Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT IMUNITAS BAYI 0-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI RSIA PRIMA HUSADA SIDOARJO nyna Puspita ningrum; Retno Setyo Iswati
EMBRIO Vol 7 (2015): EMBRIO (AGUSTUS 2015)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.515 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol7.no.a43

Abstract

Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya indonesia, namun praktek pemberian Air Susu Ibu (ASI) masih buruk. Buruknya pemberian ASI ini di picu oleh promosi susu formula diberbagai media dan sarana pelayanan kesehatan (SPK). Menganalisis perbedaan tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu formula. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik yang bersifat retrospektif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di RSIA Prima Husada Sidoarjo. Penelitian dilaksanakan pada 3-6 Oktober 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan simple random sampling dengan besar sampel,dimana variabel independen adalah tingkat imunitas bayi 0-12 bulan, dan variabel dependen ASI Eksklusif dan susu formula. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian di dapatkan perbedaan tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusf dan susu formula,sebagian kecil yaitu 14 orang yang di beri ASI Eksklusif mengalami sakit dan sebagian besar tidak mengalami sakit yaitu 16 orang dari 30 peserta responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi-square program statistik SPSS 16 dengan tingkat Dari analisis dengan uji chi-square di peroleh (0,01 < 0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan antara tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu formula. Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka dapat disimpulkan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kandungan gizi dari ASI untuk daya imunitas bayi 0-12 bulan daripada susu formula
PENGARUH PEMBERIAN F75 TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BALITA DENGAN GIZI KURANG DI DESA TAMBAK CEMANDI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO: PENGARUH PEMBERIAN F75 TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BALITA DENGAN GIZI KURANG DI DESA TAMBAK CEMANDI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO Nyna Puspita Ningrum; indria nuraini; setiawandari setiawandari
EMBRIO Vol 9 (2017): EMBRIO (NOVEMBER 2017)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.203 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol9.no1.a722

Abstract

Anak Balita merupakan kelompok masyarakat rentan Gizi, yang mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan dengan kebutuhan Zat Gizi yang lebih besar. Faktor penyebab Gizi kurang secara tidak langsung disebabkan oleh tidak tercukupnya persediaan pangan di Rumah Tangga, Pola Asuh kurang memadai dan sanitasi/kesehatan lingkungan kurang baik serta akses pelayanan kesehatan terbatas. Upaya mengatasi masalah gizi kurang adalah dengan pemberian F75 (Formula Dosis F75) bertujuan untuk menaikkan berat badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi F75 terhadap kenaikan berat badan balita dengan gizi kurang. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah F75, sedangkan Variabel Dependen adalah kenaikan berat badan balita. Penelitian ini dilakukan di desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati Sidoarjo pada tahun 2016. Populasi penelitian ini adalah Ibu dan Balita dengan Gizi kurang sebanyak 20 responden. Tehnik sampling yang digunakan Total sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil Penelitian didapatkan Berdasarkan Hasil Uji Chi Square didapatkan 0,002 dengan α = 0,05, sehingga P < α. Hasil Uji menunjukkan ada Pengaruh Pemberian F75 terhadap Kenaikan Berat Badan Balita dengan Gizi Kurang
HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO nyna Puspita ningrum; Lina Wahyu Nurahmawati
EMBRIO Vol 9 (2017): EMBRIO (NOVEMBER 2017)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.868 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol9.no1.a726

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Kejadian BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pencemaran udara akibat dari paparan zat – zat racun seperti asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik yang dapat mempengaruhi kualitas udara. Ibu hamil yang terpapar zat – zat racun secara terus menerus dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga akan beresiko untuk terjadinya BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian BBLR. penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik, sedangkan berdasarkan waktunya termasuk penelitian retrospektif.Populasi pada penelitian ini adalah bayi BBLR yang ada di ruang Neonatus RSUD Sidoarjo sejumlah 42 orang dengan besar sampel 38 orang, Variabel yang diteliti terbagi menjadi variabel independen yaitu pencemaran udara dan variabel dependen yaitu BBLR. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pencemaran udara dan data sekunder dari rekam medik. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dengan uji statistik Chi Square. Hasil uji chi kuadrat didapatkan c2 hitung = 5,55 nilai ini lebih besar dari c2 tabel = 3,84 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian BBLR di RSUD Sidoarjo. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden, pada saat hamil sering terpapar oleh sumber pencemaran udara seperti asap pabrik, asap kendaraan, asap rokok sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin dalam rahim dan mengakibatkan terjadinya BBLR.
Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0-24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Tunik Wardianti; Nyna Puspita Ningrum
EMBRIO Vol 3 (2013): EMBRIO (AGUSTUS 2013)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.686 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol3.no0.a1150

