RUSMI AKIRA
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komposisi Genetik Penyu Hijau (Chelonia mydas) Hasil Tangkapan Liar dari Nusa Tenggara Barat (Bima dan Teluk Cempi) AKIRA, RUSMI; WANDIA, I NENGAH; ADYANA, I. B. WINDIA
Indonesia Medicus Veterinus Vol.1 (1) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.756 KB)

Abstract

Penyu Hijau (Chelonia mydas) adalah salah satu anggota keluarga penyu yang paling intensif dieksploitasi. Alasan utama kegiatan perburuan ini pada umumnya karena nilai ekonomis dari satwa tersebut. Perilaku migrasi yang dapat mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer dari habitat pakan hingga habitat peneluran, juga memudahkan terjadinya eksploitasi di perairan laut. Dan wilayah perairan laut Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat penangkapan penyu Hijau yang berasal dari beberapa habitat peneluran disekitar Australasia.Identifikasi asal usul dari penyu Hijau hasil tangkapan liar dari Nusa Tenggara Barat dilakukan dengan menggunakan marka molekuler, yaitu mithochondrial DNA (mtDNA). Penelitian ini menggunakan 35 sampel jaringan dari 35 individu penyu Hijau, yaitu 22 sampel dari Teluk Cempi dan 13 sampel dari Bima. Isolasi mtDNA menggunakan QiampTM DNA Mini Kit dari Qiagen. Segmen DNA target dihasilkan secara in vitro menggunakan teknik PCR (Polimerase Chain Reaction) dengan primer foward LTEi9 dan primer reverse H950. Pembacaan hasil urutan DNA dengan menggunakan program MEGA 4.0. Persentase kontribusi populasi dari beberapa habitat peneluran dan manajement units dihitung dengan menggunakan Mixed Stock Analysis (MSA) dengan metode BAYES.Penyu Hijau hasil tangkapan liar dari Nusa Tenggara Barat terdiri atas 11 haplotipe yaitu C1 (25,8%), C3 (20%), C4 (2,8%), C5 (5,7%), C7 (5,7%), C9 (2,8%), C14 (11,5%), D2 (8,6%), A1 (5,7%), Orphan1 (8,6%), Orphan2 (2,8%). Analisis Mixed Stock Analysis (MSA) memperlihatkan bahwa penyu hasil penelitian tersebut berasal dari beberapa habitat peneluran di wilayah Australasia seperti Northwest Cape (28,77%), Pulau Sangalaki (22,34%), dan Pulau Sipadan (8,86%)