Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : ULIL ALBAB

Saujana Tugu Sumbu Filosofi Sebagai Kawasan Wisata Pusaka Kota Yogyakarta Wahyu Wikan Trispratiwi; Amiluhur Soeroso; Nining Yuniati
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 3: Februari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i3.1432

Abstract

Wisata pusaka/heritage adalah daya tarik wisata yang banyak digemari oleh wisatawan sampai saat ini. Pariwisata bagaikan sebuah motor penggerak bertenaga besar dalam memproduksi sebuah “warisan” atau “budaya” dimana juga dikenal dengan istilah asing heritage production (Gravari-Barbas, 2018). Pusaka atau warisan mempunyai arti sesuatu yang diwariskan dari masa ke masa oleh satu keturunan kepada keturunan lainnya. Menurut catatan dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) di tahun 2005 bahwa pertumbuhan aktivitas wisata yang sangat cepat adalah pariwisata pusaka budaya dan sejarah. Timothy dan Nyaupane (2009) mengatakan macam aktivitas wisata ada dua dimana memiliki relasi dekat dengan pusaka budaya dan aset sejarah yaitu wisata budaya (cultural tourism) dan wisata situs atau pusaka (heritage tourism). Pengelolaan, pengembangan dan pelestarian untuk potensi keunikan sejarah, budaya dan kehidupannya di kawasan Tugu sekitarnya belum menjadi perhatian. Dampak revitalisasi sumbu filososfi belum memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan secara maksimal bagi masyarakat di sekitar kawasan Tugu. Oleh karena aktivitas pengunjung yang datang hanya sesaat untuk berfoto dengan latar belakang Tugu. Banyaknya wisatawan dalam jumlah besar atau pariwisata massal/mass tourism yang berfoto akan membawa dampak untuk pelestarian Tugu Sumbu Filosofi. Apabila tidak dibatasi dapat merusak lingkungan sekitar baik alam maupun lingkungan budaya dan sosial. Sumbu Filosofi merupakan sebuah rangkaian kata yang sudah tidak asing lagi di telinga masyakarat Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama beberapa waktu terakhir, bersama dengan istilah Sumbu Imajiner, telah hadir pada berbagai kesempatan yang selalu mewarnai Daerah Istimewa Yogyakarta dalam setiap gerakannya. Penelitian ini berusaha menghadirkan Sumbu Filosofi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Kontribusi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Indonesia khususnya dan peradaban dunia secara lebih nyata. Pelestarian Yogyakarta sebagai City of Philosophy merupakan wujud nyata dari keinginan bersama untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Daerah Istimewa Yogyakarta agar dapat diwariskan bagi setiap orang di dunia dari generasi ke generasi. Kawasan Tugu Sumbu Filosofi mempunyai potensi saujana yang unik dan dapat dikembangkan sebagai wisata pusaka sehingga mendukung Sumbu Filosofi sebagai usulan pusaka dunia kepada UNESCO.
Pengembangan Geowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Kawasan Geopark Gunung Sewu Gunungkidul Arifin Heri Prasetyo; Nur Widiyanto; Amiluhur Soeroso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1716

Abstract

Adanya  pengembangan pariwisata oleh pihak industri tanpa melibatkan peran serta masyarakat yang hanya mengejar pendapatan saja, telah terbukti menimbulkan permasalahan di lapangan baik terkait dengan permasalahan lingkungan, sosial dan budaya. Geopark Gunung Sewu mempunyai keindahan geologis yang rentan untuk diindustrialisasi secara besar besaran tanpa memperhatikan kearifan dan kesejahteraan masyarak lokal yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan landasan teoritis partisipasi masyarakat dalam pengelolan dan pengembangan geowisata. Teori yang digunakan yaitu overlay konsep Community Based Tourism (CBT)  yang dikemukakan oleh Burgis & Mertens, 2017; Dodds e al, 2016; Garcia Lucchetti & Font, 2013; Scheyvens, 1999. Penelitian ini menggunakan metode studi diskriptif dengan pendekatan kualitatf (Creswell, 2010). Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan observasi, wawancara, dan pengumpulan dana sekunder. Hasil penilitian ini bahwa. Adanya usaha peningkatan kualias ekonomi masyarakat dengan tetap memperhatikan tanggung jawab lingkungan serta tradisi dan budaya. Pelibatan Pokdarwis dalam pengelolaan geowisata menjadi bukti nyata adanya pelibatan masyarakat lokal dalam pengeloaan kalisuci dan Bengawan Solo Purba. Adanya beberapa potensi fisik dan non fisik yang dapat dikembangkan menjadi geowisata, maka implikasinya terhadap pengurus UGG Gunung Sewu adalah melakukan sosialisasi, pemahan tentang tata kelola geopark, agar kegiatan wisata yang dilakukan tidak berdampak merusak lingkungan alam geopark
Kolaborasi Tradisi Begibung Dalam Upaya Pengembangan Daya Tarik Wisata Gastronomi Di Desa Sedau Kabupaten Lombok Barat Yuli Astuti; Amiluhur Soeroso; Isdarmanto Isdarmanto
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1767

Abstract

This study aims to find out one of the typical Lombok eating traditions, namely the Begibung tradition, in terms of the gastronomic component of the efforts that have been made by 9 stakeholders (Nona Helix) in preserving this tradition, as well as seeing the potential of the Begibung tradition as gastronomic tourism. The method used in this study uses a qualitative descriptive method. This research shows that the Begibung tradition has fulfilled all the elements of gastronomy and identification of the role of stakeholders in developing and making the Begibung tradition a gastronomic tour in the tourist village of Sedau, West Lombok, needs to be improved so that it can better develop the Begibung tradition.