Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Peran Unmanned Aerial Vehicle Jenis Multicopter dalam Meningkatkan Kualitas Dunia Fotografi Udara di Lokasi Jalur Selatan Menuju Calon Bandara Baru di Kulonprogo Indreswari Suroso
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 14, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v14i1.2134

Abstract

Dunia fotografi berkaitan dengan pesawat tanpa awak disebut drone. Drone dipasang kamera sehingga pesawat tersebut dikendalikan pilot dari daratan. Hasil fotografi dilihat pilot setelah pesawat drone tersebut mendarat. Drone adalah pesawat yang terbang dengan sistem robotik dikendalikan oleh pilot di tanah.  Drone memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai alat pendeteksi, alat pemetaan di udara, alat pemetaan banjir, tanah longsor, lahan pertanian bahkan dapat mendeteksi material logam didalam bumi. Drone dapat berfungsi alat pendeteksi pulau terpencil, salat foto udara bila terjadi sengketa sawah, untuk pemetaan bidang pertanian dan pemetaan bidang pertambangan. Berdasarkan jenisnya, terdapat dua jenis drone, yaitu multicopter dan fixed wing. Multicopter adalah jenis drone yang memanfaatkan putaran baling-baling untuk terbang, sedangkan fixed wing memiliki bentuk seperti pesawat terbang biasa yang dilengkapi sistem sayap. Langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah persiapan pembuatan drone, perencanaan ketinggian terbang, pengujian drone di ground, pengaturan kalibrasi kamera, pengambilan foto udara, melihat hasil foto udara, kemudian menganalisis hasil foto udara. Drone dalam penelitian ini memiliki empat propeller, yang digunakan untuk pemetaan jalur selatan menuju pintu masuk New International Yogyakarta Airports melalui Desa Plumbon, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. AbstractRole Analysis of Unmanned Aerial Vehicle Type MultiCopter in Improving the Quality of Aerial Photography Field in the Southern Path towards the Prospective New Airport in Kulonprogo. The world of photography is very closely related to the unattended aircraft called drones. Drones are mounted with camera so that the plane is pilot-controlled from the mainland. Photography results are seen by the pilot after the drone aircraft is landed. Drone have various function namely as a detector, mapping equipment in the air, floods mapping tools, landslides,  agricultural lands, can ever detect metal material in the earth. Drone can fuction as remotr island detection device,  aerial photographs in the event of a rice field dispute, for mapping agriculture and minning fields. Based on its type, there are two types of drones, namely multicopter and fixed wing. Multicopter is the type of drone that utilizes the spin of the propeller, while the fixed wing has an airplane-like shape with a wing system. The steps used in this study were as follows: drone making preparation, fly height planning, ground drone testing, camera calibration settings, air photo capture, airresults viewing, and aerial photographs results analyzing. Drone used in this study has four propellers used for mapping south path entrance of New Yogyakarta International Airport through Plumbon Village,Temon sub-district, Kulonprogo regency.
Analisis Foto Udara dengan Multicopter di Daerah Penghasil Pasir Besi Karangwuni, Temon, Kulon Progo Indreswari Suroso
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 16, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v16i1.3474

