Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Laju Aliran Volume Internal Dan Sudut Kemiringan Terhadap Efisiensi Turbin Screw 1 Sudu Amnur Akhyan; Denny Satria
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 14, No. 01, Januari 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v14i1.1051

Abstract

Salah satu energi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) dan menjadi sumber tenaga listrik yang jarang dimanfaatkan namun berpotensi adalah aliran internal (Internal Flow) pada pipa-pipa yang mengalirkan debit air dari tanki – tanki bangunan yang tinggi di Indonesia. Turbin Screw dapat memanfaatkan potensi kecepatan aliran dengan head (ketinggian) dan debit tertentu yang dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui putaran dan torsi. Agar efisiensi Turbin Screw optimal maka akan dilakukan studi eksperimental, pengaruh laju aliran volume dan tinggi jatuh air terhadap putaran menjadi variabel yang dapat di atur untuk melihat kinerja Turbin Screw. Pada penelitian ini dilakukan Variasi turbin screw dengan Jarak Pitch 1Ro dan 1,5Ro, laju aliran volume (Q) antara 10 sampai 30 ltr/min (lpm), dan sudut kemiringan turbin screw antara 20-30 yang di monitoring oleh sebuah Rotameter. Aliran bersumber dari sebuah Pompa Celup 33 lpm dan di atur menggunakan aliran bypass sebelum masuk ke Turbin Screw. Turbin Screw berputar akibat adanya aliran air yang menumbuk sudu-sudu dan putaran tersebut dapat diukur menggunakan Tachometer. Setelah pengambilan data, maka didapat efisiensi tertinggi pada screw dengan jarak pitch 1Ro dengan sudut kemiringan 20° dengan debit 30 lpm sebesar 28,89%.
Gambaran Audiologi dan Temuan Intraoperatif Otitis Media Supurtif Kronik Dengan Kolesteatoma pada Anak Wilsen Wilsen; Denny Satria; Yuli Doris M; Abla Ghanie
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 2 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i2.2693

Abstract

Otitis media supuratif kronik (OMSK) dengan kolesteatoma pada anak dapat menyebabkan tuli konduktif derajat ringan sampai berat. Kehilangan pendengaran merupakan komplikasi OMSK yang paling sering. Penurunan pendengaran pada anak-anak penderita OMSK telah dihubungkan dengan ketidakmampuan belajar dan performa sekolah yang buruk. OMSK masih menjadi masalah kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran audiologi dan temuan intraoperatif pada anak-anak penderita OMSK dengan kolesteatoma di RS Moh Hoesin Palembang. Studi deskriptif retrospektif dilakukan di bagian rawat inap THT-KL RSUP Moh. Hoesin Palembang, melibatkan 40 anak-anak penderita OMSK dengan kolesteatoma yang telah menjalani pembedahan dari Januari 2009 sampai Januari 2012. Pada audiometri didapatkan anak-anak dengan gangguan pendengaran derajat ringan sebanyak 3 pasien (7,5%), derajat sedang 4 pasien (10%), derajat sedang berat 10 pasien (25%), derajat berat 8 pasien (20%), derajat sangat berat 15 pasien (37,5%). Besarnya air bone gap sebelum operasi adalah <20 dB pada 1 pasien (2,5%), 21-40 dB 17 pasien (42,5%), 41-60 dB 22 pasien (55%). Rantai tulang pendengaran saat temuan intraoperatif pasien tersering dijumpai hanya tersisa basis stapes pada 27 pasien (67,5%) dan letak kolesteatoma pada kavum timpani dan kavum mastoid pada 31 pasien (77,5%)
FORMULASI KRIM ANTI – AGING DARI BUAH MANGGA MANALAGI Denny Satria; Maniur A Siahaan
Jurnal Farmanesia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.338 KB)

