Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR IBU YANG MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MUKTIWARI KABUPATEN BEKASI TAHUN 2019 Abela Mayunita; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan April 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v7i4.65

Abstract

ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dariberbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Kolostrum mengandung zat kekebalan 1017 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lainakan melindungi bayi dari penyakit mencret (diare).Cakupan ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebesar 29,24%,angka ini masih ada di bawah target yang diharapkan yaitu 80% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa BaratTahun 2012). Cakupan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Puskesmas Sukadana Jawa BaratTimur yaitu sebesar 13,1% (Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2014). Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui Gambaran Faktor Ibu yang Memberikan ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulandi Desa Muktiwari Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yangmemberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Muktiwari yang berjumlah 42responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. JenisPengumpulan datamenggunakan data primer dan data sekunder. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisis datamenggunakan analisis univariat.Hasil penelitian dari 42 responden, pada analisis univariat diperoleh mayoritas distribusifrekuensi pendidikan ibu adalah pendidikan menengah yaitu sebanyak 25 responden (59,5%),pendapatan keluarga ≤UMK yaitu sebanyak 32 responden (76,2%) dan ibu sehat sebanyak 36responden (85,7%).Simpulan dari penelitian ini adalah ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12bulan di Desa Sukadana Ilir Wilayah Kerja Puskesmas Sukadana Tahun 2019 adalah mayoritas ibuyang berpendidikan menengah,memiliki pendapatan keluarga ≤UMK dan ibu sehat. Petugas kesehatandapat meningkatkan KIE kepada ibu menyusui tentang manfaat ASI Eksklusif dan keluarga dapatmendukung ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi.
KARAKTERISTIK BAYI YANG MENGALAMI IKTERUS NEONATORUM DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI BUNDA SUHARNI KOTA BOGOR TAHUN 2020 Abela Mayunita; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.66

Abstract

Ikterus adalah menguningnya seklera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubun dalam tubuh lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam. Kejadian bayi ikterus neonatorum diBidan Praktik Klinik Bunda Suharni tahun 2019 terdapat riwayat bayi dengan ikterussebanyak 26 bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yangmengalami ikterus neonatorum di Bidan Praktik Klinik Bunda Suharni tahun 2020. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalahseluruh bayi yang mengalami kejadian ikterus neonatorum di Bidan Praktik Mandiri BundaSuharni tahun 2020 berjumlah 31 bayi dan menggunakan teknik total sampling. Variabel dalmpenelitian ini adalah variabel tunggal yaitu, usia gestasi, berat badan lahir dan jenispersalinan. Tehnik pengumpulan data berupa data primer yang diperoleh dari alat ukur berupaceklist. Dan analisis univariat dengan distribusi frekuensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan pada usia gestasimayoritas pada 37-42 minggu sebanyak 17 bayi (54,8%), berat lahir 2500-4000 gramsebanyak 15 bayi (48,3%) dan jenis persalinan normal sebanyak 19 bayi (61,2%). Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa karakteristik bayi yang mengalamiikterus neonatorum mayoritas adalah dengan usia kehamilan 37-42 minggu, berat badan lahir2500-4000 gram dan dengan jenis persalinan normal. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuklebih meningkatkan upaya pengelolaan dan penanganan pada masalah kesehatan khususnyaIkterus Neonatorum, agar menurunkan resiko komplikasi terjadinya kern ikterus pada bayitersebut.