Kusmana, Felix
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Diabetes Insipidus – Diagnosis dan Terapi Kusmana, Felix
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 11 (2016): Kesehatan Ibu - Anak
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1574.328 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i11.887

Abstract

Diabetes insipidus adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan polidipsi dan poliuri. Dua mekanisme yang mendasari adalah gangguan pelepasan ADH oleh hipotalamus atau hipofisis (sentral) dan gangguan respon terhadap ADH oleh ginjal (nefrogenik).Diagnosis memerlukan pemahaman tata cara dan interpretasi pemeriksaan. Penentuan jenis dan etiologi sangat penting untuk pilihan terapi.Diabetes insipidus is an endocrine disorder characterized by polydipsia and polyuria. The underlying mechanisms are impaired release of ADH from hypothalamus or pituitary gland (central) and impaired kidney response to ADH (nephrogenic). Diagnosis are needed to determine therapy, and requires understanding of tests’ procedures and interpretation.
Congestive Hepatopathy dan Ischemic Hepatitis – Penyakit Hati Akibat Penyakit Jantung Kusmana, Felix
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 1 (2016): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.31 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i1.7

Abstract

Interaksi kardio-hepatik diklasifikasikan menjadi penyakit hati akibat penyakit jantung, penyakit jantung akibat penyakit hati, dan penyakit/kondisi yang menyebabkan penyakit jantung dan hati. Congestive hepatopathy dan ischemic hepatitis adalah penyakit hati akibat penyakit jantung. Backward failure menjadi mekanisme yang mendasari congestive hepatopathy, sedangkan forward failure adalah mekanisme yang mendasari ischemic hepatitis. Pada peningkatan enzim-enzim hati perlu dipertimbangkan kemungkinan gagal jantung. Pemeriksaan fisik yang lengkap dan sistematis, disertai temuan data laboratorium sangat diperlukan untuk diagnosis dan terapi.
Selenium: Peranannya dalam Berbagai Penyakit dan Alergi Kusmana, Felix
Cermin Dunia Kedokteran Vol 44, No 4 (2017): Optalmologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.906 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v44i4.852

Abstract

Selenium adalah zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, namun berperan penting untuk fungsi biologis, terutama sebagai antioksidan. Selenium inorganik dari tanah akan diserap tanaman dan diubah menjadi bentuk organik, lalu masuk pada rantai makanan yang berujung pada diet manusia. Manfaat selenium yang utama adalah menghasilkan selenoprotein, seperti glutation peroksidase yang berperan besar pada patogenesis berbagai penyakit, seperti kelainan otot, penyakit kardiovaskular, hepatopati, gagal ginjal, kelainan neurologis, HIV, DM tipe 2, kelainan tiroid, infertilitas laki-laki, kanker, penuaan, dan respon alergi. Dosis asupan selenium yang dianjurkan adalah 55 μg/hari, maksimal 400 μg/hari.Selenium is needed in small amounts, but has important roles in biological functions, especially as antioxidant. Inorganic selenium from the soil will be absorbed by plants and converted into organic form, then enter the food chain that led to human diet. The main benefit of selenium is generating selenoproteins, such as glutathione peroxidase that have important roles in the pathogenesis of various diseases, such as muscular disorders, cardiovascular disease, hepatopathy, kidney failure, neurological disorders, HIV, type 2 diabetes, thyroid disorders, male infertility, cancer, aging, and allergic response. Recommended dose of selenium intake is 55 μg/day with a maximum limit 400 μg/day. 
Congestive Hepatopathy dan Ischemic Hepatitis – Penyakit Hati Akibat Penyakit Jantung Kusmana, Felix
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 1 (2016): Neurologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v43i1.7

Abstract

Interaksi kardio-hepatik diklasifikasikan menjadi penyakit hati akibat penyakit jantung, penyakit jantung akibat penyakit hati, dan penyakit/kondisi yang menyebabkan penyakit jantung dan hati. Congestive hepatopathy dan ischemic hepatitis adalah penyakit hati akibat penyakit jantung. Backward failure menjadi mekanisme yang mendasari congestive hepatopathy, sedangkan forward failure adalah mekanisme yang mendasari ischemic hepatitis. Pada peningkatan enzim-enzim hati perlu dipertimbangkan kemungkinan gagal jantung. Pemeriksaan fisik yang lengkap dan sistematis, disertai temuan data laboratorium sangat diperlukan untuk diagnosis dan terapi.