Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Antioxidant and Cytotoxic Properties of Soft Coral Nepthea sp. Baru Sadarun; Nur Syifa Rahmatika; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Adryan Fristiohady; Andini Sundowo; Syarul Nataqain Baharum; Idin Sahidin
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 27, No 1 (2022): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.27.1.29-36

Abstract

Soft coral Nepthea sp. grows in the seas of South-East Sulawesi, Indonesia. However, information on the chemical and pharmaceutical aspects of this genus is still limited. Therefore, this research aims to explore the chemical contents and biological activities of Nepthea sp. The sample was collected from the waters of Saponda Island by SCUBA diving. It was extracted by ethyl acetate and fractionated using vacuum liquid chromatography. The chemical content was analyzed by phytochemical screening, LC-MS/MS analysis, Total Phenolics Content and Total Flavonoids Contents. Antioxidant potency was evaluated by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) radicals and ABTS (2,2’-azino-bis-3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid). Cytotoxicity property was analyzed by MTT (3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide) assays. The result showed that the fractionation of Nepthea ethylacetate extracts produced six fractions (A-F). Fractions A and B contain non-polar compounds. Based on LC-MS/MS data, the non-polar compounds in Fraction A and B include achillin, atractylenolide II, buthyl isobuthyl phthalate, rengyolester, 2a-acetoxycostic acid, ocotillol acetate, petasitolone and some unidentified compounds that are C33H58O4, C15H21NO, C21H33NO, and C16H20O4. In general, the antioxidant and cytotoxic properties of all samples are in the weak category, however, when examined for each sample, the antioxidant properties of fraction B is slightly better than fraction A based on the IC50 value of DPPH and ABTS. Cytotoxicity of Fraction A is better than Fraction B against Breast Cancer cell lines MCF-7. The non-polar fraction of Nepthea sp. can be developed as raw material for the discovery of new compounds, antioxidant and anticancer agents, especially breast cancer.
KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN UJI ANTI BAKTERI SPONS Phyllospongia sp. DI PERAIRAN YANG BERBEDA Sahputra, Adi; Sadarun, Baru; Sahidin, Idin
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10760

Abstract

Pembentukan senyawa metabolit sekunder dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jenis senyawa yang sama pada lingkungan yang berbeda akan menghasilkan metabolit yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Tanjung Tiram yang merupakan perairan terbuka dan di Lalanu yang mewakili perairan semi tertutup. Keberadaan spons jenis Phyllospongia sp yang mampu hidup di perairan tersebut menunjukkan adanya potensi kandungan metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan senyawa metabolit sekunder dari kedua perairan tersebut. Metode yang digunakan adalah ekstraksi, uji KLT (Kromatografi Lapis Tipis) fitokimia dan difusi untuk mengevaluasi antibakteri. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa telah teridentifikasi 3 macam senyawa bioaktif yakni alkaloid, steroid/terpenoid, Flavanoid/ venolik. Kandungan metabolit sekunder tertinggi terutama Steroid/ Terpenoid dan Fenolik/Flafanoid dari ektrak Phyllospongia  sp berasal dari perairan tertutup dengan nilai RF 0,65 dan RF 0,625. Ektrak Phyllospongia  sp berpotensi sebagai antibakteri aktif terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 ppm dengan diameter zona hambat sebesar 10,2 mm.Kata kunci : Phyllospongia sp., perairan terbuka, perairan tertutup,  metabolit  sekunder, antibakteri
Toksisitas Akut Senyawa Metabolit Sekunder dari Spons Laut Clathria sp. Sadarun, Baru; Malaka, Muhammad Hajrul; Wahyuni, Wahyuni; Sahidin, Sahidin
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.894 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3445

