study can be concluded that semen quality of Limousin and Simental in single pen was better than that in double pens. The correlations among reproductive veriables of Limousin and Simmental in both sigle and double pens had no correlation between one and another variable. Keyword: Type of Pen, Semen Quality, Simmental Bull, Limousin Bull.
Perbandingan Efektivitas Virgin Coconut Oil dan Triamcinolon Acetonide dalam Pencegahan Adhesi Intraperitoneal pada Hewan Percobaan Tikus Marven Stevano Ayawaila; Ishak Lahunduitan; Ferdinand Tjandra; Fima Fredrik Langi; Sri Adiani
JBN (Jurnal Bedah Nasional) Vol 5 No 2 (2021): JBN (Jurnal Bedah Nasional)
Publisher : Program Studi Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBN.2021.v05.i02.p01

Abstract

Latar belakang: Adhesi peritoneal sering terjadi setelah operasi abdomen, dimana adhesi kemudian menjadi sumber morbiditas. Adanya perlekatan menimbulkan keluhan seperti nyeri perut, mempersulit pembedahan berikutnya, sampai terjadinya obstruksi usus. Pemakaian obat-obatan farmakologik sebagai ajuvan telah banyak dilakukan untuk pencegahan adhesi paska operasi. Pada penelitian ini diteliti perbandingan efektivitas antara penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Triamcinolone Acetonide (TCA) dalam mencegah terbentuknya adhesi intraperitoneal paska laparatomi Metode: Penelitian eksperimen dengan pengukuran perbandingan derajat adhesi secara makroskopik dan mikroskopik pada 30 tikus jantan Rattus norvegicus strain Wistar. Subjek dibagi dalam tiga kelompok. Satu kelompok diberikan VCO pada caecum yang telah diabrasi, satu kelompok diberikan TCA, dan kelompok yang lain menjadi kontrol. Hasil: Tampak bahwa sebagian hewan-hewan tersebut (n = 14, atau 47%) tidak menunjukkan adanya adhesi secara makroskopik dan mikroskopik. Pada 16 tikus dengan fibrosis pun, semuanya berkategori ringan dan tipis (tingkat 1) menurut klasifikasi Yilmaz. Dalam pembagian gambaran makroskopik Zuhlke, tiga perempat (n = 12) dari tikus-tikus dengan adhesi tergolong tingkat 1 ataupun 2. Diskusi: Penggunaan preparat TCA dan VCO terbukti membantu mengurangi angka kejadian adhesi intraperitoneal sesuai kepustakaan dan penelitian sebelumnya, yang mengungkapkan bahwa TCA dan VCO mengandung zat-zat yang secara langsung berfungsi mencegah adhesi baik secara lokal maupun sistemik karena kinerjanya dalam proses inflamasi. Simpulan: Penggunaan TCA dan VCO memiliki efektivitas yang bermakna dalam pencegahan adhesi intraperitoneal dibandingkan dengan kelompok kontrol, namun dalam perbandingan antara kedua preparat yaitu TCA dan VCO, tidak ditemukan perbedaan efektivitas yang bermakna.
Peranan Membran Amnion Kering terhadap Jumlah Sel Fibroblas pada Proses Penyembuhan Luka Trakea Kelinci Erick Satria Corputty; Nico Lumintang; Sherly Tandililing; Fima L. F. G. Langi; Sri Adiani
JBN (Jurnal Bedah Nasional) Vol 4 No 2 (2020): JBN (Jurnal Bedah Nasional)
Publisher : Program Studi Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.869 KB) | DOI: 10.24843/JBN.2020.v04.i02.p01

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui peranan membran amnion kering terhadap jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan luka trakea kelinci. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen dengan pengukuran berulang pada 24 kelinci lokal jantan Lepus nigricollis. Subjek dibagi dalam dua kelompok. Salah satunya diberikan membran amnion kering pada defek trakea sementara kelompok yang lain menjadi kontrol dan lukanya mengalami penyembuhan primer. Hasil: Pada pengukuran hari pertama dan hari ke-7 paska operasi, rata-rata jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan lebih banyak daripada kelompok kontrol [(Hari 1 = 12,5 ± 3,3 ; 8,5 ± 1,3, p = 0,066) ; (Hari 7 = 28,5 ± 1,7 ; 20,2 ± 6,9, p = 0,059)]. Jumlah sel fibroblas kelompok perlakuan pada hari ke-14 lebih sedikit dibanding kelompok kontrol (25,5 ± 4,2 ; 34,2 ± 5,3, p = 0,041). Diskusi: Hasil ini menunjukan proses penyembuhan luka lebih cepat pada kelompok perlakuan. Adanya MAK pada kelompok perlakuan menghasilkan growth factor yang meningkatkan angiogenesis dan suplai nutrisi serta oksigen pada sel-sel yang terlibat dalam proses penyembuhan, sehingga mempercepat regenerasi dan remodeling. Simpulan: Penggunaan MAK pada defek trakea mempercepat peningkatan jumlah sel fibroblast yang mengindikasikan adanya percepatan proses penyembuhan luka trakea kelinci.