Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Pengrajin Tanaman Hias Komersial alfi nugroho; Sujani Sujani; Ardiansyah Hendra Lukmana
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.881 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.416

Abstract

Dalam perkembangan nya, banyak masyarakat yang mulai memerlukan layanan jasa jual beli yang memfasilitasi kebutuhan dalam bercocok tanam tersebut, hal ini di tangkap oleh beberapa kelompok dagang di lingkungan desa Pakal Sumberan, terutama di RT 05 RW 01. Di desa Pakal Sumberan RT 05 RW 01 saat ini sudah banyak di kenal oleh masyarakat yaitu sentra jual beli tanaman hias dan perlengkapan nya, para pedagang tersebut tergabung dalam kelompok paguyuban penjual tanaman hias, yang terdiri dari 15 anggota. Beberapa anggota di antaranya adalah ibu Supiati dan Ibu Kamto yang menempati di gang 03, permasalahan mitra yaitu, tidak adanya buku reverensi jenis tanaman, tidak adanya buku reverensi umum cara perwatan dari tanaman dan cara tata kelola pembukuan yang baik. Solusi yang di tawarkan pada mitra adalah 3 hal, yaitu, Pembuatan buku literatur tanaman, Pembuatan buku literatur tentang metode perawatan tanaman hias, Pemberian pelatihan manajemen pencatatan keuangan sederhana, Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM)ini, mitra akan berpartisipasi aktif dalam melengkapi literatur tanaman hias yang di buat, dengan harapan semakin lengkapnya literatur tersebut untuk menunjang proses pemasaran tanaman hias. Evaluasi dalam kegiatan ini di lakukan dalam beberapa bulan dengan meninjau jumlah pendapatan antara sebelum diadakan program dan setelah di lakukan pendampingan,
PPM Pengusaha Kecil minuman Jahe olahan “D’Sruput Jahe MR” di Desa Ngasinan Kecamatan Menganti Kota Gresik alfi nugroho; ardiansyah hendra lukmana; Wahyu Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1581

Abstract

Dalam perkembangan situasi Pandemi Covid 19, masyarakat semakin sadar akan pentingnya makanan dan minuman kesehatan yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Pada PPM ini, tim pengusul mengambil pengelolaan sari jahe dengan mitra “D’Sruput Jahe MR”. Mitra telah beroprasi sejak tahun 2020, berlokasi di Desa Ngasinan Gg 4 kecamatan Menganti kabupaten Gresik. Dalam pengelolaan minuman Jahe, mitra masih menggunakan cara tradisional dan di kelola secara individu. Proses produksi minuman jahe mitra merupakan hasil olahan rumahan yang bahan dasarnya sari jahe, fibe cream dan gula. Semua bahan tersebut di campur dan di masak di wadah stenlis. Dalam pengemasan nya, mitra menggunakan botol plastik ukuran 100 ml yang sudah di sterilisasi. Mitra kurang memperdulikan tentang pentingnya faktor higienitas dalam proses produksi minuman jahe. Pembukuan keuangan juga tidak dilakukan dengan tepat dan berkala dan hasil yang didapatkan dari berjualan pada hari tertentu kadang tidak dicatat dengan baik. Terkadang mitra menggunakan hasil penjualan untuk keperluan pribadi tanpa dicatat, hal tersebut tentunya membuat mitra bingung berapa nilai keuntungan sebenarnya. Mitra belum memaksimalkan media teknologi informasi sebagai sarana promosi pemasarannya, sehingga produk mitra tersebut hanyak dipasarkan dalam area kecil. Selama ini untuk menyebar informasi pemasaran hanya sebatas dari mulut ke mulut, sms, dan telepon. Solusi yang di tawarkan pada mitra adalah 3 hal, yaitu, Pengadaan perlengkapan yang higienis dalam pembuatan minuman jahe, Pengadaan alat pengemasan yang lebih baik, Pelatihan pengemasan agar tampilannya lebih menarik, Perbaikan desain label kemasan dan menyesuaikan dengan aturan PIRT Pelatihan dan pendampingan manajemen SDM terutama dalam pembagian kerja, Pelatihan dan pendampingan pembukuan keuangan secara berkala sehingga perkembangan usaha dapat diketahui, Pelatihan dan pendampingan dalam menjalin hubungan dengan pihak pemasaran, seperti: sekolah, warung, kampus, dan kantor, Pelatihan dan pendampingan pemasaran menggunakan media teknologi informasi, seperti: gojek, grab, eCommerce, dll. Evaluasi dalam kegiatan ini di lakukan dalam beberapa bulan dengan meninjau jumlah pendapatan antara sebelum di adakan program dan setelah di lakukan pendampingan
IMPLEMENTATION THE EVOLUTIONARY TOURISM TOWARDS GREEN HUMAN RESOURCE MANAGEMENT KENJERAN BEACH SURABAYA CITY Arif, Mochamad Syaiful; Lukmana, Ardiansyah Hendra; Sodikin, Mohammad
Jurnal Apresiasi Ekonomi Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi dan Ilmu Sosial Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31846/jae.v12i1.688

