Agustam Agustam
Dosen IAIN Raden Intan Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEPSI DAN IMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA DALAM SISTEM PERPOLITIKAN DI INDOENSIA Agustam, Agustam
Jurnal TAPIs (Teropong Aspirasi Politik Islam) Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Tapis
Publisher : Jurnal TAPIs (Teropong Aspirasi Politik Islam)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDemokrasi Barat yang dilahirkan oleh Revolusi Prancis tiada membawa kemerdekaan rakyat yang sebenarnya, melainkan menimbulkan kekuasaan kapitalisme, sebab itu demokrasi politik saja tidaklah cukup untuk mencapai demokrasi yang sebenarnya yaitu kedaulatan rakyat. Haruslah ada pula kedaulatan ekonomi, yang memakai dasar, bahwa segala penghasilan yang mengenal penghidupan orang banyak harus berlaku dibawah tanggungan orang banyak juga. Mengapa demokrasi selalu menjadi tema dan pilihan moral dalam perjuangan politik? Karena manusia menyadari dirinya memiliki kelemahan moral berupa kecenderungan untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Jika kecenderungan ini melekat pada seseorang yang kebetulan tengah menggenggam kekuasaan dan disitu tidak ada mekanisme kontrol yang bisa memperingatkan dan mengendalikannya, maka biasanya rakyat yang akan menjadi korban.Kata Kunci: Konsepsi, Implementasi, Demokrasi, Politik Indonesia
KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN SAMUEL P. HUNTINGTON TENTANG BENTURAN ANTAR PERADABAN Agustam, Agustam
AL-ADYAN Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.539 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v5i1.468

Abstract

Menurut Huntington, sumber fundamental dari konflik dalam dunia baru ini pada dasarnya tidak lagi ideologi atau ekonomi, melainkan budaya. Budaya akan memilah-milah manusia dan menjadi sumber konflik yang dominan. Negara-bangsa tetap akan menjadi aktor yang paling kuat dalam percaturan dunia, tapi konflik politik global yang paling prinsipil akan terjadi antara bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok karena perbedaan peradaban mereka. Pertentangan antara peradaban akan mendominasi politik global. Garis-garis pemisah peradaban akan menjadi garis-garis pertentangan di masa depan.