Abstract

Kejadian diare akibat konsumsi susu formula pada bayi menjadi fenomena yang menimbulkan permasalahan, perlu dikaji lebih lanjut tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, bagaimanakah proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi usia 0-24 bulan sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Penelitian ini akan mengkaji penyajian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Penelitian ini menggunakan metode crossectional, populasi penelitian ini seluruh orang tua bayi yang diarawat diruang Irna RS. Surabaya Medical Service pada bulan Juni 2013 sejumlah 38 orang, sampel yang digunakan sebanyak 35 bayi yang diambil dengan teknik purposive sampling, variabel bebas adalah penyajian susu formula dan variabel terikat adalah kejadian diare, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan chi-square. Hasil penelitian berdasarkan pengujian dengan chi-square bahwa  2 tabel (21,598 > 2,84), sehingga hasil analisis signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka penyajian susu formula mempengaruhi kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kebersihan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Sterilisasi botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyimpanan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyiapan susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Pemberian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Ada pengaruh antara penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Dari hasil penelitian saran yang diberikan agar meningkatkan pengetahuan terhadap langkah-langkahg penyajian susu formula yang baik.
Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1-3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya Ernawatik; Nyna Puspita Ningrum
EMBRIO Vol 2 (2013): EMBRIO (JANUARI 2013)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.982 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol2.no0.a1160

Abstract

Gastroentritis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia, dimana pada balita daya tahan tubuh masih sangat rentan terhadap penyakit. Selain itu penyakit gastroentritis pada balita juga dipengaruhi oleh perilaku ibu, karena balita sangat tergantung pada ibu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tujuan penelilian ini adalah untuk menganalisa hubungan perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian gastroentritis pada balita usia 1-3 tahun. Jenis penelitian yang digunakan analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada tanggal 1 April – 31 Mei 2010 di RS Adi Husada Kapasari, uji statistik dengan menggunakan sperman rank. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar (56%) ibu berperilaku tidak sehat dan sebagian besar (60%) balita usia 1-3 tahun terserang GE > 3x dalam kurun waktu 3 bulan. Dan hasil sperman rank didapatkan thitung 9,39 > ttabel 2,048, jadi Ho ditolak dan H1 diterima, yang menyatakan terdapat hubungan perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian GE pada balita usia 1-3 tahun. Oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya membiasakan ibu untuk berperilaku hidup sehat sebagai upaya untuk pencegahan penyakit gastroenteritis pada balita.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN SENAM NIFAS DENGAN KECEPATAN PROSES INVOLUSI UTERUS Nyna Puspita Ningrum
EMBRIO Vol 1 (2012): EMBRIO (APRIL 2012)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.205 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol1.no0.a1230

Abstract

At the time of pregnancy and delivery ligaments, pelvis diaphragm and facia were tightly stretched, eventually rotundum became loose and cause the uterus fall backward. To recover the tissue a post natal exercises need to be done. By doing the post natal exercise enabled the stretching of muscle tone of the abdominal and perineum, recover the venous pelvic, increase the uterus contraction that can smoothly passed of the lochea and speed up involution process. The aim of research was to analyze the relation between the phase of post natal knowledge and exercises with the velocity involution of the uterus. The research applied a Quasy Experiment design. Populations involved in this research were all physiologist post natal in RB/KIA “Endang ” in Sidoarjo July 2010. The samples were collected using consecutive sampling, to analyze the relation between variables, used Chi Square test. The result showed that there was a correlation between post natal knowledge and exercises with the velocity of uterus involution where of p = 0,000 > = 0,05 so there is a need to increase health promotion means about post natal exercises, hence forth post natal exercise helped post partum mother to regain their condition.
PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN nyna puspita ningrum
EMBRIO Vol 4 (2014): EMBRIO (MARET 2014)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.901 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol4.no0.a1254

