Deni Konkon Furkony
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kualitas dan Kiprah Dosen PTKIS Sebagai Cendekiawan Ekonomi Islam Enceng Iip Syaripudin; Deni Konkon Furkony
Jurnal Naratas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v3i2.45

Abstract

Untuk hidup di dunia ini memang tidak mudah. Karena pertentangan berkelanjutan antara yang lurus dan bengkok atau berliku-liku berjalan seirama dengan usia kita, maka kita merasa sulit untuk menjadi manusia yang bahagia di dunia dan akhirat sehingga mencapai manusia sempurna. Perumusan masalah dalam penelitian artikel ini adalah : Bagaimana menjadi Dosen yang berkualitas? Bagaimana Kiprah seorang Dosen PTKIS sebagai cendekiawan ekonomi Islam? Dari perumusan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui Bagaimana menjadi dosen yang berkualitas. 2). Untuk mengetahui Bagaimana Kiprah dosen PTKIS sebagai cendekiawan ekonomi islam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian artikel ini adalah metode library reseach atau book survey. Metode library reseach adalah metode penelitian yang teknik pengumpulan datanya dilakukan di lapangan (perpustakaan) dengan didasarkan atas pembacaan-pembacaan terhadap beberapa literatur yang memiliki informasi serta memiliki relevansi dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari berbagai sumber, maka Kualitas dan Kiprah Dosen PTKIS sebagai cendekiawan ekonomi islam, sebenarnya sudah terkandung dalam tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan atau pengajaran, penelitian dan pengabdian, jadi dari tridarma tersebut dapat dijabarkan bahwa seorang dosen PTKIS harus mempunyai kompetensi dalam bidang pendidikan atau pengajaran, baik dari segi afektif, kognitif, maupun psikomotoriknya, setelah menyampaikan tugas pertama maka tugas kedua adalah seorang dosen tersebut dituntut untuk mengadakan penelitian dibidang keahliannya masing-masing, setelah tugas kedua, maka ada tugas selanjutnya yaitu mengabdi kepada masyarakat, itulah tugas seorang dosen yang sebenarnya yang harus dilakukan, sebab dosen merupakan komponen yang sangat menetukan keberhasilan seorang mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. Hal ini juga dosen merupakan salah satu yang menentukan kualitas lulusan sebuah Perguruan tinggi
Waqaf Produktif dan Kesejahteraan Masyarakat: Melalui Transformasi Ekonomi Melalui Waqaf Produktif: Productive Waqf and Community Welfare: Through Economic Transformation Through Productive Waqf Enceng, Enceng Iip Syaripudin; Gini Gaussian; Rani Surya Resiana; Deni Konkon Furkony; Rano Nurhada
JOURNAL ISLAMIC ECONOMICS AD DIWAN Vol 4 No 1 (2024): AD DIWAN
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ad.v4i1.920

Abstract

Productive waqf is the main choice when people are in a slump of acute poverty. With productive waqf, it means that the existing waqf gets the main priority aimed at more productive efforts. Productive waqf is a medium to create economic justice and welfare, reduce poverty, develop social security systems, provide health care facilities, and develop education. This phenomenon makes the discussion of waqf productive, especially if it is associated with improving the economic welfare of the community which is very important to do. In this study, a qualitative research method with a phenomenological approach is used. Meanwhile, the study method used is a method in the form of an analytical explanatory descriptive study. With this approach, the researcher tries to understand the model of productive waqf empowerment in Indonesia, in empowering the economic welfare of the community. The models that will be studied from the empowerment of productive waqf in Indonesia are: the model of productive waqf empowerment in the management of investing Waqf Assets, Waqf investment has great potential to be developed in Indonesia. Because with this waqf model, the mobilization reach will be much more evenly distributed to community members compared to the traditional-conventional waqf model, namely in the form of physical property that is usually carried out by relatively capable families.   Keywords: Waqaf,; Welfare; Community; Economic Transformation;