Zulkifli Amin
Divisi Pulmonologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Lung metastases of ameloblastic carcinoma 10 years after primary hemimandibulectomy: A case report Amin, Zulkifli; Rubangi, Sunhadji; Suprapti, Catharina R.
Medical Journal of Indonesia Vol 18, No 1 (2009): January-March
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.624 KB) | DOI: 10.13181/mji.v18i1.334

Abstract

Ameloblastoma is a type of odontogenic tumor and generally considered as a benign tumor. However, less than 2% of ameloblastoma were found to have metastases, mostly to the lung. We reported a case of 46-year-old man presenting with an ameloblastic carcinoma with lung metastases 10 years after the primary tumor was resected and 2 years after chemotherapy. (Med J Indones 2009; 18: 60-3)Keywords: ameloblastoma, chemotherapy, radiation
ABVD versus Stanford V Regimen in Unfavorable Classical Hodgkin’s Lymphoma SUPIT, TOMMY; AMIN, ZULKIFLI
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Latar belakang: dilaporkan pasien yang terdiagnosis unfavorable limfoma Hodgkin klasik stadium IIB. Pedoman terapi onkologi memasukkan regimen doxorubicin, bleomycin, vinblastine and dacarbazine (ABVD) dan Standford V sebagai pilihan pengobatan. Namun, sampai saat ini tidak ada tinjauan sistematis atau analisis-meta yang membandingakan kedua rejimen tersebut yang spesifik untuk kasus ini. Studi kasus ini akan menganalisis hasil uji klinis untuk mengetahui apakah salah satu dari rejimen yang tersebut lebih unggul berdasarkan efikasi klinis dan profil toksisitas.Metodologi: pencarian sistematis dilakukan melalui database EMBASE and Cochrane.Laporan kasus ini menelaah beberapa publikasi dalam bahasa Inggris yang berdasarkan uji klinik acak terkendali.Hasil: tiga hasil uji klinik acak terkendali dengan ketersediaan teks lengkap dievaluasi dalam laporan ini. Dua penelitian telah menunjukkan keunggulan ABVD dibandingkan dengan rejimen Standford V yang dimodifikasi, sementara studi lain menunjukkan keunggulan ABVD yang tidak signifikan. Namun, komponen radioterapi regimen Standford V yang digunakan dalam ketiga penelitian tersebut lebih restriktif dibanding dengan rejimen Standford V yang standar.Kesimpulan: ABVD dan rejimen Standford V merupakan dua pilihan yang dapat digunakan untuk mengobati limfoma Hodgkin klasik.Kata Kunci: limfoma Hodgkin, ABVD, Stanford V, perbandingan, efikasi klinik, toksisitas, NCCN, ESMO
Demographic, Clinic, Radiologic, and Histopathologic Pattern of Patient with Mediastinal Mass who Died during Treatment at Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta Amin, Zulkifli
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.355 KB)

Abstract

Banyak penyakit dapat timbul atau melibatkan mediastinum. Penyakit-penyakit tersebut adalah tumor primer, metastase, kista, dan infeksi akut atau kronis. Mendiagnosis massa mediastinum seringkali menjadi tantangan mengingat diperlukan standar diagnosis dan rencana perawatan. Meningkatkan risiko pasien dan memutuskan kapan harus melakukan perawatan agresif akan memberikan hasil akhir yang lebih baik dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian. Saat ini, pola demografi, klinik, radiologi, dan histopatologi pasien dengan massa mediastinum yang meninggal selama perawatan di RS Cipto Mangunkusumo belum dilaporkan.Tujuan: mendapatkan pola demografi, klinik, radiologi, dan histopatologi pasien dengan massa mediastinum yang meninggal selama perawatan di RS Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.Metode: penelitian ini merupakan studi cross-sectional deskriptif. Penelitian dilakukan antara April 2010 sampai Juli 2010 dengan mengumpulkan dan mempelajari catatan medis pasien dengan massa mediastinum yang didiagnosis selama Januari 2000 sampai Desember 2009 di RS Cipto Mangunkusumo, kemudian diproses dengan program SPSS versi 16.0.Hasil: terdapat 201 pasien yang didiagnosis memiliki massa mediastinum di RS Cipto Mangunkusumo selama sepuluh tahun terakhir. Delapan puluh delapan catatan medis tidak ditemukan sehingga hanya ada 113 sampel yang diteliti. Empat puluh lima sampel (39,8%) dari 113 sampel meninggal selama perawatan di rumah sakit.Kesimpulan: ada sedikit perbedaan dalam pola demografi, klinik, radiologi, dan histopatologi pasien dengan massa mediastinum yang meninggal selama pengobatan di RS Cipto Mangunkusumo dibandingkan dengan penelitian lain. Tingkat kematian selama pengobatan tinggi. Diagnosis yang tepat pada stadium dini sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan serta angka kematian dan pasien memperoleh hasil akhir yang lebih baik.Kata kunci: massa mediastinum, kematian, sindrom vena cava superior
Characteristics of Mediastinal Tumor Patients in Cipto Mangunkusumo National Hospital Jakarta Amin, Zulkifli
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.001 KB)

