Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN WANITA MASA PREMENOPAUSE USIA 40-50 TAHUN DI DESA KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG Zulfah Nikmatun N.; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1543.061 KB) | DOI: 10.52299/jks.v9i2.16

Abstract

Premenopause adalah bagian dari klimakterium sebelum terjadi menopause. Menurut WHO 2006 diperkirakan 77% wanita di dunia mengalami kecemasan, 25% dialami wanita pada masa memasuki menopause dengan berbagai gejala yang ditimbulkan. Penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause akan merasakan berbagai masalah/gangguan atas perubahan yang terjadi, dan diperkirakan 5% dari jumlah penduduk mengalami kecemasan baik kecemasan ringan maupun berat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan wanita masa premenopause usia 40-50 tahun di Desa Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Jenis penelitian ini analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah wanita premenopause usia 40-50 tahun dengan sampel 61 orang yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji statistik menggunakan Uji Chiquare Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Gambaran diri dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 17,014 dan ρ value = 0,000), ada hubungan peran diri dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 33,882 dan ρ value = 0,000, ada hubungan respon koping dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 27,338 dan ρ value = 0,000). Diharapkan petugas kesehatan berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan wanita yang akan memasuki premenopause maupun yang sudah supaya mengetahui dan menyadari perubahan yang terjadi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KECEMASAN EFEK SAMPING DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA IBU PRIMIPARA DI BPS AN NISSA DESA KROPAK KEC.WINONG KABUPATEN PATI Sus Hamzah; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.778 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.21

Abstract

Pengetahuan mengenai manfaat dan efek pemakaian alat kontarsepsi oleh ibu primipara masih rendah hal ini disebabkan karena ini merupakan pengalaman pertama ibu primipara. Berdasarkan data bulan Maret-Agustus tahun 2013 dari Bidan Praktik Swasta An Nissa Desa Kropak Kabupaten Pati, didapatkan sebanyak 57 ibu primipara yang melakukan persalinan di BPS An Nissa. Kemudian dilakukan survey pendahuluan terhadap 5 ibu primipara, yang mana 3 orang mengatakan bahwa mereka masih bingung dalam menentukan pemilihan untuk menggunakan jenis alat kontrasepsi. Sedangkan 2 orang lainnya masih tidak mengetahui manfaat dari penggunaan KB sehingga tidak dapat memilih KB apa yang akan digunakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang manfaat dan kecemasan efek samping alat kontrasepsi dalam pemilihan alat kontrasepsi pada ibu primipara di BPS AN Nissa Desa Kropak Kec. Winong Kabupaten Pati Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 ibu primipara dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu primipara tentang manfaat alat kontrasepsi di BPS An Nissa Desa Kropak Kecamatan Winong Kabupaten Pati kurang sebanyak 34 orang (64%), tingkat kecemasan efek samping ibu primipara tentang alat kontrasepsi ringan sebanyak 31 orang (62%) dan ibu primipara di BPS An Nissa Desa Kropak Kecamatan Winong Kabupaten Pati memilih menggunakan KB suntik sebanyak 20 (40%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang manfaat dan kecemasan efek samping terhadap pemilihan alat kontrasepsi pada ibu primipara di BPS AN Nissa Desa Kropak Kec.Winong Kabupaten Pati.
HUBUNGAN EFEK SAMPING KENAIKAN BERAT BADAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERPINDAHAN AKSEPTOR KB DMPA MENJADI KB SUNTIK KOMBINASI DI KLINIK PRATAMA LESTARI DESA WEDARIJAKSA KECAMATAN WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI Bunga Essen Sammantha; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1303.597 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i2.30