Abstract

Permainan edukatif merupakan permainan yang sangat memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak, dimana melalui alat permainan ini akan selalu mengembangkan kemampuan fisiknya, bahasa, kemampuan kognitifnya, dan adaptasi sosialnya (Alimul, 2005). Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak dengan menggunakan permainan edukatif untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak (Siswono, 2004). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan edukatif dengan perkembangan sosial anak prasekolah usia 3-4 tahun. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi product moment, dengan populasi seluruh anak usia 3-4 tahun di PAUD Permata Hati bulan juni 2013 sebanyak 23 responden. Pengambilan sampel dengan total sampling dan instrumen penelitian yaitu APE dan ceklist. Hasil analisis data menggunakan korelasi product moment dengan taraf signifikasi sebesar 0,05 di dapatkan r-hitung sebesar 0,828 dan r-tabel 0,413 (diperoleh r-hitung > r-tabel). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa responden yang mampu melakukan permainan edukatif sesuai perintah dan berperilaku sosial sebanyak 9 responden (39,2%), sedangkan anak yang cukup mampu melakukan permainan edukatif sesuai perintah dan berperilaku sosial sebanyak 6 responden (26,1%). Dari hasil perhitungan menggunakan korelasi product moment didapatkan hipotesis diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh permainan edukatif dengan perkembangan sosial anak prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD Permata Hati Sidoarjo tahun 2013. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada orang tua, pengasuh dan tenaga pengajar lebih memperhatikan pemilihan dan penggunaan alat permainan yang digunakan anak didiknya, sehingga saat anak bermain sekaligus dapat melatih perkembangan anak pra sekolah khususnya kemampuan berbicara, berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
EFFECT OF FOLIC ACID INTAKE DURING PREGNANCY WHOSE MOTHER WAS EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE TOWARDS BRAIN NEURONS APOPTOSIS INDEX AND QUANTITY OF MICE OFFSPRING (Mus musculus) Nyna Puspita Ningrum
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 3 (2017): september 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.243 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v2i3.136

Abstract

Folic acid contain 5-methyltetrahydrofolate (5-MTHF) which is one of the antioxidants that can be used to inhibit the reaction that caused by cigarette smoke exposure, inhibit the levels of Reactive Oxygen Species (ROS) so as to reduce the occurrence of neuronal apoptosis. The objectives of this study was to determine the effect of folic acid intake during pregnancy whose mother is exposed to cigarette smoke toward brain neurons apoptosis index and quantity of mice offspring (Mus musculus). Study methods was using experimental laboratory study with posttest-only control group design, the subjects were 24 female mice divided into 4 groups consisting of one control group and three treatment groups. Sampling using simple random sampling, each group consisting of 6 animal. control group 1 were not given treatment during pregnancy, group 2 were given folic acid orally on days 0-17 of gestation age as much as 0,06 mg/day/mice, group 3 were given cigarette smoke exposure on days 7-17 of gestation age amounting to 2 cigarettes/day, groups 4 were given cigarette smoke exposure on days 7-17 of gestation age amounting to 2 cigarettes/day and folic acid orally on days 0-17 of gestation age as much as 0,06 mg/day/mice. The result showed significant differences in all variables. In the neurons apoptosis index there are significant differences between groups 1 and 3, groups 2 and 3, groups 3 and 4, significant differences in the quantity of neurons between groups 1 and 3, groups 2 and 3, groups 2 and 4. The study concluded that there were significant difference in neural apoptosis index between all groups, and there were also significant differences in the quantity of neurons between all groups. Keywords: Cigarette smoke exposure, Folic acid, Apoptosis index, Quantity of neurons