Abstract

Tumor mediastinum mewakili keragaman penyakit di berbagai negara. Di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Nasional Cipto Mangunkusumo, masih kekurangan karakteristik epidemiologi, klinis, radiologi, dan karakteristik histopatologi dari tumor mediastinal.Tujuan: untuk menentukan karakteristik kasus-kasus tumor mediastinum berbasis rekam medis. Metode: penelitian retrospektif ini didasarkan pada data yang telah dilaporkan dalam Chest meetings yang diselenggarakan oleh Divisi Pulmonologi Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari Januari 2007 sampai Desember 2008. Saat penelitian, terdapat 27 kasus tumor mediastinum.Hasil: kebanyakan pasien didiagnosis tumor mediastinum pada usia di atas 40 tahun (56%) dan lebih dari separuh pasien berjenis kelamin laki-laki (67%). Dari 13 pasien (52%) telah dipastikan bahwa 9 dari mereka memiliki riwayat merokok. Tiga gejala yang paling umum ditemukan di antaranya batuk, terengah-engah, dan terjadinya penurunan berat badan. Jenis histologis yang paling umum dari tumor adalah thymoma (33%). Tujuh belas pasien (63%) di antaranya pernah menjalani pembedahan. Radioterapi oleh 44% pasien dan kemoterapi oleh 26% pasien.Kesimpulan: peneliti menangani 27 kasus tumor mediastinum dari Januari 2007 hingga Desember 2008. Lebih dari separuh kasus terjadi pada usia di atas 40 tahun dan thymoma adalah temuan histopatologis yang paling umum.Kata kunci: tumor mediastinum, thymoma.
An Indonesian Pregnant Woman with Lung Cancer and Liver Metastasis : A Case Report Jayalie, Vito Filbert; Priantono, Dimas; Amin, Zulkifli
Indonesian Journal of Cancer Vol 12, No 2 (2018): April-June
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.237 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v12i2.580

Abstract

Background: Lung cancer in pregnancy is a rare disease compared to other types of cancer. However, special issue should be applied in order to maximize benefit for mother without harming the fetus.Methods: We present a case of 37-year-old, five months pregnant woman who came to the hospital with chief complain of shortness of breath. Later on, she was found to have a stage IV Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) with adenocarcinoma subtype.Result: This may be the first lung cancer in pregnancy reported in Indonesia. Being a developing country, several challenges emerged before diagnosing patient of having lung cancer.Conclusion: Careful considerations along with multidisciplinary approach are necessary to provide the best care for the patient.
Clinical characteristics of acute respiratory distress syndrome survived patients at a tertiary hospital in Jakarta Amin, Zulkifli; Rahmawati, Fitriana N.; Mamudi, Chrispian O.; Amanda, Astrid P.
Medical Journal of Indonesia Vol 26, No 1 (2017): March
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.861 KB) | DOI: 10.13181/mji.v26i1.1470

Abstract

Background: While a good deal of research on characteristic the different characteristics between surviving and dying patient with ARDS has been conducted globally, such research is scarce in developing countries. This study aimed to obtain clinical profile of ARDS survivors during hospitalization.Methods: This was a prospective, observational study conducted at a tertiary hospital in Jakarta from October 2015 to April 2016. Primary data was collected from ARDS patients based on Berlin Definition admitted to emergency room, ICU, HCU, ICCU, and all other wards. The patients were followed until they discharged. We only included survivors on the analysis. Descriptive analysis was done using SPSS 21.0.Results: A total of 43 patients were survived during study period. The majority were below 65 years of age (69.8%) and were male (53.5%). ARDS was mainly mild in severity (62.8%) and early onset (55.8%). Sepsis was the most common causes of ARDS (97.7%). Most of the patients had comorbidities (74.4%). Majority of the patients had APACHE II score <20 (77.3%) with mean 15.6±4.8. The mean of albumin was 2.9±0.6 and the median of procalcitonin was 3 (0.1-252.3.Conclusion: The clinical profile of ARDS survivors in our study were mostly similar with other studies conducted in developed and other developing countries.
Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Mirizzi Putra, Ario Perbowo; Christine, Griskalia; Amin, Zulkifli; Fauzi, Achmad
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit batu empedu telah menjadi masalah kesehatan penting di banyak negara. Estimasi prevalensi penyakit batu saluran empedu yang menyertai penyakit batu empedu adalah sekitar 10-15% dan meningkat dengan usia lanjut. Sindrom Mirizzi adalah komplikasi dari penyakit batu empedu yang jarang terjadi. Karakteristik yang khas yaitu adanya impaksi batu empedu di duktus sistikus atau di leher kandung empedu sehingga menghasilkan obstruksi mekanik di duktus hepatikus dan menghasilkan striktur inflamasi di saluran empedu, sehingga menyebabkan ikterus obstruktif berkelanjutan. Kami laporkan sebuah kasus Sindrom Mirizzi pada laki-laki dewasa yang menyebabkan iketerus obstruktif dengan kolelitiasis.