Abstract

Kontrasepsi suntikan DMPA adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya hormon progesteron di suntikkan secara intramuseular ke dalam tubuh wanita secara (periodik) setiap 3 bulan sekali, dengan keuntungan sangat efektif dengan angka kegagalan 0,7% dan efektifitas 99,6% serta tidak mengandung hormon estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah. Efek samping utama pemakaian DMPA adalah kenaikan berat badan. Seringkali berat badan bertambah 2-4 kg dalam waktu 2 bulan pada tahun pertama pemakaian KB suntik. Dukungan suami sangat mempengaruhi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi yang cocok, biasanya berupa perhatian dan memberikan rasa nyaman serta percaya diri dalam mengambil keputusan tersebut dalam pemilihan alat kontrasepsi. Dari hasil wawancara terhadap 10 akseptor, 6 orang mengatakan telah menggunakan KB suntik 3 bulan selama 3 tahun, mengatakan pada awal tahun pertama penggunaan KB suntik 3 bulan tidak mengalami keluhan. Sedangkan 4 orang lainnya mengatakan selama 1,5 tahun penggunaan KB suntik 3 bulan berat badannya mengalami kenaikan sebanyak 1,5 kg. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan efek samping kenaikan berat badan dan dukungan suami dengan perpindahan akseptor Kb DMPA menjadi Kb suntik kombinasi di Klinik Pratama Lestari Desa Wedarijaksa Kabupaten Pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan retrospektif. Sampel adalah seluruh akseptor KB suntik 1 bulan yang merupakan pindahan dari KB suntik 3 bulan yang mengalami efek samping kenaikan berat badan sebanyak 32 orang dengan menggunakan total sampling dan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami efek samping kenaikan berat badan ≥ 2 kg sebanyak 17 orang (53,1 %). Sebagian besar dukungan suami sedang sebanyak 16 orang (50,%) dan sebagian besar responden melakukan perpindahan KB DMPA menjadi KB suntik kombinasi setelah penggunaan selama ≥ 3 tahun yaitu 19 orang (59,4%). Ada hubungan antara efek samping kenaikan berat badan (X2=12,523 dan p value = 0,000), dukungan suami (X2=7,710 dan p v alue = 0,021) dengan perpindahan akseptor KB DMPA menjadi KB suntik kombinasi di Klinik Pratama Lestari Desa Wedarijaksa Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KB METODE OPERASI WANITA (MOW) PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WINONG KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI Erika Fuadsanah; Sri Hadi Sulistiyaningsih; Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.142 KB) | DOI: 10.52299/jks.v11i1.63

Abstract

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi dan kontrasepsi ini untuk jangka panjang (Sri Handayani, 2010). Berdasarkan survey awal yang dilakukan kepada 10 responden didapatkan hasil bahwa ada 5 responden menggunakan KB MOW dikarenakan usia diatas 30 tahun, mempunyai anak diatas 2, dan mendapatkan dukungan dari suami. 2 responden menggunakan KB implant dan 3 responden menggunakan KB suntik 3 bulan.Jenis penelitian yang digunakan analitik korelasi dengan pedekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB MOW sebanyak 94. Sampel sebanyak 33 responden. Teknik sampling menggunakan Stratified Random Sampling. Uji statisik yang digunakan adalah Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memilih menggunakan KB MOW yaitu usia ≥ 30 tahun sebanyak 30 orang (90,9%), paritas ≥ 2 sebanyak 32 (97%), dan mendapatkan dukungan suami mendukung sebanyak 27 orang (81,8%). Tidak ada hubungan antara usia dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 0,112 dan p value = 1,000, paritas dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 0,760 dan p value = 1,000, dan dukungan suami dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 3,243 dan p value = 1,000.Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan pemberian konseling dan informasi mengenai metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) khususnya KB MOW.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WINONG I KABUPATEN PATI Lely Indriasari; Sifa Altika; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.108 KB) | DOI: 10.52299/jks.v12i1.78

Abstract

Ibu hamil dan menyusui merupakan dua kelompok sasaran yang sangat perlu mendapat perhalian khusus dalam penerapan Pedoman Unium Gizi Seimbang (PUGS). Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65%) wanita usia subur (WUS) menderita Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil membutuhkan energi dan zat-zat gizi lebih banyak dari pada wanita tidak hamil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ibu hamil harus makan makanan dengan gizi seimbang.Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode pendekatan cross sectional.populasi dan sampel adalah ibu hamil yang berjumlah 42 orang diambil dengan menggunakan metode Total sampling. Uji analisis menggunakan metode Chi-Square.Hasil penelitian diketahui bahwa Ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (11,9%), berpengetahuan sedang sebanyak 26 orang (61,9%), dan berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (26,2%). Budaya yang tidak mendukung sebanyak 12 orang (28,6%), yang kurang mendukung sebanyak 25 orang (59,5%) dan yang mendukung sebanyak 5 orang (11,9%). Keluarga ibu hamil yang berpendapatan <437.500 sebanyak 10 orang (23,8%). Yang berpendapatan 437.500 - 1.000.000 sebanyak 23 orang (54,8%) dan yang berpendapatan >1.000.000 sebanyak 9 orang (21,4%). Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Winong I Kabupaten Pati terjadi KEK sebanyak 8 orang (19%), dan yang normal sebanyak 34 orang (81 %). Tidak ada hubungan antara Kategori Budaya dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Winong I Kabupaten Pati Tahun 2009 (p value = 0,867 > 0,05). Ada hubungan antara Kategori Pengetahuan dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Winong I Kabupaten Pati (p value = 0,000 < 0,05). Ada hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Winong I Kabupaten Pati Tahun 2009 (p value = 0,012 < 0,05).
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA TAMBAKROMO KEC. TAMBAKROMO KAB. PATI Ana Rofika; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.236

