Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Filtering Patriarchal Culture: The Path to Equality and Change Alfiyani, Nur
Potret Pemikiran Vol 27, No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v27i2.2682

Abstract

The study illustrates women's struggles in achieving political participation in Yogyakarta, a region still deeply rooted in a strong patriarchal culture. It is clear that society's assumption that politics is exclusive to men, coupled with women's lack of political knowledge, poses a significant obstacle to women's involvement in politics. Although the government mandate emphasizes the need for women's representation in politics, the level of women's participation in Yogyakarta's political institutions remains low, especially regarding the decision-making process. The focus of this research is on the role played by Kinasih Women's Solidarity (SP) in helping women in DIY to overcome patriarchal barriers and increase their involvement in politics. Through various empowerment programs and political education initiatives, SP Kinasih supports women in understanding the intricacies of politics and strengthening their ability in political decision-making. However, these efforts often met resistance from local religious and community leaders. A case study of a woman named Ulil, despite not successfully securing a legislative position, managed to influence women's political perspectives by advocating for women's viewpoints in candidate selection. This study concludes the importance of increasing women's capacity through empowerment programs to represent women's interests in political decision-making and overcome the patriarchal culture that still exists in Yogyakarta's political structure.
Pertentangan Legal Hukum LGBT Tinjauan Perspektif Sosial dan Nilai Keagamaan Wirahmat, Hardiman; Alfiyani, Nur
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 3 No 1 (2023): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/spectrum.v3i1.677

Abstract

Kontroversi seputar hukum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) menjadi isu global yang mendalam. Menurut survei CIA (Central Intelligence Agency), individu dengan orientasi seksual LGBT diperkirakan mencapai 10% dari populasi dunia, setara dengan 750 juta orang dari total populasi global yang mencapai 7,5 miliar jiwa, berdasarkan data survei yang tersedia sejak tahun 2015. Artikel ini membahas permasalahan hukum yang terkait dengan LGBT, dengan menggunakan dasar Hak Asasi Manusia dan kebebasan berekspresi sebagai dasar argumen. Isu ini menciptakan konflik yang meluas dalam ranah sosial dan nilai-nilai keagamaan. Artikel menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui studi pustaka yang mempelajari nilai-nilai sosial dan keagamaan yang tercermin dalam masyarakat. Data dianalisis dengan pendekatan kualitatif yang menekankan deskripsi nilai, kualitas, dan konteks data yang terkumpul. Temuan pada artikel menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial dan keagamaan di Indonesia pada dasarnya tidak saling bertentangan, melainkan saling melengkapi dalam menjaga norma, aturan, dan nilai-nilai kemanusiaan yang dianggap sebagai anugerah alam sejak lahir. Oleh karena itu, negara memberikan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dengan berdasarkan pada nilai-nilai ini. Namun, terdapat perbedaan pandangan terkait hak asasi LGBT, karena orientasi seksual mereka dianggap tidak sesuai dengan kodrat manusia yang diberikan sejak lahir, melainkan dipengaruhi oleh faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan seksual mereka. Kesimpulan dari artikel ini adalah pandangan PBB terkait Hak Asasi Manusia bagi LGBT bertentangan dengan nilai-nilai agama dan ideologi yang menjadi dasar suatu bangsa. LGBT dicap sebagai bentuk penyimpangan seksual yang berpotensi membawa dampak negatif, terutama terhadap generasi muda dan kesehatan masyarakat sehingga dianggap sebagai bentuk perilaku seksual yang menyimpang.
Religiulitas Gaya Berbusana Mahasiswa Muslim Di Kota Manado Wulandari, Wishela; Rajafi, Ahmad; Alfiyani, Nur
Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jinnsa.v3i2.791

Abstract

Judul penelitian yaitu religiusitas gaya berbusana mahasiswi muslim di Kota Manado. Kota Manado adalah kota bermayoritas non-muslim, mahasiswi di kota mando memiliki latar belakang pendidikan, agama, dan budaya yang berbeda-beda, sehinga gaya berbusana mahasiswi muslim di Kota Manado lebih mengikuti gaya berbusana yang sedang trend di media sosial saat ini, serta mengikuti gaya berbusana di lingkungan yang berbeda dari wilayah lain karena daerah tersebut adalah daerah non-muslim, sehingga faktor itu yang dapat mempengaruhi mahasiswi di Kota Manado yang mengunakan busana muslim. Hubungan religiusitas dengan gaya berbusana mahasiswi itu dapat di lihat melalui gaya berbusana seseorang semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka semakin sopan dan lebih mngikuti gaya busana sesuai dengan syari`at islam, begitu juga dengan sebaliknya semakin rendah tingkat religiusitasnya maka cara berbusananya pun masih terbuka. Penelitian ini dilakukan terhadap informan mahasiswi muslim tanpa hijab, dengan hijab, dan bercadar di Kota Manado. Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat di sempulkan bahwa faktor yang mempengaruhi ideologi prinsip di diri, beragama, dapat merubah diri, serta gaya berbusana seseorang itu juga bisa berpengaruh terhadap lingkungan, dan terdapat mahasiswi muslim di Kota Manado ada yang masih tidak mengunakan hijab karena faktor dari lingkungan itu sendiri.