Abstract

Latar belakang : Proses penuaan dini ditandai dengan adanya garis – garis kerutan dipermukaan kulit, baik kulit wajah ataupun kulit dibagian tubuh lainnya. Proses penuaan lebih cepat terjadi apabila tubuh tidak cukup mendapatkan asupan nutrisi dan vitamin. Kandungan nutrisi dan vitamin dapat diperoleh dari konsentrat sari buah mangga manalagi yang mengandung beta karoten, kalium, dan vitamin C. Dimana beta karoten tergolong sebagai antioksidan yang dapat memberikan perlindungan terhadap kulit, karena dapat menangkal radikal bebas. Tujuan : Untuk memformulasikan konsentrat sari buah mangga import sebagai krim anti - aging dan untuk mengetahui formulasi krim anti - aging dari konsentrat sari buah mangga manalagi memiliki efek anti-aging atau tidak. Metode : Sediaan krim yang dibuat adalah tipe m/a, konsentrat sari buah mangga manalagi yang digunakan sebagai bahan krim yaitu : 5%, 7,5%, 10%, 12%. Pengujian yang dilakukan adalah uji homogenitas, penentuan tipe emulsi, pH, pengamatan stabilitas selama 12 minggu pada penyimpanan suhu kamar, uji iritasi terhadap kulit. Uji kemampuan sediaan untuk memberikan efek anti aging pada punggung tangan yang telah ditandai menggunakan 5 kelompok uji yang masing masing terdiri dari 3 orang sukarelawan dengan pemberian sediaan krim pada konsentrat sari buah mangga manalagi yang berbeda, dan 1 kelompok uji dengan pemberian blanko. Pengujian dilakukan selama 1 bulan. Hasil : Semua sediaan krim anti aging yang dihasilkan homogen dan menunjukkan tipe m/a. Uji pH pada saat krim dibuat adalah : 5,89 – 6,99 dan setelah penyimpanan selama 12 minggu adalah : 5,63 -6,93. Semua sediaan stabil selama penyimpanan 12 minggu, serta tidak mengiritasi kulit. Hasil pengujian dari sediaan krim anti aging pada punggung tangan dari keadaan dehidrasi menjadi normal (kadar air), mengubah pori pori besar menjadi kecil (pore), dan mengubah kulit yang keriput menjadi tidak berkeriput (wrinkle). Sediaan krim anti aging telah menunjukkan peningkatan efek kulit yang signifikan setelah 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Kesimpulan : Konsentrat sari buah mangga manalagi dapat diformulasikan menjadi sediaan krim m/a yang mampu memberikan efek anti aging pada punggung tangan. Formula 4 (F4) dengan konsentrat sari buah mangga import 12% adalahyang paling baik dapat memberikan efek pada kulit punggung tangan.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duschesne) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET (UV) Denny Satria; Rida Evalina Tarigan
Jurnal Farmanesia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.107 KB)

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang terbuat dari turunan heksosa yang larut dalam air dan mudah teroksidasi. Vitamin C juga merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Untuk melengkapi kebutuhan akan vitamin C, sebagai salah satu sumber vitamin C adalah buah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C yang terdapat dalam buah stroberi (Fragaria x ananassa Duschesne) yang diperoleh dari pasar tradisional dan pasar modern. Sampel yang digunakan adalah buah stroberi yang diperoleh dari pasar tradisional dan pasar pasar modern di Kota Medan. Analisis kandungan vitamin C dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Hasil penenelitian menunjukkan bahwa kandungan vitamin C pada sampel buah Stroberi pasar modern Berastagi Supermarket sebesar 54,92 mg/100g, Palangkaraya Supermarket sebesar 53,62 mg/100g, dan Transmart Supermarket sebesar 54,68 mg/100g. Dari pasar tradisional, Pasar Rame sebesar 28,07 mg/100g, Pusat Pasar sebesar 30,28 mg/100g,dan Pasar Induk sebesar 28,05 mg/100g.Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa kandungan vitamin C dalam buah stroberi yang diperoleh dari pasar modern lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duschesne) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET (UV) Denny Satria; Rida Evalina Tarigan
Jurnal Farmanesia Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.231 KB)

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang terbuat dari turunan heksosa yang larut dalam air dan mudah teroksidasi.Vitamin C juga merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Untuk melengkapi kebutuhan akan vitamin C, sebagai salah satu sumber vitamin C adalah buah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C yang terdapat dalam buah stroberi (Fragaria x ananassa Duschesne) yang diperoleh dari pasar tradisional dan pasar modern. Sampel yang digunakan adalah buah stroberi yang diperoleh dari pasar tradisional dan pasar pasar modern di Kota Medan.Analisis kandungan vitamin C dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Hasil penenelitian menunjukkan bahwa kandungan vitamin C pada sampel buah Stroberi pasar modern Berastagi Supermarket sebesar 54,92 mg/100g, Palangkaraya Supermarket sebesar 53,62 mg/100g, dan Transmart Supermarket sebesar 54,68 mg/100g. Dari pasar tradisional, Pasar Rame sebesar 28,07 mg/100g, Pusat Pasar sebesar 30,28 mg/100g,dan Pasar Induk sebesar 28,05 mg/100g.Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa kandungan vitamin C dalam buah stroberi yang diperoleh dari pasar modern lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BUAH JIPANG (Sechium edule Jacq. Swartz.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN Siti Maimunah; Denny Satria
Jurnal Farmanesia Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.225 KB)