Abstract

Menyusui merupakan cara pemberian makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Air Susu Ibu merupakan nutrisi alami bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal pada bayi. Begitu pentingnya ASI telah diketahui oleh beberapa ibu pasca melahirkan, namun tidak semua ibu mau menyusui bayinya oleh karena berbagai alasan, diantaranya kesibukan pekerjaan, ASI kurang lancar, ASI tidak keluar atau keluar sedikit, dan pengeluaran ASI terlambat. Masalah dalam proses menyusui seperti ASI keluar sedikit dapat diatasi dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI di Desa Tambakromo Kec. Tambakaromo Kab. Pati. Jenis penelitian ini adalah observasi eksperimen dengan desain Quasi Experimental Design model Non-Equivalent Control Group Design dengan total sampling 30 ibu menyususi dimana terdiri dari dua kelompok yaitu 15 ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dan 15 tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Paired Sample T Test, Pair 1 diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, Pair 2 Sig.(2-tailed) sebesar 0,003< 0,05, maka ada perbedaan rata-rata hasil kelancaran ASI eksperimen dan kontrol. Dan hasil mean pada eksperimen 5.47 menjadi 8.47, sedangkan pada kontrol 6.07 menjadi 6.05 sehingga ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin lebih naik signifikan dibandingkan dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Berdasarkan uji Independent Sample Test, Sig.(2-tailed) sebesar 0,002<0,05, maka ada perbedaan hasil kelancaran ASI antara ibu menyusui yang melakukan pijat oksitosin dengan yang tidak melakukan pijat oksitosin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Indrasari (2019) bahwa ada perbedaan rata-rata kelancaran ASI antara yang diberikan perlakuan pijat oksitosin & breastcare dengan kelompok yang hanya diberi perlakuan breast care saja. Kesimpulannya ada pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih; Siti Niamah
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.298 KB) | DOI: 10.24843/coping.2020.v08.i04.p06

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years of age as a result of chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Malnutrition occurs since the baby is in the womb and the early days after the baby is born, however, the condition of stunting only appears after the baby is 2 years old. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the incidence of stunting in children under five in the Pati District Health Center. This research is explanatory research with a cross-sectional approach. The sample of this study was 59 children under five who experienced stunting, which was taken using the total sampling technique. The analysis used is the Chi-Square test and multiple logistic regression analysis. The results showed a relationship between Knowledge (p-value = 0.039), Birth Weight (p-value = 0.020), Economic Factors (p-value = 0.001), and Parenting Patterns (p-value = 0.021), History of Breastfeeding (p-value = 0.040). ) and a history of infectious disease (p-value = 0.014) with the incidence of stunting. The variables that influence stunting together are birth weight (p-value = 0.007), economic factors (p-value = 0.011), and parenting style (p-value = 0.004). Based on the results of the study, it is suggested that the community, especially mothers and families with children under 5 years of age, comply with and implement programs related to the provision of balanced nutrition for toddlers and increase creativity in feeding their children.
KARAKTERISTIK PELATIHAN APN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR APN Irfana Tri Wijayanti; Sri Hadi Sulistiyaningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.698 KB)

