Lisa Andina
Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia Jogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Residu Endosulfan, Endrin, Dieldrin, Aldrin, P,P-Ddt, dan Heptaklor Pada Beras Varietas Siam Unus di Kalimantan Selatan Andina, Lisa
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 2, No 2 (2015): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Penggunaan pestisida sebagai suatu senyawa yang dapat mengurangi masalah pertanian dalam penanganan hama tanaman semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pembasmian hama tanaman menggunakan pestisida dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, sehingga mengakibatkan tingginya penggunaan pestisida oleh petani. Penggunaan pestisida dalam rangka proses produksi pertanian dapat mengakibatkan terdapatnya residu pestisida pada hasil pertanian yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan analisis residu pestisida endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, dan heptaklor pada beras Siam Unus. Hasil analisis menggunakan metode Kromatografi Gas menunjukkan tidak terdeteksi adanya residu pestisida endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, dan heptaklor pada beras Siam Unus. Berdasarkan Limit Of Detection (LOD) Kromatografi Gas didapatkan hasil analisis residu pestisida endosulfan < 0,0074 mg.Kg-1, endrin < 0,0166 mg.Kg-1, dieldrin < 0,0078 mg.Kg-1, aldrin < 0,0025 mg.Kg-1, p,p-DDT < 0,0094 mg.Kg-1, dan heptaklor < 0,002 mg.Kg-1. Beras Siam Unus dapat dikatakan aman terhadap residu pestisida endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, dan heptaklor setelah hasil analisis residu pestisida dibandingkan dengan ketentuan yang ada di dalam Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian No. 881/MENKES/SKB/VIII/1996; 711/Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian. Untuk menjamin keamanan beras Siam Unus terhadap residu pestisida maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai residu pestisida jenis lain pada beras Siam Unus.Kata Kunci : Beras Siam Unus, Endosulfan, Endrin, Dieldrin, Aldrin, p,p-DDT, Heptaklor, Kromatografi GasABSTRACTThe used of pesticide has increased from year to year. The farmers used pesticides to eradicate the crop pests since the eradication of crop pests using pesticide increased the agricultural production. Pesticide used in the rice cultivation became a concern to consumer health because of their widely spread used may leave a residue in rice. This research was carried out in order to obtain the necessary data and information of endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, and heptachlor residues in the Siam Unus rice. According to the Gas Chromatography analysis results, the residues of endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, and heptachlor were undetected. Based on the Limit Of Detection (LOD) of Gas Chromatography, the endosulfan residue was < 0,0074 mg.Kg-1, the endrin residue was < 0,0166 mg.Kg-1, the dieldrin residue was < 0,0078 mg.Kg-1, the aldrin residue was < 0,0025 mg.Kg-1, the p,p-DDT residue was < 0,0094 mg.Kg-1, and the heptachlor residue was < 0,002 mg.Kg-1, respectively. Referring to the Joint Decision of the Agriculture Minister and the Forestry Minister of Indonesia (No. 881/MENKES/SKB/VIII/1996; 711/Kpts/TP.270/8/1996) about the maximum limit of pesticide residues in agricultural products, the findings reveal that the Siam Unus rice was safe from the residue of endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, and heptachlor. The analysis of other pesticide residues besides the residue of endosulfan, endrin, dieldrin, aldrin, p,p-DDT, and heptachlor should be carried out in order to reassure the safety level of Siam Unus rice from the pesticide residues. Key words :     Siam Unus Rice, Endosulfan, Endrin, Dieldrin, Aldrin, p,p-DDT, Heptachlor, Gas Cromatography
STUDI PENGGUNAAN SPEKTROFOTOMETRI INFRAMERAH DAN KEMOMETRIKA PADA PENENTUAN BILANGAN ASAM DAN BILANGAN IODIUM MINYAK GORENG CURAH Andina, Lisa
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4332.513 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1871

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan bilangan asam dan bilangan iodium Minyak Goreng Curah (MGC) dengan metode spektrofotometri FTIR dan kemometrika. Pada penelitian ini dilakukan penentuan bilangan asam dan bilangan iodium MGC melalui perlakuan penggorengan ikan nila dengan MGC. Penggorengan dilakukan selama 8 jam secara terus menerus. Sampel MGC diambil kurang lebih 200 mL pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan jam ke-8. Sampel tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode standar berdasarkan AOAC dan Spektrofotometri FTIR. Sampel MGC diambil pula dari pedagang warung makan seafood kaki lima pada jam 20.00 WITA untuk dianalisis bilangan asam dan bilangan iodiumnya menggunakan spektrofotometer FTIR yang dikombinasikan dengan kemometrika.Berdasarkan hasil proses optimasi spektra FTIR MGC, bilangan gelombang 1724–1755 cm-1 dipilih untuk menentukan bilangan asam, dan bilangan gelombang 2985–3012 cm-1 dipilih untuk menentukan bilangan iodium. Model kalibrasi multivariat partial least square (PLS) dikembangkan untuk menentukan nilai terprediksi dari kedua bilangan tersebut. Hubungan antara nilai sebenarnya dari bilangan asam dan bilangan iodium yang ditentukan dengan metode standar dan nilai terprediksi dengan metode spektrofotometri FTIR dihasilkan nilai yang baik, yakni R2=0,999 dan standart error kalibrasi sebesar 0,03 untuk bilangan asam, R2=0,997 dan standart error kalibrasi sebesar 0,39 untuk bilangan iodium. Model kalibrasi yang dikembangkan kemudian digunakan untuk menentukan bilangan asam dan bilangan iodium sampel MGC yang diambil dari warung seafood kaki lima pada pukul 20.00 WITA. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri FTIR yang dikombinasikan dengan  kemometrika dapat digunakan sebagai alternatif untuk penentuan bilangan asam dan bilangan iodium dengan keunggulan metode yang sederhana, mudah, cepat dan ramah lingkungan. Kata kunci: Minyak Goreng Curah, spektrofotometri FTIR, bilangan asam, bilangan iodium