Abstract

Isolasi dan penentuan struktur senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol spons laut Clathria sp serta uji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salina Leach telah dilakukan. Tahapan isolasi dimulai dengan ekstraksi menggunakan teknik maserasi dengan pelarut metanol dilanjutkan, selanjutnya dilakukan pemisahan dengan teknik kromatografi, meliputi kromatografi kolom vakum (KKV), dan kromatografi radial (KR). Struktur senyawa hasil pemurnian dianalisis dengan metode spektroskopi menggunakan FTIR dan NMR-1D (1H dan 13C-NMR) serta dibandingkan dengan data sejenis dari literatur. Isolat diperoleh berupa padatan berwarna putih 3β-(hydroxymethyl)-A-nor-5α-cholest-l5-ene. Hasil uji toksisitas akut isolat terhadap larva A. salina menunjukkan isolat tidak bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 497,58 ppmKata kunci: Clathria, spons, steroid, toksisitas, A. salina
Analisis Rencana Pengembangan Wisata Bahari Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Mangrove Desa Lalanu Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Ambarsari, Wa Ode Hariza; Sadarun, Baru; Mansyur, Akhmad
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan persepsi masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat dari pemanfaatan sumber daya mangrove dalam pengembangan wisata bahari di Desa Lalanu Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada responden menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel wisatawan Taman Pendidikan Laut Bintang Samudra dilakukan dengan metode pengambilan sampel aksidental sebanyak 50 wisatawan. Variabel yang diamati adalah perubahan persepsi mengenai pengembangan wisata bahari dan pendapatan masyarakat. Analisis deskriptif dengan menggunakan skala likert digunakan untuk mengetahui perubahan persepsi. Analisis pendapatan, RC rasio, dan BEP (Break Even Point) digunakan untuk mengetahui peningkatan pendapatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan persepsi masyarakat untuk mengeluarkan pendapatan sebesar 4% pada pendapatan sumber daya mangrove sebagai komponen pengembangan wisata. Diperoleh pula bahwa terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp2.942.000/bulan dengan tingkat kelayakan usaha sebesar 3 pada BEP produksi 31 buah dengan BEP harga Rp169.000/siklus produksi/KK. Dengan demikian pengembangan wisata Taman Pendidikan Laut Bintang Samudra melalui pemanfaatan sumber daya mangrove memiliki daya dukung sosial dan daya dukung ekonomi.Kata Kunci : Pendapatan, persepsi, sumber daya mangrove, wisata bahari
Pengelolaan dan Pengembangan Ekowisata Pantai Meleura Desa Lakarinta Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Gafar, Asniwati; Sadarun, Baru; Siang, Roslindah Daeng
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan ekowisata Pantai Meleura Desa Lakarinta Kecamatan Lohia Kabupaten Muna melalui analisis SWOT. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 narasumber. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode judgement sampling. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi faktor internal dan faktor eksternal (analisis SWOT) maka Wisata Pantai Meleura memiliki Kekuatan (Strenghths); Tata kelola dan perilaku positif, Investor dan semangat kerja yang tinggi, daya dukung yang tinggi dari pemerintah, kontribusi positif terhadap masyarakat dan pengelola mempunyai strategi, Kelemahan (Weaknesses); Tenaga ahli yang terbatas, kurangnya sarana pendukung, kurangnya tekhnologi. Peluang (Opportunities); Melakukan kerja sama, masyarakat Desa Lakarinta sangat mendukung, potensi wilayah Ancaman (Threats); Kritikan masyarakat yang negatif dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan ekowisata.Kata Kunci : Ekowisata Meleura, Desa Lakarinta, pengelolaan
Senyawa Steroid Spons Xestospongia sp. dari Perairan Sulawesi Tenggara Sadarun, Baru; Malaka, Muhammad Hajrul; Wahyuni, W; Sahidin, S
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.882 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i1.4628

Abstract

Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa kimia spons Xestospongia sp. dari perairan Sulawesi Tenggara serta uji aktivitasnya sebagai antibakteri. Ekstrak spons diperoleh dengan teknik maserasi menggunakan pelarut metanol. Pemisahan senyawa kimia dari ekstrak tersebut dilakukan dengan teknik kromatografi kolom vakum (KCV), kromatografi radial (KR), dan kromatografi lapis tipis (KLT). Identifikasi isolat menggunakan spektroskopi infra merah serta spektroskopi NMR-1D (1H dan 13C-NMR). Bakteri uji menggunakan Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan metode difusi cakram. Isolat diperoleh sebagai padatan berwarna putih, dan hasil analisis spektroskopi infra merah maupun NMR-1D (1H dan 13C-NMR) memperlihatkan bahwa isolat merupakan senyawa dengan kerangka steroid sarangosterol. Uji aktivitas senyawa isolat  menunjukkan tidak adanya aktivitas terhadap bakteri E. coli ATCC 35218 dan  S. aureus ATCC 25923.Kata kunci: Xestospongia, spons, isolasi, antibakteri, E. coli, S. aureus
KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN KARANG LUNAK DI PERAIRAN WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Wanda, Erni; Sadarun, Baru; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 3, No 1: Februari 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v3i1.6504

