Ona Diana Bani
Universitas Persatuan Guru 1945 NTT

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DINAMIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ANAK TUNAWICARA RINGAN PADA SEKOLAH MENENGAH LUAR BIASA: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Ona Diana Bani
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.421 KB)

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia anak tunawicara ringan di SMLB dituntut untuk bisa mencapai empat aspek keterampilan berbahasa diantaranya keterampilan membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Saat pembelajaran Bahasa Indonesia anak tunawicara ringan di SMLB sering mengalami kendala berkomunikasi dengan guru, hal ini disebabkan karena perkembangan bahasa anak tunawicara ringan sangat berkaitan erat dengan indra pendengaran. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mendeskripsikan dinamika pembelajaran Bahasa Indonesia anak tunawicara ringan di SMLB. Teori yang digunakan adalah teori psikolinguistik dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat masalah-masalah yang dialami anak tunawicara ringan saat belajar Bahasa Indonesia yaitu anak tunawicara ringan sulit berkomunikasi dengan guru saat belajar, siswa bosan dan jenuh saat belajar Bahasa Indonesia karena guru hanya berceramah, sehingga solusi terhadap masalah pembelajaran Bahasa Indonesia anak tunawicara ringan di SMLB yaitu saat pembelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya guru lebih banyak menggunakan komunikasi secara oral dan isyarat, media pembelajaran sangat penting untuk menarik perhatian anak tunawicara ringan saat belajar Bahasa Indonesia seperti gambar, rekaman audio visual, teks tulis, media cetakan dan memilih metode saat belajar Bahasa Indonesia disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak tunawicara ringan seperti metode oral, metode isyarat, metode demonstrasi, metode menulis dan metode face to face.
Penggunaan Konjungsi Antarkalimat Dalam Paragraf Oleh Siswa Kelas XI SLTA Ona Diana Bani; Ronni Marthen Ndun
Kode : Jurnal Bahasa Vol 10, No 4 (2021): Kode: Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.219 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v10i4.30774

Abstract

Konjungsi antarkalimat mempunyai peranan penting dalam mengungkapkanpenalaran penulis terhadap sesuatu hal atau topik. Tanpa konjungsiantarkalimat tidak akan jelas penalaran dan pola pengembangan sebuahparagraf sebagai wadah pengungkapan gagasan yang lengkap. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan konjungsi antarkalimat dalamparagraf oleh siswa kelas XI SLTA Negeri 6 Kupang yang bermanfaat untukmeningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia untuk membentukkemampuan menulis siswa SLTA. Metode yang digunakan pada penelitian iniadalah metode deskriptif kualitatif. Dalam menulis paragraf, siswa kelas XISLTA Negeri 6 Kupang dapat membentuk paragraf yang padu berdasarkanpenggunaan konjungsi antarkalimat dalam paragraf walapun masih terdapatkesalahan-kesalahan dalam paragraf. Berikut konjungsi antarkalimat yangdigunakan (a) konjungsi kausatif seperti penggunaan oleh karena itu, dan olehsebab itu; (b) penggunaan konjungsi konsekutif seperti penggunaan akhirnya,dan dengan demikian; (c) penggunaan konjungsi penambahan sepertipenggunaan ada juga, juga, pula, dan bahkan; (d) penggunaan konjungsipertentangan seperti penggunaan akan tetapi; dan (e) penggunaan konjungsisyarat seperti penggunaan jika. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agarpembelajaran menulis di sekolah perlu diefektifkan dengan menuntun siswamenulis dengan baik terutama perumusan paragraf dengan memperhatikanpenggunaan bentuk bahasa yang baik dan benar.
Interferensi Morfologis Verba Bahasa Dawan Dalam Pemakaian Bahasa Indonesia Tulis Siswa Kelas VIII SLTP Ronni Marthen Ndun; Ona Diana Bani
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Kode: Edisi Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.773 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v11i1.33494

Abstract

Interferensi merupakan suatu gejala dalam proses belajar bahasa kedua karena faktor sistem kebahasaan yang telah dikuasai oleh pembelajar yang sedang belajar bahasa kedua. Gejala ini terindikasi dalam pemakaian bahasa tulis siswa kelas VIII SLTPN 4 Nekamese Kabupaten Kupang tahun pelajaran 2020/2021 sebagai subjek didik berbahasa ibu bahasa Dawan yang sedang mempelajari bahasa Indonesia. Penelitian ini didasari konsep dasar interferensi sebagai suatu gejala kesalahan berbahasa melalui identifikasi, klasifikasi, penjelasan kesalahan, dan interpretasi daerah kesulitan serta perbaikan kesalahan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Interferensi morfologis verba bahasa Dawan dalam penggunaan verba bahasa Indonesia disebabkan perbedaan sistem morfolgis verba bahasa Indonesia dan bahasa Dawan; (2) Siswa kelas VIII SLTPN 6 Nekamese Kabupaten Kupang tahun pelajaran 2020/2021 masih mengalami kesulitan dalam membentuk kata kerja bahasa Indonesia karena pengaruh interferensi bahasa ibu siswa yaitu bahasa Dawan. Interferensi verba dimaksud adalah (a) Interferensi verba berprefiks {me-}; (b) Interferensi verba berprefiks {ber-}; (c) Interferensi verba berprefiks {me-kan}; (d) Interferensi verba berprefiks {me-i}. (3) Interferensi yang terjadi terhadap bentuk verba bahasa Indonesia adalah penggunaan bentuk verba dasar sebagai predikat dalam berbagai konstruksi kalimat verbal bahasa Indonesia siswa. (4) Interferensi ini menghasilkan bentuk verba yang tidak menyatakan peran morfologis subjek dan objek.