Abstract

Tingginya komplikasi obstetric misalnya perdarahan persalinan, preeklamsi ketuban pecah ni (KPD), partus macet, eklamsi dan  komplikasi. Salah satu cara untuk mengatasi tingginya mplikasiobstetri adalah asuhan persalinan normal yang mengupayakan kelangsungan hidup dan encapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang integrasi dan lengkap serta intervensi minimal sengga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (JNPK-KR, 2007). Berdasarkan survey pendahuluan pada bidan di kabupaten kudus terdiri dari 3 bidan sudah pelatihan APN dan 3 bidan belum mengikuti pelatihan APN. 3 bidan yang sudah pelatihan APN 1 diantaranya melakukan pertolongan persalinan sesuai standar APN sedangkan yang 2 bidan belum sesuai standar APN meskipun sudah mengikuti pelatihan. Sedangkan 3 bidan yang belum mengikuti APN 1 diantaranya menolong persalinan sesuai standar APN, 2 bidan menolong persalinan belum sesuai standar APN. Tujuan penelitian mengidentifikasi umur, lama kerja, pendidikan bidan dalam pertolongan persalinan sesuai standar operasional prosedur APN. Populasi adalah bidan di Kabupaten Kudus, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan cross ctional. Alat ukur berupa checklist APN yang sudah ditetapkan oleh JNPK-KR. Variabel penelitian ini umur, lama kerja, pendidikan. Analisa data secara deskriptif disajikan dalam bentu distribusi frekuensi. Hasil penelitian berdasarkan urutan umur bidan 25-35 tahun (67,5%) dan umur < 25 tahun 7,5%), lama kerja < 5 tahun (62,5%) dan > 10 tahun (12,5%), pendidikan DIII (97,3%) dan S2 2,5%). Simpulan penelitian adalah karakteristik bidan dalam pelatihan APN berkaitan dengan pertolongan persalinan sesuai dengan pertolonganpersalinan sesuai standar operasional prosedur APN.Kata kunci: Bidan, SOP, Asuhan Persalinan normal
PERBEDAAN BIDAN YANG SUDAH MENGIKUTI DAN YANG BELUM MENGIKUTI PELATIHAN APN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR APN Irfana Tri Wijayanti; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.119 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk mengatasi tingginya komplikasi obstetri adalah asuhan persalinan normal yang mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi  minimal sengga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (JNPK-KR, 2007). Berdasarkan survey pendahuluan pada 6 bidan di kabupaten kudus terdiri dari 3 bidan sudah pelatihan APN dan 3 bidan belum mengikuti pelatihan APN. 3 bidan yang sudah pelatihan APN 1 diantaranya melakukan pertolongan persalinan sesuai standar APN sedangkan yang 2 bidan belum sesuai standar APN meskipun sudah mengikuti pelatihan.  Sedangkan 3 bidan yang belum mengikuti APN 1 diantaranya menolong persalinan sesuai standar APN, 2 bidan menolong persalinan belum sesuai standar APN. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan bidan yang sudah mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pertolongan persalinan sesuai standar operasional prosedur APN.Populasi dalam penelitian adalah bidan di Kabupaten Kudus, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling pada 40 bidan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur berupa checklist APN yang sudah ditetapkan oleh JNPK-KR. Variabel penelitian bidan yang mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN. Pengeolahan data menggunakan komputer yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisa data menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian menunjukkantidak ada perbedaan bidan yang mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pertolongan persalinan sesuai standar operasional prosedur APN.   Kata Kunci: Persalinan, SOP APN
EFEKTIVITAS KONSELING KB TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PUS DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 2 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.094 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i2.562

Abstract

ABSTRACT Family planning program (KB) counseling is an important aspect in servicing family plan- ning and reproduction health. By doing this counseling means that the officer helps the clients in choosing and deciding the kind of contraception which will be used based on their choice. The survey showed that in 10 PUS, there were 6 people who did not understand yet about IUD contraception and did not use it because they were ashamed to their husband. They thought that IUD could disturb the marital relationship, so they reduce their intentions to choose and use IUD, while 4 people have understood and used IUD contraception. This research is used analytic descriptive with cross sectional approach. 56 people are taken by purposive sampling technique. Result of the research shows that most of the respondents get the affective counseling amount 41 people (73, 2 %), 32 people (57,1 %) are counted who have good knowledge, 34 peo- ple (60,7%) have bad attitude. The result of chi square statistic shows that there is significance between family planning program (KB) counseling toward PUS knowledge in choosing IUD contraception with X2hitung (7, 899) and p value (0, 019). There is the correlation between the effectiveness of family planning program (KB) counseling toward PUS attitude in choosing IUD contraception with X2hitung (5, 785) and p value (0,016). The suggestion is that the officer can increase the counseling services, the informative communication and education (KIE) toward the fertile couple through IUD contraception socialization as effective long term contraception. Keywords: Effectiveness of counseling, Knowledge, Attitude, PUS, IUD  ABSTRAK Konseling KB merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya. Survei pada 10 PUS terdapat 6 orang kurang memahami metode kontrasepsi IUD dan belum menggunakan kontrasepsi IUD karena malu saat pemasangan dan beranggapan IUD dapat mengganggu hubungan suami istri, sehingga mengurangi niat untuk memilih dan menggunakan IUD. Sedangkan 4 orang sudah memahami serta menggunakan kontrasepsi IUD. Jenis pe- nelitian deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 56 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan  sebagian be- sar responden memperoleh konseling yang efektif sebanyak 41 orang (73,2%), tingkat pengeta- huan baik sebanyak 32 orang (57,1%), sikap kurang baik sebanyak 34 orang (60,7%). Hasil uji statistik chi square didapatkan ada hubungan efektifitas konseling KB terhadap pengetahuan PUS dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD dengan X2 hitung (7.899) dan p value (0,019), adahubungan efektifitas konseling KB terhadap sikap PUS dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD dengan X2  hitung (5,785) dan p value (0,016). Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan pelayanan Konseling, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasangan usia subur melalui sosialisasi program KB IUD sebagai alat kontrasepsi jangka panjang yang efektif. Kunci : Efektifitas Konseling, Pengetahuan, Sikap, PUS, IUD