Edfanda, Monda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RAGAM ANXIETAS MASYARAKAT MESIR PADA 1960-AN Edfanda, Monda; Ainusyamsi, Fadlil Yani; Hidayat, Deden
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v4i1.10381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecemasan-kecemasan yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir pada tahun 1960-an, serta bagaimana bentuk-bentuk kecemasan masyarakat Mesir pada tahun 1960-an dalam novel “Al-Karnak” karya Najib Mahfudz.            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul “Al-Karnak” karya Najib Mahfudz. Penelitian difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan kecemasan-kecemasan yang dialami tokoh-tokoh yang dikaji secara psikologi sastra. Metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap orientasi atau deskripsi, tahap reduksi atau fokus, dan tahap seleksi yaitu peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, kasus kecemasan objektif yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir dalam novel “Al-Karnak” terdapat sebanyak 36 kasus. Simtom-simtom cemas tersebut berasal dari konflik-konflik yang acapkali terjadi: seperti merasa asing di lingkungan kafe, rasa canggung terhadap lawan bicara, situasi tidak nyaman, takut akan argumen sendiri, rasa ingin tahu terhadap suatu kejadian, merasa was-was akan seseorang yang dicintainya, tragedi penangkapan golongan muda yang berkali-kali, siksaan-siksaan dan perubahan-perubahan fisik pada mereka yang telah dipenjara, terancamnya kebebasan komunal, ingin cepat mati karena takut akan masa depan, cemas akan anggapan orang lain, mempertanyakan alasan penangkapan, mengalami neurosis noögenik, dan rusaknya harga diri, serta rasa bersalah terhadap kematian seseorang. Kedua, kasus kecemasan neurotik yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir dalam novel “Al-Karnak” terdapat sebanyak 26 kasus. Simtom-simtom cemas tersebut berasal dari konflik-konflik yang beragam: seperti budaya yang belum tentu diterima oleh masyarakat, mengomentari penampilan seseorang, berhati-hati dalam berbicara, meragukan rasa cinta, cemas akan masa depan, penangkapan berkali-kali tanpa alasan yang jelas, mengalami neurosis noögenik, mengkhawatirkan diri sendiri, mencemaskan perubahan sikap orang yang dicintai, disiksa oleh agen-agen pemerintahan dan bertanya pada nasib, serta dituduh berbeda paham.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecemasan-kecemasan yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir pada tahun 1960-an, serta bagaimana bentuk-bentuk kecemasan masyarakat Mesir pada tahun 1960-an dalam novel “Al-Karnak” karya Najib Mahfudz.            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul “Al-Karnak” karya Najib Mahfudz. Penelitian difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan kecemasan-kecemasan yang dialami tokoh-tokoh yang dikaji secara psikologi sastra. Metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap orientasi atau deskripsi, tahap reduksi atau fokus, dan tahap seleksi yaitu peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, kasus kecemasan objektif yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir dalam novel “Al-Karnak” terdapat sebanyak 36 kasus. Simtom-simtom cemas tersebut berasal dari konflik-konflik yang acapkali terjadi: seperti merasa asing di lingkungan kafe, rasa canggung terhadap lawan bicara, situasi tidak nyaman, takut akan argumen sendiri, rasa ingin tahu terhadap suatu kejadian, merasa was-was akan seseorang yang dicintainya, tragedi penangkapan golongan muda yang berkali-kali, siksaan-siksaan dan perubahan-perubahan fisik pada mereka yang telah dipenjara, terancamnya kebebasan komunal, ingin cepat mati karena takut akan masa depan, cemas akan anggapan orang lain, mempertanyakan alasan penangkapan, mengalami neurosis noögenik, dan rusaknya harga diri, serta rasa bersalah terhadap kematian seseorang. Kedua, kasus kecemasan neurotik yang dialami oleh tokoh-tokoh (masyarakat) Mesir dalam novel “Al-Karnak” terdapat sebanyak 26 kasus. Simtom-simtom cemas tersebut berasal dari konflik-konflik yang beragam: seperti budaya yang belum tentu diterima oleh masyarakat, mengomentari penampilan seseorang, berhati-hati dalam berbicara, meragukan rasa cinta, cemas akan masa depan, penangkapan berkali-kali tanpa alasan yang jelas, mengalami neurosis noögenik, mengkhawatirkan diri sendiri, mencemaskan perubahan sikap orang yang dicintai, disiksa oleh agen-agen pemerintahan dan bertanya pada nasib, serta dituduh berbeda paham.