Abstract

Inflamasi merupakan perubahan yang terjadi dalam respons pada kerusakan jaringan termasuk nyeri, kemerahan, rasa panas, bengkak dan hilangnya fungsi. Buah Jipang (Sechium edule Jacq. Swartz.) adalah salah satu tanaman obat yang mengandung flavonoid. Flavonoid dapat membantu menghentikan proses inflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas anti-inflamasi dari ekstrak etanol buah jipang (Sechium edule Jacq. Swartz.) terhadap tikus putih jantan yang telah diinduksi karagenan dan untuk mengetahui dosis ekstrak etanol buah jipang yang memberikan aktivitas antiinflamasi yang paling potensial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di laboratorium. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan dan menggunakan uji paired tes untuk melihat dosis optimum menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 23.0. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Universitas Sari Mutiara Indonesia dan di Laboratorium Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli – September 2017. Hasil penelitian mengemukakan bahwa : ekstrak etanol buah jipang (Sechium edule Jacq. Swartz.) memberikan aktivitas anti-inflamasi pada tikus putih jantan yang telah di induksi karagenan, dimana nilai P-Value sebesar .000. dan suspensi ekstrak etanol buah jipang 100 mg/kg bb memiliki sifat inhibisi radang (aktivitas antiinflamasi) yang lebih kuat dibandingkan dengan suspensi EEBJ 50 mg/kg bb dan 200 mg/kg bb.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) DAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani Korth) Denny Satria; Rida Evalina
Jurnal Farmanesia Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.237 KB)

Abstract

Flavonoid merupakan golongan senyawa polifenol yang mempunyai efek antioksidan dengan mendonorkan atom hidrogen dan berkaitan dengan ion logam. Flavonoid paling banyak ditemukan dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang banyak mengandung flavonoid adalah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dan pirdot (Saurauia vulcani Korth). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam daun andaliman dan mengetahui kadar flavonoid total dari ekstrak daun andaliman dan ekstrak etanol daun pirdot. Jenis penelitian yang dilakukan secara deskriptif, meliputi identifikasi bahan tumbuhan, pengumpulan bahan tumbuhan, skrining fitokimia, dan pemeriksaan flavonoid total dengan spektrofotometri ultraviolet visibel. Sampel diambil dari desa Lobu Siregar, Siborongborong, Tapanuli Utara.Ekstrak daun andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan metode kolorimetri. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan steroid. Penetapan kadar flavonoid total yang dihitung sebagai kuersetin dengan persamaan regresi y= 0,03278 X + 0,04086, dan r =0,99825. Hasil pengukuran kandungan flavonoid total dari ekstrak etanol daun andaliman yaitu 39,65 ± 0,08 mg QE/g
Effect Difference of Centella asiatica Leaves Methanolic Extract on Scratch and Incision of Dimethylbenz [A] Anthracene (DMBA) Induced Dysplasia Incidence Ahyar Riza; Denny Satria; Nurhalijah; Illuh Wulandani
Dentika: Dental Journal Vol. 26 No. 1 (2023): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/dentika.v26i1.8395

Abstract

Oral epithelial dysplasia is an abnormal cytology and architectural change that can develop into oral malignancy with a high mortality rate. Centella asiatica leaves possesses the potential to act as a chemopreventive agent and is known for its relative safety and ease of obtainability. Therefore, this study aimed to determine effect of Centella asiatica leaves extract on dysplasia induced by dimethylbenz [a] anthracene (DMBA) with scratch and incision. The in vivo study involved 21 Wistar rats (Rattus novergicus) divided into three groups. The groups received 2% Centella asiatica leaves methanolic extract orally by force-feeding once daily, from day 1 until day 61. At day 29, dysplasia was induced by scratching the buccal mucosa of each rat using a syringe containing 0.5% DMBA. This was conducted with incision 1 cm in length and half angle in depth, 1 cm in length and 1 mm in depth, and 2 cm in length and 1 mm in depth for groups 1, 2, and 3. Furthermore, the rats were sacrificed, and histopathological analysis was performed using hematoxylin-eosin staining. The degree of dysplasia was assessed using the WHO 2017 classification, and the data were analyzed using the Mann-Whitney test. Meanwhile, the statistical test showed significant difference in the degree of dysplasia for all groups. It can be concluded that Centella asiatica methanolic extract leaves possesses the potential to be a chemopreventive agent in reducing dysplasia levels.