Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL PENYIARAN DAN PRESENTASI SIARAN BERITA RADIO Siahaan, Rony Agustino
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v15i3.49

Abstract

Kekuatan yang dimiliki jurnalistik radio terdapat pada unsur suara dan kata-kata dalam menjelaskan secara lebih baik mengenai hal-hal yang abstrak seperti ide/ gagasan atau masalah di balik suatu peristiwa termasuk emosi atau perasaan. Dengan penyampaian berita seperti bercerita (story-telling) dengan kata-kata yang digunakan, akan muncul gambaran atau visualisasi yang utuh dan yang dibuat sendiri oleh pendengar mengenai suatu ide atau pemikiran termasuk perasaan yang ada di situ (theater of the mind). Akibatnya pendengar akan lebih teryakinkan (well-informed) dengan berita yang ia dengar tersebut.Penelitian ini berusaha mendeskripsikan bentuk-bentuk praktik jurnalistik radio yaitu berupa format penyiaran berita radio oleh beberapa stasiun radio di Jakarta yang mengedepankan ataupun juga memiliki program berita, untuk saling diperbandingkan. Penelitian ini juga ingin mengeksplorasi karakteristik personal radio dalam kegiatan presentasi siaran beritanya. Metode penelitian yang digunakan adalah multiple case study agar, selain menemukan format penyiaran berita dan gaya presentasi yang khas dari satu stasiun radio, juga dapat memperoleh karakteristik praktik penyiaran berita yang sama dari tiap stasiun radio yang berbeda sebagai obyek penelitian.Hasil penelitian pada empat stasiun radio yang diteliti menunjukkan bahwa praktik jurnalistik radio dijalankan sesuai dengan format stasiun radionya, lalu format penyiaran beritanya, dan gaya presentasi siaran beritanya. Secarakeseluruhan, keempat stasiun radio tersebut menitikberatkan penyiaran beritanya pada format berita berjenis hard news dengan unsur emosionalitas dan personalitas yang diterapkan secara terbatas pada presentasi siarannya.Perbedaan yang khas di antara keempatnya bisa menjadi acuan model penyiaran dan presentasi siaran berita radio.
In Quest of Mother’s Worth: How Millennial Instamoms’ Sharenting Revisits Women’s Traditional Roles Siahaan, Rony Agustino
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 12, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to investigate the performance of the so-called digital mothers "Instamom" in Indonesia in the cultural contradiction between the construction of women's subjectivity that commodifies motherhood and intersubjectivity as to fulfilling women’s traditional role. Using performativity theory, I argue that the phenomenon of Instamoms’ sharenting is a communicative practice in the digital space that demonstrates the performance of a fluid and dynamic maternal identity without rigid boundaries. This research applies a digital ethnography approach to the everyday life’s practices of Stay-At-Home-Mothers that focus on the complexities of women's experiences in engaging with social media throughout the transition to motherhood. For this reason, this study conducted in-depth interviews and collected digital data from Instagram accounts. The findings show becoming a SAHM is their resolution to negotiate the image of an "ideal mother" through the subjective performance of a "good mother" that emphasizes neoliberalist maternal femininity. Gradually, this practice creates a digital mother performance that fulfills the demands of self-governmentality to replace women’s past professional career through digital entrepreneurship and commodification maternal identity. In conclusion, by performing digital mother, women play a variety of roles as they look for new opportunities whilst their traditional role serves as the main framework.