Abstract

Karang lunak merupakan salah satu anggota Cnidaria yang berperan dalam pembentukan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan karang lunak di Perairan Waworaha Kecamatan Soropia. Pengambilan data dilakukan    pada bulan April 2017 dengan menggunakan metode belt transect. Luas area pemantauan 700 m², dengan spesifikasi panjang 70 m dan lebar 10 m.  Jenis karang lunak yang ditemukan berjumlah 8 jenis, yaitu 5 Lobophytum crassum, 13 Sarcophyton glaucum, 2 Sinularia flexibilis, 4 Sinularia leptoclados, 8 Lemnalia flava,  2 Dendronephtya hemprichii, 2 Litophyton, dan 7 Capnella fungiforms kukenthal. Kepadatan karang lunak yang diperoleh pada stasiun I sebesar 0,007 koloni/m², stasiun II sebesar 0,34 koloni/m², dan stasiun III sebesar 0,020 koloni/m². Frekuensi kemunculan diperoleh sebesar 33,33-66,67%.Kata kunci: Keanekaragaman, Kepadatan, Karang lunak, Perairan Waworaha.
Kajian Tingkat Efektivitas Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat Desa Waha Kabupaten Wakatobi Indonesia Iskandar, Ishak; Nur, Andi Irwan; Sadarun, Baru
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.495 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.7738

Abstract

Marine Protected Areas (MPAs) are a common management approach that applied to protect and conserve coastal and marine resources in the world. However, in some areas where these approach have been implemented, the goals and targets did not proceed as expected and resulted in methods and objects of study that are relatively irrelevant to the existing conditions. Therefore, a review and more efforts are required to determine the efficacy of the MPAs management. The community based management of marine protected area at Waha Village can be regarded as a manifestation of the local people to meet their needs by utilizing natural resources sustainably. Therefore, this study aims to asses the ecological and socio-economic condition as well as community institutions to determine whether the community based management of the MPA is effective. Ecological data collection was divided into several indicators such as coral reef, seagrass and coral fish community condition that was collected through direct survey using SCUBA. Whereas socio-economic and institutional data was obtained in three stages include observation, semi-structured interviews and surveys. The percentage of live coral cover on MPA of Waha Village was 55,83%. There were 28 species from 9 families and 14 genuses of target fish found in MPA of Waha Village. Seagrass density was 299.87 stands / m2 with average value of seagrass presentation was 63,25%, indicating that seagrass is in good condition. Based on the effectiveness analysis using the Amoeba technique, the indicator values were generally better in performance than the critical threshold value (CTV) indicator. This is because these values have not passed the CTV. The degree of effectiveness of community based management of MPA at Waha Village was 79,17%, suggesting that these management approach is very effective to conserve marine natural resources in the area.Keywords : Effectiveness, management, protected area.
ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT USAHA WISATA TERUMBU KARANG TAMAN PENDIDIKAN LAUT BINTANG SAMUDERA Aldiansyah Hari Friatno; Baru Sadarun; Nurdiana A
Jurnal Bisnis Perikanan (Journal of Fishery Business) Vol 1, No 1: APRIL 2014 : JURNAL BISNIS PERIKANAN
Publisher : Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.823 KB)

Abstract

The purpose of this study were to analysic the costs incued in the management of coral reefs in the Garden tour Education of Ocean Bintang Samudra, to know the benefits derived from coral reef business tourism and the feasibility of reef tourism business in TPL BS Konawe Southeast Sulawesi in order to provide sustainable economic benefits. This research was carried out in September to October 2013. Data was collected through direct observation and depth interviews to tourists and management of TPL BS related economic activity in reef tourism activities. Research results obtained that the total cost incurred in the management of coral reefs tourism in the TPL BS Rp191.566.665. Gains from reef tourism business is Rp313.433.335, obtained from the reduction of total cost and total benefit derived from such business
POTENSI KEANEKARAGAMAN JENIS DAN SEBARAN SPONS DI PERAIRAN PULAU SAPONDA LAUT KABUPATEN KONAWE Haedar, Haedar; Sadarun, Baru; Palupi, Ratna Diyah
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 1, No 1: Februari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v1i1.923

Abstract

Penelitian potensi keanekaragaman jenis dan sebaran spons di Perairan Pulau Saponda Laut Kabupaten Konawe dilaksanakan pada bulan Juni 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biodiversitas, kepadatan, frekuensi kemunculan, dan sebaran jenis spons berdasarkan kedalaman. Penelitian ini menggunakan metode transek sabuk (belt transek) dengan ukuran 500m­­2. Pengamatan dilakukan di tiga titik stasiun penelitian yang diambil berdasarkan keberadaan spons. Kepadatan berturut-turut didapatkan sebesar 0,5  ind/10m2 (Utara),  0,3 ind/10m2 (Selatan), dan 0,2 ind/10m2 (Timur). Frekuensi kemunculan tertinggi didapat pada spons jenis Stylotella sp. yang tersebar di kedalaman 2, 4 dan 9 m di semua titik stasiun penelitian. Jumlah species spons yang ditemukan di Perairan Pulau Saponda Laut sebanyak 12 species yang masuk dalam 10 family 9 ordo. Secara umum index keanekaragaman spons di lokasi penelitian masuk dalam kategori sedang.