Abstract

 Aerial Photo Analysis Using Multicopters in the Iron-Sand Producing Area in Karangwuni, Temon, Kulon Progo. This research was conducted in areas that have the potential for iron-sand, which is in Karangwuni village, Temon Subdistrict,  Kulon Progo regency. The aim of this research is to examine the surface of the largest iron-sand producing areas in Kulon Progo. The specifications of the drones used in this research are as follows: frame :F450Flight Control: DJI Naza M-Lite; Propeller: 1045 Prop; Motorcycle: brushless sunnsky 980 kVa; ESC: Skywalker 40 Ampere 3s; Battery: Ace 3s Gens 5000mAH; Remote: Turnigy 9XR together with Frsky Tanseiver; and Camera: Xiaomi Yi 4k international edition. The drone made the mapping by recording the surface of the area.  Once the drone was assembled, it was tested to fly. When the drone has flown perfectly, a camera was added on the lower side. So, the image of the surface were mapped using the camera which was attached to the drone. Before mapping the area using the drone, drone was tested again. The initial step of assembling was to choose the component.  The drone could fly up to 70 meters until 100 meters with a duration up to 10 minutes using the payload drone multicopter weighed 1.5 kilograms. The result of this aerial photo analysis on mapping the largest iron-sand producing area in Kulon Progo regency showed that the area mapped are very sandy and very arid, therefore it cannot be used for an agricultural land. The government of Kulon Progo regency sets a regulation that this area could be used as an iron-sand mining because this land is no longer suitable for an agricultural land as in previous times. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di daerah yang memiliki potensi pasir besi, yaitu di daerah Karangwuni, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti permukaan wilayah daerah penghasil pasir besi terbesar di Kulon Progo. Spesifikasi drone yang digunakan penelitian ini adalah dengan spesifikasi frame: F450; pengendali penerbangan: DJI Naza M-Lite; propeller: 1045 Prop; sepeda motor: brushless sunnsky 980 kVa; ESC: Skywalker 40 Ampere 3s; baterai: Ace 3s Gens 5000mAH; remote: Turnigy 9XR dengan Frsky Tanseiver; dan kamera: Xiaomi Yi 4k edisi Internasional. Cara drone melakukan pemetaan adalah dengan merekam gambar permukaan wilayah.  Drone selesai dirakit, lalu diuji terbang. Jika drone telah terbang dengan sempurna, dilanjutkan dengan penambahan kamera di sisi bawah. Gambar permukaan area menggunakan kamera yang dipasang pada drone. Sebelum memetakan dengan drone, drone terlebih dahulu diuji lagi. Tahap awal perakitan adalah pemilihan komponen. Drone ini memiliki ketinggian dari 70 hingga 100 m dengan durasi hingga 10 menit menggunakan payload drone multicopter 1,5 kg. Drone ini  menggunakan kamera DJI  Naza M-Lite sehingga drone dapat memotret area seluas 1,5 km. Hasil penelitian foto udara pada pemetaan di daerah penghasil pasir besi terbesar di Kulon Progo ini adalah ternyata daerah tersebut berpasir dan sangat gersang sehingga tidak dapat dijadikan lahan pertanian. Pemerintah Kulon Progo memberikan izin untuk penambangan pasir besi dikarenakan lahan ini sudah tidak cocok untuk lahan pertanian seperti dahulu lagi.  
KARAKTERISTIK PASIR BESI DARI PANTAI SELATAN KULONPROGO UNTUK MATERIAL PESAWAT TERBANG Indreswari Suroso
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2614

Abstract

Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh bijihlogam sampai pengolahan logam. Metalurgi mencakup tahapan daripengolahan bijih mineral, ekstraksi logam, sampai ke proses pengolahanlogam untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yangdipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasatertentu. Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk materialpesawat terbang sangat cocok hal ini dikarenakan pasir besi di Kulonprogomengandung titanium sebagai bahan dasar pesawat terbang dan pasir besisebagai bahan dasar baja paduan yang ditreatment untuk menjadi materialpesawat terbang. Hasil pengujian pada penelitian ini adalah karakteristikpasir besi di pantai selatan Kulonprogo memiliki sumber daya alam pasir besiyang memiliki kandungan tinggi yaitu 76,346% di kedalaman empat meterdan terletak 200 meter dari pantai Kulonprogo menuju daratan, selain ituKulonprogo memiliki kekayaan alam berupa Titanium dengan kandunganTitanium yaitu 12.87%.
Analisis Karakteristik Uji Bending dan Uji Tarik Serat Daun Nanas Arni Arni; Indreswari Suroso; Noviana Utami
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v19i2.9643

Abstract

Material komposit merupakan perpaduan antara 2 material atau lebih yang berbeda fasa untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang lebih baik. Material komposit  tersususn atas matriks (fase keras) dan bahan penguat (reinforcement). Serat daun nanas adalah salah satu serat yang digunakan dalam pembuatan bahan material komposit serat alam karena Sumber Daya Alam (SDM) yang berlimpah, harga yang murah, dan memiliki kepadatan dan gaya tarik yang baik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik uji bending dan uji tarik pada komposit serta daun nanas menggunakan resin epoxy yang diberi perlakuan perendaman pada cairan Alkali (NaOH) selama 2, 4, dan 6 jam untuk menghasilkan struktur dari permukaan serat alam yang baik dan membuat proses ikatan yang lebih kuat antara serat dan matrik dengan menggunakan metode VARI (Vacuum Assisted Resin Infusion) karena lebih efisien. Hasil dari penelitian uji karakteristik kekuatan Bending dan tarik yang dilakukan selama 2, 4, dan 6 jam pada cairan Alakali (NaOH) terdapat pengaruh uji Bending dalam waktu 4 jam dengan hasil kekuatan Bending tertinggi 13,66  kgf/mm2 dengan max load41,40 kgf menjadikan material bersifat ketangguhan (toughness) dan Bending terendah dalam waktu 2 jam dengan nilai 2,85 kgf/mm2 dengan max load 8,63 kgf menajadikan material getas atau mudah patah untuk hasil uji  kekuatan tarik terbesar dalam waktu 4  jam yaitu 5,96  kgf/mm2 dengan max force 396,50 kgf menjadikan material menjadi ulet (ductility) dan uji tarik terendah dalam waktu 6 jam dengan nilai 2,79 kgf/mm2 dengan max force 192,99 kgf menjadikan material getas atau mudah patah.