Abstract

This study took the locus of research, namely at Kenjeran Beach Surabaya City, the choice of location was caused by researchers observing that tourism has not been optimal, which is actually potentially very wide tourism area. The formulation of this research problem includes three things, namely: 1) How is the implementation of green human resource management in Kenjeran Beach Surabaya City? 2) What is the role of the government in increasing tourism in the city of Surabaya? 3) What is the strategy to implement tourism optimization of Kenjeran Beach Surabaya City? The method of achieving the objectives of this study uses qualitative with the use of the accuracy of empirical study data and literature studies. The results showed increase Kenjeran Beach tourism are: 1) Massive improvement of soft skills of traders according to the needs of each trader; 2) Continuous evaluation of environmental mainstreaming after a major event was held at Kenjeran Beach in Surabaya City; 3) Establish a special institution for the improvement of soft skills of traders; and 4) Strive to build a PPP system with the private sector in the context of accelerating the increase in tourism of Kenjeran Beach Surabaya City. Keywords: Green HRM; Implementation; Tourism
Challenges and Opportunities of Micro-Scale Business Development by Housewives During Pandemic: Tantangan dan Peluang Pengembangan Bisnis Skala Mikro oleh Ibu Rumah Tangga di Kala Pandemi Jum'ati, Nurleila; Lukmana, Ardiansyah Hendra; Azizah, Nur Aini; Wulandari , Siti; Rachmania, Rischa Ayu; Wulan, Dyah Puspita Indah Budi Sari
Procedia of Social Sciences and Humanities Vol. 3 (2022): Proceedings of the 1st SENARA 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pssh.v3i.204

Abstract

MSME Tirtasari Raka Rayi, owned by a housewife, started a business in early 2020 that produces healthy drinks. The healthy drink produced are suitable for all ages by utilizing natural ingredients derived from agricultural products. They are called Sarkajo, Jeniper Mint, Sarkurma and Sargunies. During the Covid-19 pandemic, people's movements for outdoor activities is limited. It effects in a tremendous on all life aspects, including the economic activities of Tirtasari Raka Rayi MSMEs. In sales, the partner depends on incoming orders and still use offline or direct selling. On the other hand, the business legality is not owned by the partners. The method used by the community service team is personal assistance to partners who are housewives, such as product and marketing innovation and business legality. MSME Tirtasari Raka Rayi got the following results: 1) product innovations other than healthy drinks. It is frozen food: a) steamed and fried race chicken, b) gepuk beef, c) firecracker lungs; 2) online marketing of healthy drinks and frozen food products using social media: Whats Apps and Instagram; 3) business legality as an entrepreneur: Entrepreneurial Registration Number (NIB) and Small Medium Business License (IUMK). Based on the results obtained, it can be concluded that the pandemic period is an opportunity for partners who are housewives. The opportunity is to improve and develop the busess by adapting and innovating. Thus, the Covid 19 pandemic is a challenge and opportunity for MSME business development.
Challenges and Opportunities of Micro-Scale Business Development by Housewives During Pandemic: Tantangan Dan Peluang Pengembangan Bisnis Skala Mikro Oleh Ibu Rumah Tangga Di Kala Pandemi Jum'ati, Nurleila; Lukmana, Ardiansyah Hendra; Azizah, Nur Aini; Wulandari , Siti; Rachmania , Rischa Ayu; Sari Wulan, Dyah Puspita Indah Budi
Procedia of Social Sciences and Humanities Vol. 3 (2022): Proceedings of the 1st SENARA 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pssh.v3i.287

Abstract

MSME Tirtasari Raka Rayi, owned by a housewife, started a business in early 2020 that produces healthy drinks. The healthy drink produced are suitable for all ages by utilizing natural ingredients derived from agricultural products. They are called Sarkajo, Jeniper Mint, Sarkurma and Sargunies. During the Covid-19 pandemic, people's movements for outdoor activities is limited. It effects in a tremendous on all life aspects, including the economic activities of Tirtasari Raka Rayi MSMEs. In sales, the partner depends on incoming orders and still use offline or direct selling. On the other hand, the business legality is not owned by the partners. The method used by the community service team is personal assistance to partners who are housewives, such as product and marketing innovation and business legality. MSME Tirtasari Raka Rayi got the following results: 1) product innovations other than healthy drinks. It is frozen food: a) steamed and fried race chicken, b) gepuk beef, c) firecracker lungs; 2) online marketing of healthy drinks and frozen food products using social media: Whats Apps and Instagram; 3) business legality as an entrepreneur: Entrepreneurial Registration Number (NIB) and Small Medium Business License (IUMK). Based on the results obtained, it can be concluded that the pandemic period is an opportunity for partners who are housewives. The opportunity is to improve and develop the business by adapting and innovating. Thus, the Covid 19 pandemic is a challenge and opportunity for MSME business development.