Andyna, Cut
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Komunikasi Persuasif Petugas Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang Dalam Memberikan Informasi Pembatalan Ibadah Haji 2020-2021 Pada Calon Jamaah Haji Masriadi Masriadi; Kamaruddin Hasan; Cut Andyna; Rinjani Bahri
Jurnal Komunika Islamika : Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islam Vol 8, No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/jki.v8i2.10726

Abstract

FENOMENA BUDAYA MASYARAKAT ACEH TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Cut Andyna
Aceh Anthropological Journal Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v6i1.6711

Abstract

Breastfeeding to infants have a positive impact on their health. But not all women understand the importance of breastfeeding for babies. Various aspects affect, including the cultural factors that are still so dominant among the people of Aceh. This research was conducted with a phenomenological qualitative approach in Aceh Province to examine the cultural phenomenon of the decision to breastfeed. The results showed that the cultural aspect influenced the mother's decision to breastfeed babies exclusively. Understanding mothers and those around them and the lack of information and education from local health workers to educate from pregnancy to postpartum is the dominant factor for breastfeeding mothers not to breastfeed exclusively. Besides giving formula milk, other foods such as bananas and filtered porridge are given before entering the MPASI period, which should be at the age of 6 (six) months. Therefore, it is necessary to continue socialization and complete so that public knowledge increases according to the expectations of the government, which has strived and launched programs related to exclusive breastfeeding by paying attention to points that the community has not fully understood.Abstrak: Pemberian ASI pada bayi memberikan dampak positif bagi kesehatannya. Namun tidak semua wanita memahami pentingnya ASI bagi bayi. Berbagai aspek mempengaruhi, termasuk faktor budaya yang masih begitu dominan di kalangan masyarakat Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologi di Provinsi Aceh untuk mengkaji fenomena budaya keputusan menyusui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek budaya mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui bayi secara eksklusif. Pemahaman ibu dan orang di sekitarnya serta kurangnya informasi dan edukasi dari petugas kesehatan setempat untuk mengedukasi sejak hamil (antenatal) hingga nifas (pasca melahirkan) menjadi faktor dominan ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Selain pemberian susu formula, makanan lain seperti pisang dan bubur saring diberikan sebelum memasuki masa MPASI yang seharusnya pada usia 6 (enam) bulan. Oleh karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan lengkap agar pengetahuan masyarakat meningkat sesuai harapan pemerintah yang telah mengupayakan dan mencanangkan program-program terkait ASI eksklusif dengan memperhatikan poin-poin yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat. 
MENCARI IDENTITAS BERSAMA (Studi Komunikasi Lintas Budaya Antara Suku Pakpak dan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil) Kamaruddin Kamaruddin; Teuku Kemal Fasya; Muhammad Fazil; andyna Cut; Brampu Rusdi
Jurnal Jurnalisme Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v10i1.4888

Abstract

Penelitian ini berjudul “Mencari Identitas Bersama Studi Komunikasi Lintas Budaya Suku Pakpak dan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil” dengan masalah yang ingin dikaji yaitu Bagaimana pola komunikasi lintas budaya antara Suku Pakpak dan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor identitas bersama antara Suku Pakpak dan Suku Singkil dalam kontek komunikasi lintas budaya adalah faktor identitas marga, persamaan dalam konteks marga disisi lain etnis Singkil lebih menyembunyikan identitas marga sedangkan etnis Pakpak sendiri lebih menyebutkan marganya. Kemiripan dalam berbahasa interaksi yang digunakan oleh keduanya, akan tetapi yang membedakannya adalah dialek seperti dalam penyebutan huruf “r” didalam bahasa Singkil menjadi terdengar “gh” dalam bunyi “ghaif” dalam huruf hijaiyah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber data yang digunakan adalah observasi, data-data primer dan sekunder. Landasan teori yang digunakan adalah teori interaksi dan teori identitas sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dalam konteks komunikasi lintas budaya antara Suku Singkil dan Suku Pakpak pada dasarnya mempunyai kesamaan dalam interaksi akan tetapi yang membedakan adalah dialek, mempunyai persamaan marga yang digunakan, Suku Singkil lebih menyembunyikan marganya dengan alasan karena penggunaan marga yang digunakan untuk Suku Pakpak saja, karena mayoritas Suku Pakpak yang ada di Kecamatan Simpang Kanan dan Gunung Meriah adalah Nasrani itulah sebabnya suku singkil tidak mau dianggap dari bagaian mereka karena mayoritas Suku Singkil adalah muslim.