Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi terumbu karang dengan kepadatan megabentos di Perairan Desa Sawopudo. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan april 2021 bertempat di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dengan panjang teransek 70 m. Sedangkan data megabentos dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan panjang teransek 70 m dengan lebar observasi 1 m ke kiri dan kanan garis transek, sehingga luas pemantauan menjadi 140 m. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perairan Desa Sawopudo kepadatan megabentos yang tertinggi berada pada stasiun III dengan jumlah kepadatan  megabentos dengan  kepadatan  0.221  ind/m2.  Stasiun  I   memiliki jumlah kepadatan megabentos terendah yaitu 0.150 ind/m2 dan pada stasiun II memiliki nilai kepadatan megabentos 0.168 ind/m2. Penutupan karang hidup di perairan Sawapudo  pada Stasiun I adalah 35%, Stasiun II adalah 69% dan Stasiun III adalah 81%.  Persentase tutupan terumbu karang tertinggi  pada Stasiun III dengan kategori sangat baik dan terendah pada Stasiun I dengan kategori sedang. Hasil analisis regresi kelimpahan relatif karang hidup dengan kepadatan megabentos diperoleh  hubungan  y=  0,004x  +  0,113,  dengan  nilai  koefisien korelasi (r) sebesar 0,902, yang berarti hubungannya keduanya sangat kuat. Nilai koefisien  determinansi  (R²) =  0,9497 yang berarti  bahwa  persentase tutupan karang hidup memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelimpahan megabenhos. Nilai korelasi yang didapatkan ini mendekati 1 yang artinya kelimpaha karang hidup memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepadatan megabentos.Kata kunci: Terumbu Karang, Kepadatan, Megabentos